Analisis Deret Berkala Time Series

commit to user 34 permintaan dengan metode kausal dilakukan dengan mencari hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu produk variabel bebas terhadap permintaan suatu produk variabel tak bebas Herlambang, 2000: 105-108.

9. Analisis Deret Berkala Time Series

Makridakis et al. 1999: 329-331 menjelaskan bahwa penggunaan metode-metode peramalan umum meliputi dua tugas dasar yaitu analisis deret data dan seleksi model peramalan yang paling cocok dengan deret data tersebut. Kategori utama teknik peramalan deret berkala adalah pemulusan smoothing dan dekomposisi decomposition. Metode pemulusan mendasarkan ramalannya pada prinsip perata-rataan penghalusan kesalahan-kesalahan masa lalu dengan menambahkan persentase kesalahan pada persentase ramalan sebelumnya. Metode dekomposisi deret berkala didasarkan pada prinsip “pemecahan” data deret berkala ke dalam masing-masing komponennya yaitu musiman, trend, siklus dan unsur random, dan kemudian dilakukan peramalan terhadap nilai masing-masing dan komposisi tersebut secara terpisah dan akhirnya menggabungkan kembali ramalan-ramalan tersebut. Pada suatu persamaan dengan metode deret berkala, variabel bebas persamaan merupakan nilai sebelumnya dari variabel tak bebas. Nilai-nilai ini merupakan nilai-nilai time-laged dari variabel tak bebas, sehingga digunakan istilah auotoregresi AR untuk menjelaskan persamaan tersebut. commit to user 35 俰 1 俰 1 2 俰 2 俰 … 1 Kemudian dilakukan pembobotan terhadap nilai-nilai sebelumnya sehingga persamaan 1 menjadi bentuk sebagai berikut : 俰 1 1 2 2 尳 … 2 Keterangan: 俰 = variabel terikat pada saat t Y 1 … Y = variabel terikat pada saat time lag t – 1 …. t – k a = konstanta b 1 … b k = parameter dari Y 1 … Y = nilai kesalahan pada saat t e 1 … e = nilai kesalahan pada periode sebelumnya Pada persamaan 2 secara eksplisit ditetapkan hubungan ketergantungan antara nilai-nilai kesalahan yang berurutan dan persamaan disebut model moving average MA. Model-model autoregresif AR dapat secara efektif digabungkan dengan model moving average MA untuk membentuk kelas model yang sangat umum dan berguna dalam model deret berkala yang biasanya dinamakan pola atau proses autoregresivemoving average ARMA. Alat-alat metodologi untuk menganalisis data deret berkala diantaranya adalah Makridakis et al., 1999: 337-348 : commit to user 36 a. Plot data Langkah pertama yang baik untuk menganalisis data deret berkala adalah memplot data tersebut secara grafis. Hal ini akan bermanfaat untuk memplot berbagai versi data moving average untuk menetapkan adanya trend penyimpangan nilai tengah untuk menghilangkan pengaruh musim pada data deseasonilize the data. b. Koefisien autokorelasi Statistik kunci di dalam analisis deret berkala adalah koefisien autokorelasi, yaitu korelasi deret berkala dengan deret berkala itu sendiri dengan selisih waktu lag 0, 1, 2 periode atau lebih. c. Distribusi sampling autokorelasi Konsep dari distribusi sampling sangat penting di dalam analisis deret berkala karena dapat memberikan petunjuk untuk menilai koefisien autkorelasi dan bagaimana hubungannya dengan signifikansi. d. Periodogram dan analisis spektral Dilakukan dengan menguraikan data dalam himpunan gelombang sinus siklus pada frekuensi yang berbeda-beda. Nilai pengujian kumpulan amplitude dari berbagai gelombang tersebut dapat membantu penentapan unsur random, unsur musiman, dan autokorelasi positif atau negatif dalam deret berkala. e. Koefisien autokorelasi parsial Autokorelasi parsial digunakan utnuk mengukur tingkat keeratan association antara dan , apabila pengaruh dari time lag 1, 2, commit to user 37 3, … dan seterusnya sampai 1 dianggap terpisah. Koefisien autokorelasi berorde didefinisikan sebagai koefisien autoregresif terakhir dari model AR 晦 .

10. Metode Box-Jenkins ARIMA