Saran Simpulan dan Saran .1 Simpulan
44 dilakukan dengan metode focal animal sampling Altmann 1974; Paterson 1992.
Selengkapnya dapat dilihat pada Bab 2.
Data Pola Aktivitas Harian
Parameter pola aktivitas harian yang diamati dalam penelitian ini terdiri atas: waktu mulai aktif dan lama aktif, alokasi waktu harian untuk masing-masing
aktivitas utama time budget, dan pemanfaatan ruang vertikal untuk masing- masing aktivitas orangutan. Waktu mulai aktif adalah rata-rata waktu orangutan
memulai aktivitasnya setiap hari, sedangkan lama aktif adalah rata-rata lama waktu aktif orangutan dalam satu hari penuh.
Waktu mulai aktif adalah rata-rata waktu orangutan memulai aktivitasnya setiap hari, sedangkan lama aktif adalah rata-rata lama waktu aktif orangutan
dalam satu hari penuh. Alokasi waktu harian time budget adalah jumlah waktu yang dialokasikan untuk masing-masing aktivitas dibandingkan total waktu untuk
keseluruhan aktivitas yang dinyatakan dalam persen Russon et al. 2009; van Schaik 2003. Data aktivitas harian orangutan pada penelitian ini dikelompokkan
ke dalam lima kategori utama dengan mengadopsi dan memodifikasi kategori yang dibuat Galdikas, yaitu: bergerak, makan, istirahat, bersarang, dan sosial
Rijksen 1978; Galdikas 1986; Morrogh-Bernard et al. 2009. Data aktivitas harian dilengkapi dengan informasi tentang parameter fisik lingkungan, yaitu:
kedaan cuaca cerah, mendung, hujan gerimis, hujan lebat, suhu udara, kelembaban udara, dan lain-lain.
Parameter pemanfaatan ruang vertikal oleh orangutan masing-masing aktivitas utama terdiri atas: alokasi waktu yang digunakan orangutan untuk
beraktivitas di permukaan tanah ground, ketinggian 1 m, waktu yang digunakan orangutan untuk beraktivitas di tajuk bawah lower canopy, 1.1-10 m,
di tajuk tengah middle canopy, 10.1-20 m, di tajuk atas upper canopy, 20.1-30 m, dan di tajuk puncak top canopy, 30 m.
Data Perilaku Pergerakan
Parameter aktivitas bergerak orangutan yang diamati pada penelitian ini adalah rute pergerakan dan jarak jelajah harian day range. Day range yaitu jarak
yang ditempuh oleh orangutan semenjak meninggalkan sarang tidurnya pada pagi hari, sampai kembali membuat sarang tidur yang baru pada sore hari untuk
istirahat atau tidur hingga pagi berikutnya Morrogh-Bernard et al. 2009. Pengambilan data day range dilakukan dengan cara tracking, yaitu mengikuti dan
memetakan rute jelajah orangutan selama 1 hari penuh dengan GPS. Data jelajah harian dilengkapi dengan informasi lain, misalnya: berjalan sendiri solitary atau
berjalan bersama-sama individu lain consort, kondisi habitat vegetasi, topografi, cuaca, penghalang, dan lain-lain.
Pemetaan dan penghitungan penjelajahan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak GIS Arcgis 10.1. sehingga dapat diketahui tipologi penjelajahan
dan strategi pergerakan orangutan di lokasi penelitian.
Data Perilaku Makan
Perilaku makan orangutan yang diamati dalam penelitian ini adalah proporsi waktu makan dan kategori pakan, komposisi jenis pakan, serta data fluktuasi
45 pakan bulanan dan kaitannya dengan ketersediaan buah Russon et al. 2009; van
Schaik 2003. Kategori pakan yang dimaksud pada penelitian ini adalah bagian dari jenis makanan yang dimakan, misal: buah, daun, kulit, dan lain-lain.
Pengamatan data fenologi pembuahan dilakukan setiap satu bulan sekali selama satu tahun terhadap semua pohon pakan buah yang terdapat di dalam plot
fenologi. Luas plot fenologi di Prevab TN Kutai adalah 1 ha, sedangkan di KP Batubara 0.6 ha. Pengumpulan data fenologi pembuahan diawali dengan
mengidentifikasi semua pohon pakan buah yang dijumpai di dalam plot botani berdasarkan kajian pustaka ataupun pengamatan langsung. Pohon yang
teridentifikasi sebagi pohon pakan buah orangutan diberi tanda dan nomor secara urut. Pohon yang telah ditandaidiberi nomor pada survei pertama kemudian
diamati setiap bulan berkaitan dengan kehadiran bunga dan buah. Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah pohon yang menghasilkan buah setiap bulannya di
masing-masing lokasi penelitian.
Pengambilan data komposisi pakan dilakukan dengan mengidentifikasi jenis tumbuhan atau serangga yang dimakan orangutan. Jenis tumbuhan pakan
dilengkapi dengan keterangan tentang bagian yang dimakan kategori pakan, yang terdiri atas: buah-buahan fruits, jika memungkinakan dibedakan antara
buah matang M, ½ matang ½M, dan buah mentah VR; biji-bijian seeds; daun leaves, jika memungkinkan dibedakan antara daun muda Yl dan daun tua
Lv;
bunga flowers;
kulit barks;
dan material
vegetasi selain
buahdaunbungakulit veg; serangga Ins; dan lain-lain seperti minum air Fw, makan tanah, dan lainnya oth. Jenis tumbuhan pakan yang tidak teridentifikasi
jenisnya di lapangan, herbariumnya diambil sebagai bahan penentuan nama ilmiah di laboratorium botani Samboja.
Data Perilaku Bersarang
Parameter perilaku bersarang orangutan yang diamati pada penelitian ini adalah: a Lama waktu membuat sarang; b Karakteristik pohon tempat
bersarang yang terdiri atas: jenis pohon, tinggi pohon, dan dbh pohon; c Karakteristik sarang yang terdiri atas: tinggi sarang dari permukaan tanah,
proteksi sarang oleh tajuk pohon, posisi sarang pada pohon, dan tipe sarang.
Proteksi sarang oleh tajuk dibedakan menjadi sarang yang terlindung oleh tajuk pohon closed nest dan sarang yang terbukatidak mendapat proteksi tajuk
pohon opened nest. Posisi sarang pada pohon mengikuti klasifikasi Prasetyo et al. 2009 yang membagi menjadi 4 posisi pada pohon, yaitu: 1 sarang yang
terletak di ketiak dan tengah dahan; 2 di ujung dahan; 3 di pucuk pohon; 4 di dua pohon atau lebih; dan 0 sarang di permukaan tanah Gambar 4.1. Sarang
yang dibangun orangutan dibedakan atas 2 tipe, yaitu : 1 sarang baru new nest: orangutan membangun sarang baru dengan cabangranting daunmaterial lainnya
yang masih segar; 2 sarang digunakan kembali reused nest: orangutan menggunakan kembali sarang lama baik dengan memperbaikinya terlebih dahulu
maupun tanpa memperbaikinya. Orangutan biasanya memperbaiki sarang lama dengan cara menambahkan daun atau ranting segar, sarang tersebut bisa jadi milik
individu yang sama maupun milik individu lain.