3
Novel Do’a Anak Jalanan menarik untuk diteliti dan dianalisis struktur intrinsik, karena bahasanya lugas dan mudah dimengerti. Selain itu,
jalan cerita novel Do’a Anak Jalanan sangat relevan dengan kenyataan hidup yang terjadi di sekitar kita disaat sekarang karena problem atau masalah yang
dihadapi oleh ketiga anak tersebut banyak yang terjadi di lingkungan sosial jaman sekarang.
Peneliti menganalisis struktur intrinsik dari novel khususnya tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau setting dan amanat pada novel Do’a Anak
Jalanan karya Ma’mun Affany. Peneliti menganalisis struktur intrinsik dalam novel Do’a Anak Jalanan karena unsur-unsur tersebut saling berkaitan
membangun jalan cerita dalam novel.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah analisis tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau setting dan
amanat dalam novel Do’a Anak Jalanan karya Ma’mun Affany? 2. Bagaimanakah hubungan tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau setting
dan amanat dalam novel Do’a Anak Jalanan karya Ma’mun Affany berdasarkan kajian struktural?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dua masalah di atas, peneliti merumuskan dua tujuan sebagai berikut :
4
1. Mendeskripsikan hubungan tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau setting dan amanat dalam novel Do’a Anak Jalanan karya Ma’mun
Affany berdasarkan kajian struktural. 2. Mendeskripsikan hubungan tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau
setting dan amanat dalam novel Do’a Anak Jalanan karya Ma’mun Affany berdasarkan kajian struktural.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai aspek, yakni :
1. Dari segi teori, penelitian ini bermanfaat untuk memberi wahana atau
wawasan mengenai unsur-unsur intrinsik dalam novel, meningkatkan studi kritik sastra, khususnya bidang struktural.
2. Dari segi praktis, penelitian ini mengembangkan apresiasi terhadap karya
sastra karya Ma’mun Affany khususnya novel Do’a Anak Jalanan dan menambah koleksi penelitian mengenai tema, tokoh, penokohan, alur, latar
atau setting dan amanat berdasarkan kajian struktural.
E. Batasan Istilah
Berikut ini akan disajikan istilah atau konsep untuk menghindarkan terjadinya kesalahpahaman, yaitu 1 Sastra, 2 Novel, 3 Pendekatan
5
Struktural, 4 Tema, 5 Tokoh, 6 Penokohan, 7 Alur 8, Latar, 9
Amanat.
1. Sastra
Menurut Wellek dan Warren 1993, sastra adalah suatu kegiatan
kreatif, sederetan karya seni. 2.
Novel Novel adalah cerita yang berbentuk prosa dalam ukuran yang panjang dan
luas Sumardjo, 1984:66. 3.
Kajian Struktural Struktural karya sastra adalah hubungan antar unsur intrinsik yang
bersifat timbal balik, saling mempengaruhi, yang secara bersama membentuk satu kesatuan yang utuh Nurgiyantoro, 1995:36. Sesuai
dengan namanya, pendekatan struktural memandang dan memahami karya sastra dari segi struktur karya sastra itu sendiri. Karya sastra dipandang
sebagai sesuatu yang otonom, berdiri sendiri, bebas dari pengarang, realitas, maupun pembaca Teeuw dalam Wiyatmi, 2006:89. Menurut
Sujiman, karya sastra adalah sebuah struktur yang kompleks. Oleh karena itu, untuk dapat memahaminya haruslah karya tersebut dianalisis yang
mengatakan bahwa antara tokoh, alur, dan tema itu saling kait mengait. Unsur-unsur itu tidak bisa berdiri sendiri. Ada interaksi antara unsur-unsur
itu Sudjiman, 1995:145. 4.
Tema Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya Teori Pengkajian Fiksi 1995:85
mendefinisikan tema sebagai makna yang dikandung cerita atau secara
6
singkat : makna cerita. Menurut KKBI 2005:1164 tema adalah pokok pikiran, dasar cerita yang dipercayakan, dipakai sebagai dasar mengarang,
mengubah sajak, dsb. 5.
Tokoh Menurut Abrams via Nurgiyantoro 1995:165 tokoh cerita adalah orang-
orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecenderungan tertentu seperti
yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. 6. Penokohan
Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh Sudjiman, 1988:23.
7. Alur
Alur atau plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain Nurgiyantoro, 1995:113.
8. Latar atau setting
Latar atau setting menunjukkan pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan Abrams via Nurgiyantoro, 1995:216. 9.
Amanat Menurut KBBI 2005:30 amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca atau pendengar.
7
F. Sistematika Penyajian