23
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: KECERDASAN EMOSI DAN PERKEMBANGAN ASPEK SOSIAL
KELOMPOK KOMPETENSI A
23
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: KECERDASAN EMOSI DAN PERKEMBANGAN ASPEK
SOSIAL
Menurut Gardner untuk meraih sukses, diperlukan kecerdasan dalam spektrum yang luas yaitu kecerdasan majemuk diantaranya
kecerdasan intrapersonal yang sudah menyentuh aspek emosional. Manusia adalah mahluk sosial, tetapi sifat-sifat sosial
tidak dibawa sejak lahir. Sifat-sifat sosial diperoleh melalui proses belajar melalui interaksi dengan lingkungan sosial. Belajar menjadi pribadi sosial tidak diperoleh
dalam waktu singkat, tapi manusia belajar searah dengan siklus kehidupan, dengan periode kemajuan yang pesat kemudian mendatar.
A. Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diharapkan dapat
memahami
konsep perkembangan aspek sosial dan kecerdasan emosi; identifikasi perkembangan kecerdasan emosi dan keterampilan perilaku sosial; serta
implementasinya dalam pembelajaran.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan tahapan perkembangan kecerdasan emosi peserta didik 2. Membedakan ciri-ciri perilaku peserta didik yang memiliki kecerdasan emosi
tinggi dengan rendah 3. Mengidentifikasi kecerdasan emosi peserta didik
4. Mendeskripsikan proses perkembangan aspek sosial peserta didik 5. Membedakan ciri-ciri perilaku sosial peserta didik antara yang berperilaku
sosial baik dan kurang baik 6. Mengidentifikasi keterampilan perilaku sosial peserta didik
7. Menentukan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial peserta didik
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : KECERDASAN EMOSI DAN PERKEMBANGAN ASPEK SOSIAL
KELOMPOK KOMPETENSI A
24
C. Uraian Materi 1. Perkembangan Emosi
Emosi dapat didefinisikan sebagai suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang menyertai atau muncul sebelumsesudah terjadinya perilaku
Makmun, 2009:114. Emosi tidak hanya melibatkan perasaan dan pikiran, aspek biologis dan psikologis, namun disertai serangkaian tindakan. Menurut
Hurlock 2003:213 perkembangan emosi dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar, tetapi faktor belajar lebih penting, karena belajar merupakan
faktor yang lebih dapat dikendalikan. Terdapat berbagai cara dalam mengendalikan lingkungan untuk menjamin pembinaan pola-pola emosi yang
diinginkan, orangtua dan guru dapat membantu anak untuk memiliki pola reaksi emosi yang diinginkan melalui pengajaran dan bimbingan.
a. Pengendalian Emosi
Untuk dapat melakukan penyesuaian sosial yang baik, peserta didik harus mampu mengendalikan emosi dengan baik. Anak harus belajar
mengekspresikan emosi dengan cara yang dapat diterima secara sosial.. Menurut Hurlock 2003:231 mengendalikan emosi adalah mengarahkan
energi emosi ke saluran ekspresi yang bermanfaat dan dapat diterima secara sosial. Dalam mengendalikan emosi, anak harus belajar bagaimana
cara menangani rangsangan yang membangkitkan emosi dan bagaimana cara mengatasi reaksi yang biasa menyertai emosi.
b. Karakteristik Aspek Emosi Remaja Awal
Menurut Yusuf 2006:9 masa remaja merupakan masa memuncaknya emosionalitas, Matangnya organ-organ reproduksi mempengaruhi emosi
atau perasaan-perasaan baru yang sebelumnya tidak pernah dialami, seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan lebih intim
dengan lawan jenis. Perkembangan emosi pada masa remaja awal bersifat sensitif dan reaktif kritis yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau
situasi sosial, emosi cenderung memuncak dan kurang stabil,, emosinya sering bersifat negatif dan temperamental mudah marahtersinggung, atau
mudah sedihmurung. Kondisi ini terutama pada remaja yang hidup di lingkungan yang tidak harmonis. khususnya lingkungan keluarga.