Regresi Atas Variabel Dummy

commit to user 27

5. Regresi Atas Variabel Dummy

Analisis regresi tidak saja digunakan untuk data-data kuantitatif, tetapi juga bisa digunakan untuk data kualitatif. Jenis data kualitatif tersebut seringkali menunjukkan keberadaan klasifikasi kategori tertentu, sering juga dikategorikan variabel bebas X dengan klasifikasi pengukuran nominal dalam persamaan regresi. Sebagai contoh, bila ingin meregresikan pengaruh kondisi kemasan produk dodol nenas terhadap harga jual. Pada umumnya, cara yang dipakai untuk penyelesaian adalah memberi nilai 1 satu kalau kategori yang dimaksud ada dan nilai 0 nol kalau kategori yang dimaksud tidak ada bisa juga sebaliknya, tergantung tujuannya. Dalam kasus kemasan ini, bila kemasannya menarik diberi nilai 1 dan bila tidak menarik diberi nilai 0. Variabel yang mengambil nilai 1 dan 0 disebut variabel dummy dan nilai yang diberikan dapat digunakan seperti variabel kuantitatif lainnya Pusdatin, 2011: 5. Menurut Gujarati, 2004: 263-267 variabel yang mengambil nilai seperti 1 dan 0 disebut variabel dummy, nama lainnya adalah variabel indikator, variabel binary 2 angka, variabel bersifat katagori, variabel kualitatif, dan variabel yang membagi dua dichotomous. Ciri model regresi variabel dummy adalah: a. Jika suatu variabel kualitatif mempunyai m kategori, maka hanya menggunakan m-1 variabel dummy. b. Penetapan nilai 1 dan 0 untuk dua kategori adalah tanpa suatu dasar bersifat arbitrary. commit to user 28 c. Kelompok, kategori, atau klasifikasi yang diberi nilai nol seringkali disebut sebagai kategori dasar, kontrol, perbandingan, atau yang diabaikan merupakan dasar dalam arti bahwa perbandingan dibuat dalam kategori ini. d. Koefisien ξΎ° yang diberikan untuk variabel dummy D dapat disebut koefisien intersep deferensial karena koefisien tadi menyatakan berapa banyak nilai unsur intersep dari kategori yang mendapat nilai 1 berbeda dari koefisien intersep dari kategori dasar. Seringkali topik penelitian yang dibuat menggunakan jenis data kualitatif. Misalnya laki-laki dan wanita, industri sandang, pangan, peralatan, dst. Jika jenis kelamin atau industri diberi kode dengan angka, maka sama sekali tidak menunjukkan bahwa angka yang lebih tinggi menunjukkan nilai yang lebih besar. Angka-angka numerik tersebut hanya kode untuk membedakan jenis atau kategori yang satu dengan yang lain. Jika kategori seperti itu merupakan variabel penjelas maka dapat digunakan variabel dummy. Jika kita memiliki tiga kategori, maka kita hanya bisa membuat variabel dummy sebanyak dua n-1 kategori. Hal ini dilakukan untuk menghindari multikolinearitas yang sempurna. Misalnya kita punya sembilan kelompok industri, maka kita dapat memasukkan delapan variabel Nachrowi, 2008: 27. Meskipun merupakan suatu alat yang serba guna, teknik variabel dummy perlu ditangani secara hati-hati. Pertama, jika model regresi berisi suatu unsur konstanta, banyaknya variabel dummy harus lebih kecil dari commit to user 29 banyaknya klasifikasi tiap variabel kualitatif. Kedua, koefisien yang diberikan pada variabel dummy selalu harus diinterpretasikan dalam hubungannya dengan kelompok dasar, yaitu kelompok yang mendapat nilai nol. Akhirnya, jika suatu model mempunyai beberapa variabel kualitatif dengan beberapa kelas, pengenalan variabel dummy dapat menghasilkan banyak derajat kebebasan Gujarati, 2004: 278.

6. Model Persamaan Simultan