Tema dan unsur cerita lain Penokohan dan unsur cerita lain

24 Untuk menemukan sebuah amanat cerita, tidak cukup dengan membaca dua atau tiga paragraf saja, melainkan harus membaca secara keseluruhan isi ceritanya. Pesan tersebut dapat disampaikan secara langsung ataupun tersirat dari apa yang dialami para tokoh dalam kisah tersebut.

4. Hubungan Tema, Tokoh, Alur, Latar, dan Amanat

Novel adalah cerita yang berbentuk prosa dalam ukuran yang panjang dan luas Sumardjo, 1984:66. Novel merupakan salah satu bentuk sastra yang memiliki unsur-unsur pembangun yang kemudian secara bersama-sama membentuk totalitas. Unsur-unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah cerita. Kepaduan antarberbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel terwujud. Unsur-unsur yang dimaksud adalah tema, tokoh, penokohan, alur, latar, dan amanat.

a. Tema dan unsur cerita lain

Tema dalam sebuah karya fiksi, hanya merupakan salah satu dari sejumlah unsur pembangun cerita yang lain, yang secara bersama membentuk sebuah kemenyeluruhan. Bahkan sebenarnya, eksistensi tema itu sendiri amat bergantung dari berbagai unsur yang lain. Dengan demikian, sebuah tema baru akan menjadi makna cerita jika ada dalam keterkaitannya dengan unsur-unsur cerita lainnya. Tema bersifat 25 memberi korelasi dan makna terhadap unsur cerita yang lain Nurgiyantoro, 1995:74.

b. Penokohan dan unsur cerita lain

Fiksi merupakan sebuah keseluruhan yang utuh dan memiliki ciri artistik. Keutuhan dan keartistikan fiksi justru terletak pada keterkaitan antarberbagai unsur pembangunnya. Penokohan sebagai salah satu unsur pembangun fiksi dapat dikaji dan dianalisis hubungannya dengan unsur-unsur pembangun yang lainnya. 1 Penokohan dan Pemplotan Tokoh dan plot atau alur saling berkaitan satu sama lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pemunculan peristiwa dan kejadian-kejadian yang ingin diungkapkan. Penokohan dan pemplotan merupakan dua fakta dalam cerita yang saling mempengaruhi dan menggantungkan satu dengan yang lain. Plot atau alur adalah jalan cerita tentang apa yang dilakukan tokoh dan apa yang menimpanya. Dalam hal ini, plot merupakan sarana untuk memahami perjalanan kehidupan tokoh. Adanya kejadian demi kejadian, ketegangan, konflik, dan sampai ke klimaks yang notabene semuanya merupakan hal-hal esensial dalam plot hanya mungkin terjadi jika ada pelakunya. Tokoh-tokoh cerita itulah yang sebagai pelaku sekaligus penderita kejadian, dan karenanya penentu perkembangan plot. Bahkan sebenarnya, plot tak lain dari perjalanan kehidupan tokoh, baik dalam cara berpikir, bersikap, 26 berperilaku, maupun bertindak, baik secara verbal maupun non verbal Nurgiyantoro, 1955:173. 2 Penokohan dan Tema Penokohan dan tema memiliki hubungan yang erat. Tokoh- tokoh cerita merupakan pelaku dalam tema, secara terselubung maupun terang-terangan. Adanya perbedaan tema dapat menyebabkan perbedaan pemerlakuan tokoh cerita yang ditugaskan menyampaikannya. Tema umumnya tidak dinyatakan secara eksplisit, hal itu berarti pembacalah yang bertugas menafsirkannya. Usaha penafsiran tema antara lain dapat dilakukan melalui detil kejadian atau konflik yang dialami, ditimbulkan, atau ditimpakan kepada tokoh utama. Usaha penafsiran tema haruslah dilacak dari apa yang dilakukan, dipikirkan, dan dirasakan, atau apa yang ditimpakan kepada tokoh Nurgiyantoro, 1995:173.

c. Latar dan Unsur Cerita Lain