26 Tabel 3.1 Tipe penutupan lahan di areal yang sudah ditambang di KP Batubara
26 dari areal konsesi berdasarkan interpretasi citra landsat 2014
Area terganggu Area ha
Presentase Badan air
458.96 1.87
Belukar rawa 30.60
0.12 Hutan sekunder termasuk rehab
4 462.49 18.17
Lahan terbangun 129.30
0.53 Lahan terbuka
14 610.61 59.51
Rumputsavanna 1 348.98
5.49 Semak
3 512.24 14.30
Total 24 553.19
100.00
Kegiatan penambangan batubara telah menyebabkan hilangnya sebagian habitat orangutan di KP batubara, dan areal yang tersisa terbagi menjadi fragmen-
fragmen habitat yang lebih kecil. Kondisi penutupan lahan di KP batubara PT KPC pada tahun 1988, 1999, 2008, dan 2014 dapat dilihat pada Gambar 3.4.
3.3.2 Perbandingan Komposisi Vegetasi
Jumlah jenis pohon yang dijumpai di KP Batubara lebih sedikit dibandingkan jumlah jenis pohon yang dijumpai di Prevab TN Kutai. Total
jumlah jenis dari pohon-pohon dengan dbh ≥5 cm yang dijumpai di KP Batubara
dan Prevab TN Kutai adalah 187 jenis, dari jumlah tersebut hanya 10 jenis yang sama-sama dijumpai di kedua habitat. Sebanyak 168 jenis 94.38 dari 177 jenis
pohon yang teridentifikasi di Prevab TN Kutai tidak dijumpai di KP Batubara. Sembilan dari 19 jenis pohon yang dijumpai di KP Batubara hanya terdapat di KP
Batubara, sedangkan 10 jenis lainnya adalah jenis yang sama dengan yang dijumpai di Prevab TN Kutai. Nilai indeks kesamaan jenis S
rensen ISs diantara kedua habitat sangat rendah, yaitu 10.94 dari skala 0 sd 100.
Komposisi Vegetasi di KP Batubara
Berdasarkan hasil analisis plot botani terhadap pohon dengan dbh ≥5 cm diketahui bahwa kerapatan pohon di ARKPB adalah 880 pohonha, dbh rata-rata
12.19 cm, basal area ±14.96 m
2
ha, dan minimal ada18 jenis pohon dari 16 marga dan 9 famili yang dijumpai di kedua plot botani. Sebagian besar dari jumlah
pohon di ARKPB Taman Payau dan Gajah Hitam adalah pohon-pohon dari jenis eksotik 79.83 dan hanya 20.17 yang merupakan jenis lokal.
Habitat orangutan di kedua ARKPB memiliki indeks keanekaragaman jenis pohon sebesar 2.05. Johar Senna siamea adalah jenis yang paling dominan di
lokasi penelitian dengan INP paling tinggi 98.69. Senna siamea memiliki kerapatan pohon tertinggi 405 pohonha, basal area terbesar 2.15 m
2
ha, serta distribusi yang paling merata Tabel 3.2 dan Lampiran 1.
Jumlah jenis yang dijumpai dalam plot botani Taman Payau ada 9 jenis yang berasal dari 9 marga dan 7 famili Tabel 3.3, sedangkan di luar plot botani
dijumpai 8 jenis pohon, yaitu: Senna surattensis, Vitex pubescens, Acasia auriculiformis, Terminalia catappa, Swietania mahagoni, Delonix regia, Gmelina
arborea dan Hibiscus macrophylla. Dengan demikian di ARKPB Taman Payau minimal ada 17 jenis pohon dari 16 marga dan 12 suku berbeda. Jumlah ini lebih
27 banyak daripada hasil penelitian Rayadin 2012 yang hanya mencatat 3 jenis
pohon di dalam plot botani yang luasnya sama di ARKPB Taman Payau.
Gambar 3.4
Citra landsat wilayah PT KPC tahun 1988, 1999, 2008, dan 2014
28
Tabel 3.2 INP jenis pohon di plot botani ARKPB Taman Payau dan Gajah Hitam
Jenis Famili
K KR
FR BAR
INP Senna siamea
Fabaceae 405
46.02 16.67 36.00 98.69 Falcataria moluccana
Fabaceae 78
8.81 16.67 46.85 72.32 Senna surattensis
Fabaceae 193
21.88 8.33
7.81 38.02 Mallotus dispar
Euphorbiaceae 100
11.36 8.33
5.05 24.75 Macaranga gigantea
Euphorbiaceae 13
1.42 8.33
0.34 10.10 Ficus uncinata
Moraceae 18
1.99 6.67
0.52 9.18
Croton argyratus Euphorbiaceae
10 1.14
6.67 0.50
8.30 Vernonia arborea
Asteraceae 18
1.99 5.00
0.54 7.53
Samanea saman Fabaceae
13 1.42
5.00 0.71
7.13 Hopea seminis
Dipterocarpaceae 10
1.14 3.33
0.21 4.68
Carallia suffruticosa Rhizophoraceae
5 0.57
3.33 0.08
3.98 Syzygium hirtum
Myrtaceae 5
0.57 1.67
0.37 2.60
Artocarpus heterophyllus Moraceae
3 0.28
1.67 0.60
2.55 Cratoxylum sumatranum
Hypericaceae 3
0.28 1.67
0.12 2.07
Macaranga hypoleuca Euphorbiaceae
3 0.28
1.67 0.12
2.07 Alstonia scholaris
Apocynaceae 3
0.28 1.67
0.08 2.03
Leucaena leucocephala Fabaceae
3 0.28
1.67 0.07
2.02 Guioa pleuropteris
Sapindaceae 3
0.28 1.67
0.04 1.99
Keterangan: K kerapatan pohonha, KR kerapatan relatif, FRfrekuensi relatif,
BAR basal area relatif
, INP indeks nilai penting jenis, jenis eksotik.
Tabel 3.3 Jenis pohon yang paling dominan di ARKPB Taman Payau
Jenis Famili
K KR
FR BAR
INP Senna siamea
Fabaceae 250
38.17 15.63
40.74 94.53
Falcataria moluccana Fabaceae
75 11.45
15.63 41.04
68.12 Mallotus dispar
Euphorbiaceae 200
30.53 15.63
12.62 58.78
Macaranga gigantea Euphorbiaceae
25 3.82
15.63 0.86
20.30 Ficus uncinata
Moraceae 35
5.34 12.50
1.31 19.15
Vernonia arborea Asteraceae
35 5.34
9.38 1.35
16.07 Samanea saman
Fabaceae 25
3.82 9.38
1.76 14.96
Alstonia scholaris Apocynaceae
5 0.76
3.13 0.21
4.10 Guioa pleuropteris
Sapindaceae 5
0.76 3.13
0.11 4.00
Keterangan: K kerapatan pohonha, KR kerapatan relatif, FRfrekuensi relatif, BAR basal area relatif, INP indeks nilai penting jenis, jenis eksotik.
Jumlah jenis pohon yang dijumpai di dalam plot botani Gajah Hitam ada 11 jenis yang berasal dari 10 marga dan 8 famili Tabel 3.4, sedangkan di luar plot
botani dijumpai 8 jenis, yaitu Acasia auriculiformis, Ficus sp., Geunsia petandra, Mallotus dispar, Neolamarckia cadamba, Samanea saman, Syzygium sp., dan
Vitex Pubescen. Dengan demikian di ARKPB Gajah Hitam minimal ada 19 jenis pohon dari 17 marga dan 11 suku berbeda.
Dua puluh tiga dari total 28 jenis pohon di kedua ARKPB merupakan pohon-pohon hasil penanamanrevegetasi dan 6 jenis adalah pohon-pohon yang
tumbuh secara alami, yaitu: Macaranga gigantea, Macaranga hypoleuca, dan Mallotus dispar, Carallia suffruticosa, Vernonia arborea.