Retraksi gingiva dianggap berhasil jika menguakkan margin gingiva dari permukaan gigi yang di preparasi berkisar 0,35-0,50 mm, celah yang terjadi
memungkinkan masuknya bahan cetak melampaui pinggir servikal, ketebalan bahan cetak pada tepi subgingiva terjamin dan bersifat reversible.
23,24
2.3.3.6 Pencetakan Fisiologis
Cetakan fisiologis yang baik merupakan salah satu faktor penting pada pembuatan gigitiruan cekat untuk menghasilkan gigitiruan cekat yang beradaptasi
sempurna pada jaringan gigi sehingga tidak menyebabkan kebocoran, semen tidak larut, tidak menimbulkan karies pada gigi penyangga dan memberikan estetik yang
baik. Cetakan fisiologis yang baik harus mencakup seluruh gigi yang dipreparasi, sulkus gingiva dari gigi yang dipreparasi dan rahang secara keseluruhan.
23
Sendok cetak fisiologis pada umumnya terbuat dari resin akrilik swapolimerisasi atau visible light cured resin akrilik. Tebal sendok cetak fisiologis
sekitar 2-3 mm untuk menghindari distorsi bahan cetak. Jarak ruangan antara sendok cetak dan gigi harus 2-3 mm. Beberapa bahan yang digunakan untuk mencetak
jaringa keras dan lunak pada pencetakan fisiologis antara lain reversible hidrocolloid, polimer polysulfide, silikon kondensasi, polyether dan silikon adisi. Hasil cetakan
harus dibilas, dikeringkan dan didisinfeksi ketika dikeluarkan dari rongga mulut serta harus segera diisi dengan dental stone. Pengisian cetakan yang terbuat dari polimer
polysulfide tidak lebih dari 1 jam. Cetakan yang terbuat dari bahan polyether atau silikon memiliki stabilitas dimensi yang tinggi dan dapat disimpan lebih lama
sebelum pengisian cetakan.
23
2.3.3.7 Restorasi sementara
Restorasi sementara provisional restorations dibuat untuk sementara waktu selama menunggu pencetakan mahkota permanen dengan tujuan untuk melindungi
pulpa gigi yang telah dipreparasi dari iritasi thermis, khemis dan bakteri, melindungi margin preparasi, mencegah migrasi gigi yang telah di preparasi maupun ekstrusi gigi
antagonis ke ruangan edentulus, mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik
terutama pada gigi anterior. Syarat restorasi sementara yang optimal, harus memenuhi beberapa faktor yang saling berhubungan yaitu faktor biologis, mekanikal dan
estetik.
23,24
Gambar 21. Faktor yang harus dipertimbangkan pada pembuatan restorasi sementara. Daerah
merah gelap menggambarkan syarat bio- logik, mekanikal dan estetik yang harus
terpenuhi untuk menghasilkan mahkota sementara yang optimal
23
Restorasi sementara dapat diklasifikasikan berdasarkan metode pembuatannya yaitu buatan pabrik atau buatan sendiri. Restorasi sementara buatan pabrik umumnya
digunakan sebagai restorasi tunggal dapat terbuat dari bahan polycarbonate, cellulose acetate, alumunium, tin-silver dan nickel-chromium dan tersedia dalam berbagai jenis
dan ukuran gigi. Restorasi sementara buatan pabrik membutuhkan beberapa penyesuaian seperti penyesuaian oklusal, reconturing aksial, dan bagian dalam
mahkota harus dilapisi dengan resin autopolimerisasi sebelum dilakukan penyemenan. Restorasi sementara yang dibuat sendiri oleh dokter gigi diruang
praktik terutama untuk restorasi beberapa gigi yang terbuat dari berbagai jenis resin dengan metode langsung maupun metode tidak langsung.
23
Gambar 22. Restorasi sementara buatan pabrik yang terbuat dari bahan apolycarbonate dan b nickel-chromium
27
Gambar 23. Restorasi sementara buatan sendiri dari bahan resin
27
Zinc oxide eugenol merupakan bahan semen yang paling umum digunakan untuk penyemenan mahkota sementara karena memiliki kekuatan yang rendah
sehingga dapat dengan mudah untuk melepaskan mahkota sementara.
23
2.3.3.8 Pasang Percobaan Gigitiruan Cekat