berpengaruh positif
dalam meningkatkan
kemampuannya dalam
pembelajaran. Penelitian yang akan dilaksanakan ini dapat dikatakan mampu
memberikan tambahan bukti penguat bahwa jika siswa dilibatkan secara aktif dalam memberikan umpan balik terhadap hasil kerja, baik pekerjaannya
sendiri maupun temannya, akan meningkatkan kemampuan produktif para siswa tersebut.
C. Kerangka Berpikir
Seperti yang teridentifikasi pada survei awal, kualitas proses dan hasil pembelajaran mengarang pada siswa masih rendah. Pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, keaktifan, perhatian dan konsentrasi, serta minat dan motivasi siswa yang menjadi aspek penilaian proses pembelajaran terbukti
masih rendah. Untuk kualitas hasil pembelajaran yang tergambar dari hasil karangan siswa, pada umumnya karangan para siswa hanya memuat satu
hingga tiga
paragraf, organisasi
isinya meloncat-loncat
sehingga menampakkan penalaran bahasa yang kurang logis, serta terdapat banyak
kesalahan bahasa yang meliputi pemakaian ejaan, diksi, dan kalimat. Keadaan tersebut dikarenakan siswa masih merasa kesulitan dalam menulis, baik dalam
menulis kosakata, penguasaan ejaan, menggunakan konjungsi atau kata penghubung, membuat kalimat efektif, bahkan dalam menggunakan tanda
baca. Hal yang demikian inilah yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis siswa.
Untuk itu, diperlukan perubahan dalam proses pembelajaran, agar kemampuan siswa dalam menulis dapat ditingkatkan. Salah satu cara yang
dapat dipilih adalah dengan menerapkan teknik koreksi teman sebaya. Pembelajaran menulis dengan menerapkan teknik koreksi teman sebaya dapat
mendorong siswa untuk mampu mengoreksi hasil tulisan temannya sehingga mereka akan benar-benar mampu memahami dan mengalami secara nyata dan
lebih mendalam bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Dengan menggunakan teknik ini maka siswa mempunyai kesempatan
untuk mengoreksi hasil tulisan, baik dari segi ejaan dan tanda baca,
penyusunan kalimat, hingga pengembangan pokok pikiran. Dengan demikian, diharapkan akan mampu memunculkan daya ingat siswa yang lebih tinggi.
Selain itu, siswa juga akan mampu merefleksi terhadap dirinya sendiri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama saat mereka sedang menulis. Dengan
demikian, kemampuan siswa dalam menulis karangan akan meningkat. Berdasarkan gambaran tersebut maka peneliti berencana menerapkan
teknik koreksi teman sebaya untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan pada siswa. Berikut ini adalah gambaran secara singkat alur
kerangka berpikirnya:
Kerangka Berpikir
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir
Masalah yang dihadapi sebelum tindakan
Hasil akhir setelah dilakukan tindakan Kualitas proses
pembelajaran menulis karangan rendah
Penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis karangan
Tindakan Penelitian 1. Koreksi kesalahan pada karangan teman
2. Belajar dari kesalahan teman 3. Menghindari kesalahan yang sama
Refleksi Kualitas hasil
pembelajaran menulis karangan rendah
Kualitas proses pembelajaran menulis
karangan meningkat Kualitas hasil
pembelajaran menulis karangan meningkat
D. Hipotesis Tindakan