Perbandingan Aktivitas Manusia Pembahasan
43 akhirnya akan berpengaruh terhadap keberhasilan reproduksi. Agar dapat bertahan
di habitat yang terganggu atau berubah, orangutan harus mampu menyesuaikan diri beradaptasi.
Fleksibilitas perilaku memberikan manfaat kebugaran fitness yang penting bagi satwa di lingkungan yang baru atau mengalami perubahan Reader dan
MacDonald 2003; Sol 2003; Sol et al. 2002. Kemampuan satwa untuk menyesuaikan diri sangat dipengaruhi oleh perilaku, karena itu beberapa spesies
mampu bertahan, bahkan berkembang di habitat yang mengalami gangguan antropogenik Sih et al. 2011; Candolin dan Wong 2012; Sih 2013. Orangutan
sangat sensitif terhadap gangguan kontinuitas tajuk hutan, namun orangutan juga mempunyai kualitas mental yang memungkinkannya untuk beradaptasi.
Orangutan mempunyai kemampuan untuk belajar, mengambil kesimpulan, memiliki daya ingat jangka panjang, serta dapat memahami tanda-tanda
lingkungan Meijaard et al. 2001. Orangutan dapat bertahan hidup di berbagai lanskap terdegradasi yang menunjukkan bahwa orangutan cukup toleran terhadap
gangguan habitat, misalnya: di sekitar perkebunan kelapa sawit Ancrenaz et al. 2014a; Rayadin dan Spehar 2015, di sekitar hutan tanaman industriHTI
Ngatiman 2001; Rayadin dan Saitoh 2009, di sekitar kawasan agrotani Campbell-Smith G et all. 2011, di hutan bekas tebangan Husson et al. 2009;
Hardus et al. 2012, dan di KP Batubara Rayadin et al. 2012; KPC 2013. Kemampuan adaptasi orangutan terhadap perubahan lingkungan dibatasi oleh
beberapa faktor. Faktor pembatas tersebut antara lain adalah pakan, pohon sarang, suhu udara, kelembaban, dan air. Orangutan akan mampu bertahan di suatu areal
selama kebutuhan minimumnya tersedia Lynch dan Gabriel 1987.
Perubahan karakteristik dan kualitas habitat di KP Batubara dapat mendorong orangutan memodifikasi perilakunya dalam rangka beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi. Orangutan telah menemukan cara yang unik untuk tetap bertahan hidup pada kondisi habitat yang terbatas, meskipun populasi terus
menurun van Schaik 2006. Penelitian orangutan di KP Batubara sejauh ini baru sampai pada tahap survei populasi, sedangkan informasi tentang bagaimana
orangutan beradaptasi di KP Batubara masih belum diketahui. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian pada bab ini adalah menganalisis adaptasi perilaku
orangutan terhadap perubahan habitat di KP Batubara dalam hal pola aktivitas harian, perilaku pergerakan, perilaku makan, dan perilaku bersarang.
4.2 Metode Penelitian 4.2.1 Lokasi dan Periode Penelitian
Penelitian dilakukan di areal PKP2B PT KPC dan di Habitat Alami Prevab TN Kutai, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kaltim. Pengumpulan data dilakukan
mulai dari bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan November 2014.