Berikut ini modifikasi langkah-langkah penggunaan strategi QUIP dimodifikasi dari Wiesendanger, 2001:157:
1 Wawancara
Siswa duduk berdasarkan kelompoknya. Siswa melakukan persiapan wawancara dengan salah satu teman di kelompoknya. Siswa diintruksikan untuk
menulis tiga pertanyaan yang berhubungan dengan topik berita yang dimiliki oleh teman wawancaranya. Siswa diminta menempatkan pertanyaan pada kolom tabel
sebelah kiri dan mintalah siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan mereka pada kolom tabel sebelah kanan. Kemudian, siswa melakukan wawancara dengan
salah satu temannya.
2 Bagan
Siswa diminta membuat kerangka dalam bentuk bagan berdasarkan tabel hasil wawancara dengan meletakkan topik utama sebagai kepala bagan. Siswa
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang berurutan sebagai anak judul subtopik dan tanggapan sebagai rincian pendukung. Guru mencontohkan format
untuk siswa.
3 Paragraf-paragraf
Guru memberi contoh pada siswa cara membuat kalimat topik dengan melihat kembali pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban mereka. Setiap
kepala pertanyaan menjadi ide utama dari sebuah paragraf diikuti dengan rincian pendukung. Setelah tiga paragraf dibentuk, siswa diminta menambahkan kalimat
kesimpulan untuk menyatakan kembali ide utama. Bagan langkah-langkah penggunaan strategi QUIP dalam pembelajaran
menlis teks berita dimodifikasi dari Wiesendanger, 2001:157, yaitu
Gambar 2: Bagan Langkah-langkah Penggunaan Strategi QUIP dalam
Pembelajaran Menulis Teks Berita Strategi
QUIP Wawancara
Siswa duduk berdasarkan kelompoknya. Siswa
melakukan persiapan wawancara dengan salah
satu temannya.
Siswa menulis tiga pertanyaan yang akan
digunakan untuk wawancara
.
Siswa menuliskan tiga pertanyaan tersebut ke
dalam tabel.
Siswa melakukan wawancara dengan salah
satu temannya.
Siswa menuliskan hasil wawancara pada tabel.
Bagan
Siswa membuat bagan berdasarkan hasil
wawancara.
Paragraf- paragraf
Siswa mengembangkan bagan yang telah dibuat
menjadi paragraf-paragraf yang akan membentuk
sebuah teks berita.
4. Pembelajaran Menulis Teks Berita di Sekolah Menengah Pertama
SMPM
adrasah Tsanawiyah MTs
Pembelajaran menulis teks berita di jenjang Sekolah Menengah Pertama SMPM
adrasah Tsanawiyah MTs
tertera pada standar kompetensi dan kompetensi dasar SKKD kurikulum 2006 kelas VIII semester genap. Berikut ini
tabel SKKD menulis teks berita SMPMTs Kelas VII Semester 2 Genap.
Tabel 1: SKKD Menulis Teks Berita SMP MTs Kelas VII Semester Genap Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Mendengarkan
9. Memahami isi berita dari radiotelevisi
9.1 Menemukan pokok-pokok berita apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana yang
didengar dan atau ditonton melalui radiotelevisi 9.2 Mengemukakan kembali berita yang
didengarditonton melalui radiotelevisi
Berbicara 10. Mengemukakan
pikiran, persaan, dan informasi melalui
kegiatan diskusi dan protokoler
10.1 Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan
bukti atau alasan 10.2 Membawakan acara dengan bahasa yang baik
dan benar, serta santun
Membaca 11. Memahami ragam
wacana tulis dengan membaca ekstensif,
membaca intensif, dan membaca nyaring
11.1 Menemukan masalah utama dari beberapa berita yang bertopik sama melalui membaca
ekstensif 11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi
melalui membaca intensif 11.3 Membacakan teks berita dengan intonasi yang
tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas
Menulis 12. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita,
sloganposter 12.1 Menulis rangkuman isi buku ilmu pengetahuan
populer 12.2 Menulis teks berita secara singkat, padat, dan
jelas 12.3 Menulis sloganposter untuk berbagai
keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasif
Indikator pencapaian kompetensi pembelajaran menulis teks berita, yaitu: a
Mampu menyusun data pokok-pokok berita. b
Mampu merangkai data pokok-pokok berita menjadi berita yang singkat, padat, dan jelas.
5. Penilaian Pembelajaran Menulis Teks Berita
Penilaian pembelajaran sangat penting dilakukan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran. Tuckman via Nurgiyantoro, 2012:
6 mengartikan penilaian sebagai suatu proses untuk mengetahui menguji apakah
suatu kegiatan, proses kegiaatan, keluaran suatu progam telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditentukan. Suryaman 2012:153 menyatakan
bahwa penilaian merupakan suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar siswa.
Penilaian dalam penelitian eksperimen ini dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan serta memonitor kemajuan belajar peserta didik, dan
sekaligus menentukan keefektifan pelaksanaan pembelajaran Popham, via Nurgiyantoro, 2012:32. Teknik penilaian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik tes yang berbentuk tes kinerja menulis teks berita. Tes ini merupaka suatu bentuk soal yang menuntut siswa untuk memaparkan jawabannya dengan
bahasanya sendiri. Dikutip dari Nurgiyantoro 2012: 441, model profil penilaian tugas
menulis bebas dengan pembobotan tiap komponen yang banyak dipergunakan di progam ESL English as a Second Language, yaitu:
Tabel 2: Profil Penilaian Karangan
Profil Penilaian Karangan Nama :
Judul :
Skor Kriteria
Isi
27-30
Sangat Baik-Sempurna: padat informasi substantif pengembangan
tesis tuntas relevan dengan permasalahan dan tuntas
22-26
Cukup-Baik: informasi cukup substansi cukup pengembangan tesis
terbatas relevan dengan masalah tetapi tidak lengkap
17-21
Sedang-Cukup: informasi terbatas substansi kurang pengembangan
tesis tidak cukup permasalahan tidak cukup
13-16
Sangat Kurang: tidak berisi tidak ada substansi tidak ada
pengembangan tesis tidak ada permasalahan
Orga ni
sa si
18-20
Sangat Baik-Sempurna: ekspresi lancar gagasan diungkapkan dengan
jelas padat tertata dengan baik urutan logis kohesif
14-17
Cukup-Baik:
kurang lancar kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat pendukung terbatas urutan logis tetapi tidak lengkap
10-13
Sedang-Cukup: tidak lancar gagasan kacau, terpotong-potong urutan
dan pengembangan tidak logis 7-9
Sangat Kurang: tidak komunikatif tidak terorganisir tidak layak nilai
K o
sa k
a ta
18-20
Sangat Baik-Sempurna:
pemanfaatan potensi kata canggih pilihan kata dan ungkapan tepat menguasai pembentukan kata
14-17
Cukup-Baik: pemanfaatan kata agak canggih pilihan kata dan ungkapan
kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu
10-13
Sedang-Cukup: pemanfaatan potensi kata terbatas sering terjadi
kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna 7-9
Sangat Kurang: pemanfaatan potensi kata asal-asalan pengetahuan
tentang kosakata rendah tidak layak nilai
Pengg unaan Ba
h a
sa
22-25
Sangat Baik-Sempurna:
konstruksi kompleks tetapi efektif hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan
18-21
Cukup-Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif kesalahan kecil pada
konstruksi kompleks terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur
11-17
Sedang-Cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat
makna membingungkan atau kabur 5-10
Sangat Kurang: tidak menguasai aturan sintidaksis terdapat banyak
kesalahan tidak komunikatif tidak layak nilai
Meka nik
5 Sangat Baik-Sempurna:
menguasai aturan penulisan hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan
4 Cukup-Baik:
kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna
3 Sedang-Cukup:
sering terjadi kesalahan ejaan makna membingungkan atau kabur
2 Sangat Kurang:
tidak menguasai aturan penulisan terdapat banyak kesalahan ejaan tulisan tidak terbaca tidak layak nilai
Jumlah : Penilai :
Komentar : Diadopsi dari progam ESL English as a Second Language kemudian dimodifikasi
dari Hartfield dkk Nurgiyantoro, 2012: 441-442