1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sastra adalah karya seni, karena itu ia mempunyai sifat yang sama dengan karya seni yang lain, seperti seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan
lain-lain. Tujuannya pun sama yaitu untuk membantu manusia menyingkapkan rahasia keadaanya untuk memberi makna pada eksistensinya.
Letak perbedaan dengan seni yang lain, adalah bahwa sastra memiliki aspek bahasa. Sebuah karya sastra dapat dihargai karena dapat berguna bagi
kehidupan manusia. Artinya bahwa, dalam sebuah karya sastra mengungkapkan berbagai pengalaman manusia agar manusia lain dapat
memetik pelajaran baik dari padanya Sumardjo, 1984:14. Jadi, karya sastra yang baik adalah karya sastra yang dapat
memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembacanya. Selain itu, karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur di sini dimaksudkan bahwa karya
sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang di antara unsur-unsurnya terjalin hubungan timbal-balik, saling menentukan. Jadi,
kesatuan unsur-unsur dalam sastra bukan hanya yang merupakan kumpulan atau tumpukan-tumpukan hal-hal atau benda-benda yang berdiri sendiri
melainkan saling terikat, berkaitan, dan saling bergantung Pradopo, 1984:66.
2
Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki unsur- unsur pembangun yang kemudian secara bersama-sama membentuk sebuah
totalitas. Unsur-unsur tersebut adalah unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unusr-unsur yang secara langsung turut
serta membangun jalan cerita. Unsur-unsur yang dimaksud adalah tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau setting dan amanat. Sedangkan unsur
ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada diluar karya itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra
Nurgiyantoro, 1995:23. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dan
menganalisis struktur intrinsik khususnya tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau setting dan amanat yang terdapat dalam novel yang berjudul Do’a Anak
Jalanan karya Ma’mun Affany. Novel Do’a Anak Jalanan menceritakan tentang masalah hidup dan kehidupan sosial tiga anak kecil yang bernama
Dina, Adib dan Cindy. Mereka harus menjadi anak jalanan dalam pengasuhan Abang orang yang menampung ketiganya. Kehidupan mereka sangat jauh
dari kata bahagia karena mereka harus membanting tulang mencari uang untuk menyambung hidup. Namun dibalik kehidupan mereka yang pahit,
mereka bertiga tetap semangat untuk bersekolah. Banyak tantangan, kesulitan, dan hambatan yang selalu mereka alami hingga akhirnya Adib
harus melakukan pembunuhan terhadap Abang. Adib akhirnya hidup di penjara, namun Dina dan Cindy tetap melanjutkan hidup mereka di Jawa
Tengah tanpa melupakan Adib.
3
Novel Do’a Anak Jalanan menarik untuk diteliti dan dianalisis struktur intrinsik, karena bahasanya lugas dan mudah dimengerti. Selain itu,
jalan cerita novel Do’a Anak Jalanan sangat relevan dengan kenyataan hidup yang terjadi di sekitar kita disaat sekarang karena problem atau masalah yang
dihadapi oleh ketiga anak tersebut banyak yang terjadi di lingkungan sosial jaman sekarang.
Peneliti menganalisis struktur intrinsik dari novel khususnya tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau setting dan amanat pada novel Do’a Anak
Jalanan karya Ma’mun Affany. Peneliti menganalisis struktur intrinsik dalam novel Do’a Anak Jalanan karena unsur-unsur tersebut saling berkaitan
membangun jalan cerita dalam novel.
B. Rumusan Masalah