Strategi Place Strategi Bauran Pemasaran Jasa

2. Bunga pinjaman kredit Merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminajm tasa harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan harga jual. 3. Biaya-biaya Biaya-biaya yang ditentukan oleh bank seperti biaya administrasi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya yang dikenal dengan nama fee based. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik demikian juga sebaliknya.

2.1.4.3. Strategi Place

Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis Lupiyoadi, 2001: 61. Lokasi yaitu keputusan yang dibuat perusahaan dimana operasi dan stafnya ditempatkan. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Menurut Kasmir dan Jafar 2003: 112 hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Kedekatan dengan kawasan industri 2. Kedekatan dengan lokasi perkantoran 3. Kedekatan dengan lokasi pasar 4. Kedekatan dengan pusat pemerintahan 5. Kedekatan dengan lokasi perumahan atau masyarakat. 6. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi. 7. Sarana dan prasarana jalan, pelabuhan, listrik, dll. Menurut Lupiyoadi 2001: 108 ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu: 1. Konsumen mendatangi pemberi jasa perusahaan Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus startegis. Penyedia jasa yang ingin mengembangkan bisnis dapat mempertimbangkan lebih dari satu tempat ketempat lokasi multi lokasi. 2. Pemberi jasa mendatangi konsumen. Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas. Dalam beberapa kasus penyedia jasa tidak leluasa pergi kepada konsumen karena penyedia jasa harus didahului panggilan konsumen. Contohnya: pada perusahaan reparasi lift, cleaning service. Dalam kasus-kasus lain, penyedia jasa memiliki keleluasan untuk memberikan jasa, atas inisiatif konsumen maupun dirinya sendiri. 3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Service provider dan konsumen berinteraksi melalui sasaran tertentu seperti telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak dapat terlaksana. Saluran distribusi adalah mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi konsumen sasaran Kotler dan Amstrong, 2001:79. Sedangkan menurut Laksana 2008: 123 Saluran Pemasaran atau Saluran Distribusi adalah serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen. Pengertian ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan lembaga atau prantara untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen akhir. Perusahaan menyerahkan sebahagian tugas penjualannya kepada pihak lain, dikarenakan ada alasan yang menguntungkan bagi perusahaan untuk memberikan tugas penjualan produknya kepada organisasi prantara, alasan yang menguntungkan tersebut menurut Laksana 2008: 123, yaitu: 1. Produsen mendapatkan keuntungan tertentu dengan menggunakan jasa prantara. 2. Produsen kekurangan sumber keuangan untuk melaksanakan pemasaran langsung. 3. Penggunaan prantara akan sangat mengurangi pekerjaan perusahaan sehingga bisa mencapai efisiensi sangat tinggi dalam membuat barang. 4. Dari sudut pandang ekonomi, peranan dasar prantara pemasaran adalah mengubah bentuk suplay yang heterogen menjadi berbagai barang yang diinginkan oleh masyarakat. Berdasarkan alasan yang menguntungkan tersebut, maka saluran distribusi memiliki fungsi, yaitu: 1. Penelitian research: Pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan melancarkan pertukaran. 2. Promosi Promotional: Pengembangan dan penyebaran komunikasi yang persuatif mengenai penawaran. 3. Kontak contact: Mencari dan menjalin hubungan dengan calon pembeli. 4. Penyelarasan Matching: Mempertemukan penawaran sesuai dengan permintaan pembeli, termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian, perakitan dan pengemasan. 5. Negoisasi Negotiation: Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain sehubungan dengan penawaran, sehingga perpindahan hak pemilikan bisa dilaksanakan. 6. Distribusi Fisik Physical Distribution: Transportasi dan penyimpanan barang. 7. Pembiayaan Financing: Permintaan dan penyebaran dana untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut. 8. Pengambilan Resiko Risk Taking: Perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran itu. Selanjutnya Laksana 2008: 124 dalam penyaluran produk ke konsumen terdapat tingkatan saluran distribusi terdiri dari: 1. Saluran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung a zero level channel. Produsen menjual langsung kepada konsumen. 2. Saluran satu tingkat A one-level cahnel Mempunyai satu perantara penjual. Di dalam pasar konsumen, perantara itu sekaligus merupakan pengecer retailer, sedangkan dalam pasar industri merupakan penyalur tunggal dan penyalur industri 3. Saluran dau tingkat A two-level cahnel Mempunyai dua perantara penjualan. Di dalam pasar konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar whole saler, dan sekaligus pengecer retailer, sedangkan dalam pasar industri mereka mungkin merupakan sebuah penyalur tunggal dan penyalur industri. 4. Saluran tiga tingkat A three-level cahnel Mempunyai tiga perantara penjual, yaitu grosir, pemborongjobber, dan pengecer, seorang pemborong biasanya ada di tengah antara grosir dan pengecer. Untuk jelasnya tingkat saluran pemasaran di atas dapat digambarkan secara visual, yaitu: Gambar 2. Tingkat saluran distribusi Sumber: Fajar Laksana, 2008 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi Menurut Fajar Laksana 2008: 125, yaitu: 1. Ciri-ciri konsumen Consumer Charactristics: a. Pola pembelian b. Jumlah konsumen atau langganan c. Penyebaran secara geografis d. Metode penjualan yang berbeda-beda. 2. Ciri-ciri Produk Product Charactristics: a. Cepat dan tidak rusak b. Produk yang tidak distandarisasi c. Nilainya tinggi d. Tidak tahan lama e. Memerlukan jasa-jasa instalansi 3. Sifat Perantara Middleman Characteristics: a. Perlu diketahui kekuatan dan kelemahan perantara b. Kemampuan untuk melaksanakan fungsi-fungsi seperti promosi, negosiasi, penyimpanan dan lain-lain. Produsen Konsumen Produsen Pengecer Produsen Pengecer Konsumen Produsen Grosir Pengecer Konsumen Konsumen Pemborong Grosir 4. Sifat Pesaing Competitive Charactristics: Melihat perantara yang dipergunakan pesaing. 5. Sifat Perusahaan Company Charactristics: a. Kekuatan finansial b. Ukuran perusahaan c. Kemampuan dan kejujuran perusahaan. 6. Sifat Lingkungan Environment Charactristics: a. Kondisi perekonomian b. Legalitas dan perlindungan-perlindungan hukum. Saluran distribusi diperlukan oleh setiap perusahaan, karena produsen menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk bagi konsumen setelah sampai ketangannya. Pada pemilihan saluran distribusi perlu dicari yang paling efektif untuk membina dan mendekati para pembelikonsumen, sehingga produk-produk dapat sampai ke tangan pembeli dengan efektif. Saluran distribusi bagi perusahaan jasa secara umum didirikan berdasarkan tujuan akhir perushaan misalnya bank yang bertujuan untuk melayani masyarakat luas maka bank didirikan di daerah potensial, strategis, ramai, dan mudah dijangkau sehingga akan sangat membantu dalam memasarkan produk jasa yang diperjualbelikan secara langsung maka bank menggunakan perwakilan yang dikenal dengan unti cabang yang tersebar di deaerah dengan masyarakatnya yang memiliki beraneka ragam keinginan dan kebutuhan.

2.1.4.4. Strategi Promosi