commit to user 84
F. Keadaan Sektor Tanaman Bahan Makanan
Sektor  pertanian  mempunyai  peran  yang  cukup  besar  terhadap  PDRB Kabupaten Sukoharjo. Pada tiap tahun rata-rata sektor pertanian memberikan
kontribusi kurang lebih sebesar 20 Statistik Daerah Kabupaten Sukoharjo, 2010:  14.  Sektor  pertanian  terdiri  atas  beberapa  sub  sektor,  yaitu  tanaman
bahan makanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Produktivitas tanaman bahan makanan terutama padi terus ditingkatkan.
Apalagi  Kabupaten  Sukoharjo  merupakan  salah  satu  kabupaten  penyangga pangan  di  Jawa  Tengah.  Sejak  tahun  2004  produktivitas  padi  sawah  terus
menunjukkan  peningkatan  hingga  mencapai  70,87  kuha  pada  tahun  2009. Demikian  halnya  dengan  luas  panen  padi  juga  mengalami  peningkatan
sebesar  4,56  dibandingkan  tahun  sebelumnya.  Produksi  padi  sawah  juga cenderung  meningkat,  yaitu  sebanyak  357.525  ton  pada  tahun  2009,  yang
berarti mengalami peningkatan 6 dibanding tahun 2008. Tabel 10.  Perkembangan  Produksi  Tanaman  Bahan  Makanan  Menurut
Jenisnya di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 – 2009 Ton Komoditas
Tahun 2005
2006 2007
2008 2009
1.  Padi Sawah 2.  Jagung
3.  Ubi Kayu 4.  Ubi Jalar
5.  Kacang Tanah 6.  Kedelai
7.  Kacang Hijau 299.206
28.042 106.283
96 15.345
8.107 133
322.426 21.415
91.181 41
14.526 7089
72 319.720
22.448 93.133
27 15.181
9.187 58
337.244 30.589
59.982 14
13.957 8.586
40 357.525
31.651 63.755
28 9.217
9.243 118
Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2010 BPS, 2010 Selain  padi  sawah,  pertumbuhan  produksi  palawija  juga  berfluktuasi
setiap  tahunnya.  Berdasarkan  Tabel  10.  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  pada
commit to user 85
tahun 2009 komoditas yang mengalami peningkatan produksi adalah jagung, ubi  kayu,  ubi  jalar,  kedelai,  dan  kacang  hijau.  Perkembangan  yang  pesat
ditunjukkan oleh komoditas ubi jalar dan kacang hijau, yang masing-masing mengalami  peningkatan  sebesar  100  dan  195  dibanding  tahun
sebelumnya.  Komoditi  kacang  tanah  justru  mengalami  penurunan  sebesar 40 dari tahun sebelumnya, yaitu dari 13. 957 ton pada tahun 2008 menjadi
9.217  ton  pada  tahun  2009.  Komoditas  ubi  jalar  cenderung  mengalami penurunan dikarenakan turunnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi ubi
jalar.  Hal  ini  karena  kurangnya  teknologi  untuk  mengolah  ubi  jalar  tersebut menjadi  bahan  baku  jenis  lain,  misalnya  tepung  ubi  jalar.  Masyarakat
mengkonsumsi  ubi  jalar  hanya  dalam  bentuk  umbi  saja  sehingga  jenis makanan yang dapat dibuat juga kurang bervariasi dan kurang menarik.
Menurut  BPS  2010:  15  produksi  sayur-sayuran  secara  umum meningkat  jika  dibandingkan  tahun  2008.  Produksi  terong  pada  tahun  2009
sebesar  207  kuintal  meningkat  116,  sedangkan  kacang  panjang  sebesar 7.207 kuintal meningkat 27. Akan tetapi produksi cabe besar mengalami
penurunan  dari  3.792  kuintal  pada  tahun  2008  menjadi  2.369  kuintal  pada tahun  2009  atau  turun  sebesar  38.  Demikian  juga  untuk  komoditi  buah-
buahan,  secara  umum  menunjukkan  peningkatan  produksi  kecuali  buah belimbing dan kedondong yang masing-masing turun sebesar 17 dan 79.
Produksi  jeruk  besar  mengalami  peningkatan  yang  terbesar,  yaitu  hampir mencapai 800 dan sirsak meningkat lebih dari 400 dibanding tahun 2008.
Secara kuantitas buah mangga merupakan komodi buah-buahan terbesar pada
commit to user 86
tahun 2009, produksinya mencapai 446.210 kg, disusul kemudian buah sukun dan rambutan yang produksinya lebih dari 8 ribu ton.
G. Keadaan Perekonomian