Paparan Exposition Alur atau Plot

91

a. Paparan Exposition

Paparan merupakan fungsi utama awal suatu cerita. Paparan dalam novel “Do’a Anak Jalanan” ini memaparkan atau memperkenalkan tentang tokoh dan latar Dina, Adib, dan Cindy serta kehidupan mereka bersama Suratman. Berikut ini adalah kutipannya : Namanya Dina, Dina Sanjani umurnya sudah 17 tahun, meski ia baru kelas sembilan, Dina sering berhenti sekolah. Tubuhnya tergolong tinggi bila dibandingkan dengan anak-anak seusianya, 165 cm, kulit sebenarnya kuning langsat, tapi tertutup debu jalanan menjadi kecoklatan, matanya tak istimewa, bibirnya sederhana, sedikit ciut, dagunya lancip, hidungnya tak begitu mancung, tapi bukan pesek, parasnya bergaya oriental, tubuhnya, tak seksi, namun kesatuan semuanya membuat setiap pemuja kecantikan akan memalingkan wajah sejenak untuk dirinya. Dina adalah seorang anak pengamen yang tinggal di sebuah kontrakan dekat terminal kampung rambutan, Jakarta. Sedari kecil Ia terlahir di panti asuhan, saat lima tahun ada seorang bapak yang mengadopsinya, Suratman. Waktu itu Dina bahagia sekali, tapi kebahagiaan yang Dina alami ternyata palsu, ia hanya diajari bermain gitar, diajari menyanyi, dijadikan pengamen di jalan, sudah dua belas tahun Dina menjalani semua ini. Ia memiliki dua adik namun bukan saudara sekandung yang bernama Adib dan Cindy. Bertiga mereka berjuang dan bekerja keras demi bertahan hidup ditengah kerasnya kota Jakarta Do’a hlm. 1. Adib berumur tiga belas tahun, ia masih kelas enam SD. Adib memiliki fisik yang jauh berbeda, kulitnya coklat matang, kecil, hidungnya kalau dari samping terlihat mancung, tapi kalau dari depan sedikit besar, bibirnya juga tak tipis. Suaranya serak beriak, tak seimbang dengan umurnya, kalau dendangkan lagu sepenuh hati, paling suka lagu peterpan. Adib tak pernah tahu bagaimana masa kecilnya dulu, siapa orang tuanya, dari mana asalnya, nama Adib yang memberinya justru Dina Do’a hlm. 3-4. Cindy masih kelas satu SD, belum pantas hidup di jalanan, tapi entah bagaimana ia datang. Dina dan Adib merasa Cindy diculik. Cindy memiliki fisik yang jauh berbeda dari Dina dan Adib. Wajahnya oval, dagunya lancip, matanya tajam, bibirnya merah tipis, rambutnya sebahu lurus, kulitnya putih, meski anak kecil, benih-benih kecantikan yang tak bisa dinafikan Do’a hlm. 4. Bertiga hidup bersama Suratman di dekat terminal kampong Rambutan, di sebuah rumah kontrakan, berukuran 4 x 3 meter, tapi lebih pantas disebut kost-kostan, tanpa ada alas tidur, hanya karpet merah. Jendela hanya satu, pintu satu, tak ada almari, kompor, terlalu sempit Do’a hlm. 4-5.\ 92

b. Rangsangan Inciting moment