Pengertian Mengukur Satuan Baku dan Satuan Tak Baku

LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: BESARAN DAN SATUAN KELOMPOK KOMPETENSI A Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Fisika SMA 11 digunakan untuk mengukur panjang dan lebar dari meja tersebut. Kegiatan mengukur meja sebenarnya adalah membandingkan panjang atau lebar meja dengan alat ukur yang standar yang digunakan dalam pengukuran. Demikian juga jika kita menimbang massa sebuah benda dengan menggunakan neraca teknis atau timbangan. Massa benda sebenarnya dibandingkan dengan massa standar yang sudah ditetapkan. Berdasarkan kedua ilustrasi di atas, kita dapat mendefinisikan pengertian dari mengukur. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap pengukuran kita harus selalu menggunakan alat ukur yang sesuai. Misalkan untuk mengukur panjang digunakan meteran, mengukur massa digunakan timbangan, mengukur gaya digunakan dinamometer, mengukur kecepatan atau kelajuan digunakan spedometer.

b. Prosedur Pengukuran

Pada saat kita melakukan pengukuran suatu besaran, kita dapat melakukan dengan 2 prosedur pengukuran yang berbeda. Prosedur yang kita gunakan dalam suatu pengukuran sangat tergantung pada obyek yang sedang kita ukur. Adapun prosedur pengukuran yang dapat digunakan dalam pengukuran adalah sebagai berikut. 1 Pengukuran Tunggal Adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali terhadap satu obyekbenda kerja. Untuk menuliskan hasil pengukuran tunggal, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. X = x ±  x dan  x = 0, 5 NST dimana: NST adalah nilai skala terkecil dari alat ukur yang digunakan dalam pengukuran tersebut. 2 Pengukuran Berulang Adalah pengukuran yang dilakukan beberapa kali terhadap satu obyekbenda kerja atau terhadap beberapa obyekbenda kerja identik. PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: BESARAN DAN SATUAN KELOMPOK KOMPETENSI A 12 Untuk menuliskan hasil pengukuran berulang, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a Tentukan nilai rata-rata b Tentukan beda harga rata-rata atau kesalahan mutlak setiap pengukuran: x 1 =  x – x 1  x 2 =  x – x 2  c Tentukan kesalahan mutlak rata-rata x 1 +  x 2 +  x 3 + …… . K mutlak rata-rata = N d Tentukan hasil pengukuran sebenarnya : x = x  x x e K relatif = x f K persen = K relatif X 100 g Ketelitian Pengukuran= 100 -- K persen Misalkan kita melakukan 10 kali pengukuran terhadap satu benda kerja, data yang kita peroleh ditunjukkan di bawah ini. Pengukuran Hasil Pengukuran Rata-rata Beda Harga Rata-rata 1 x 1 = 30,50 x = 30,58  x 1 = 0,08 2 x 2 = 30,62  x 2 = 0,04 3 x 3 = 30,59  x 3 = 0,01 4 X 4 = 30,58  x 4 = 0,00 5 X 5 = 30,61  x 5 = 0,03 6 X 6 = 30,59  x 6 = 0,01 7 X 7 = 30,54  x 7 = 0,04 8 X 8 = 30,60  x 8 = 0,02 9 X 9 = 30,56  x 9 = 0,02 10 X 10 = 30,62  x 10 = 0,04