Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter gigi Umum di Kota Medan

4.2.1.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter gigi Umum di Kota Medan

Berdasarkan Lama Praktik Hasil penelitian mengenai aplikasi prosedur perawatan GTP pada praktik dokter gigi umum berdasarkan lama praktik, menunjukkan pada kelompok lama praktik ≤ 10 tahun sebanyak 6 responden 22,22 mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan GTP dan 21 responden 77,78 tidak mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan GTP. Pada kelompok lama praktik 11-20 tahun sebanyak 1 responden 9,1 mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan GTP dan 10 responden 90,9 tidak mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan GTP. Sementara itu pada kelompok lama praktik 21-29 tahun, 1 responden 100 mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan GTP. Sedangkan pada kelompok lama praktik 30 tahun, 1 responden 100 tidak mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan GTP Tabel13. Tabel 13. Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan lama praktik Lama Praktik Aplikasi Seluruh Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh Ya Tidak Total Jumlah n Persentase Jumlah n Persentase Jumlah n Persentase ≤ 10 tahun 6 22,22 21 77,78 27 100 11-20 tahun 1 9,1 10 90,9 11 100 21-29 tahun 1 100 1 100 30 tahun 1 100 1 100 Jumlah 8 20 32 80 40 100 Dari hasil penelitian juga dapat terlihat persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan lama praktik. Untuk dokter gigi umum dengan lama praktik ≤ 10 tahun yang berjumlah 27 responden 100, terdapat 7 tahap prosedur GTP yang seluruhnya diaplikasikan meliputi prosedur pemeriksaan intra oral, pemeriksaan model diagnostik, pemilihan warna anasir gigitiruan, pasang percobaan GTP, serta pemeriksaan retensi, stabilisasi dan oklusi pada pemeriksaan saat pemasangan GTP. Sementara itu 9 tahap prosedur perawatan GTP yang sebagian besar diaplikasikan meliputi sebanyak 26 responden 96,3 mengaplikasikan prosedur pemeriksaan ekstra oral dan pencetakan anatomis. Sebanyak 25 responden 92,6 mengaplikasikan prosedur pemeriksaan gigitiruan lama dan penentuan vertikal dimensi. Sebanyak 24 responden 88,9 mengaplikasikan prosedur penentuan relasi sentrik. Sebanyak 21 responden 77,8 mengaplikasikan prosedur pemeriksaan I pasca pemasangan GTP. Sebanyak 18 responden 66,7 mengaplikasikan prosedur pencetakan fisiologis dan pemeriksaan II pasca pemasangan GTP. Sebanyak 16 responden 59,3 mengaplikasikan prosedur pemasangan kembali GTP ke artikulator remounting. Selain itu, terdapat pula tahap prosedur perawatan GTP yang sebagian besar tidak diaplikasikan yakni sebanyak 10 responden 37 mengaplikasikan prosedur border molding pada sendok cetak fisiologis. Sedangkan tahap prosedur perawatan GTP yang diaplikasikan dengan persentase terendah ialah pemeriksaan radiografik, hanya 6 responden 22,2 yang mengaplikasikan prosedur perawatan GTP tersebut. Dokter gigi umum dengan lama praktik 11-20 tahun yang berjumlah 11 responden 100, tahap prosedur perawatan GTP yang seluruhnya diaplikasikan meliputi 7 tahap diantaranya prosedur pemeriksaan intra oral, pemeriksaan model diagnostik, pemilihan warna anasir gigitiruan, pasang percobaan GTP, serta pemeriksaan retensi, stabilisasi dan oklusi pada pemeriksaan saat pemasangan GTP. Sementara itu 10 tahap prosedur perawatan GTP yang sebagian besar diaplikasikan meliputi sebanyak 10 responden 90,9 mengaplikasikan prosedur pemeriksaan ekstra oral pemeriksaan gigitiruan lama, pencetakan anatomis, pencetakan fisiologis, penentuan vertikal dimensi dan relasi sentrik. Sebanyak 9 responden 81,8 mengaplikasikan pemeriksaan I pasca pemasangan GTP. Sebanyak 6 responden 54,5 mengaplikasikan prosedur border molding pada sendok cetak fisiologis dan pemeriksaan II pasca pemasangan GTP. Selain itu, terdapat pula tahap prosedur perawatan GTP yang sebagian besar tidak diaplikasikan yakni sebanyak 5 responden 45,5 mengaplikasikan prosedur pemasangan kembali GTP ke artikulator remounting. Sedangkan tahap prosedur perawatan GTP yang diaplikasikan dengan persentase terendah ialah pemeriksaan radiografik, hanya 1 responden 9,1 yang mengaplikasikan prosedur perawatan GTP tersebut. Dokter gigi dengan lama praktik 21-29 tahun yang berjumlah 1 responden 100 mengaplikasikan seluruh tahap prosedur perawatan GTP. Sementara itu, dokter gigi umum dengan lama praktik 30 tahun yang berjumlah 1 responden 100 mengaplikasikan hampir seluruh tahap prosedur perawatan GTP, kecuali prosedur pemeriksaan radiografik dan border molding pada sendok cetak fisiologis Tabel 14. Tabel 14. Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan lama praktik No Prosedur Perawatan GTP Aplikasi Prosedur Perawatan ≤ 10 Tahun 11-20 Tahun 21-29 Tahun ≥ 30 Tahun Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak n n n n n n n n 1 Prosedur diagnostik a. Pemeriksaan ekstra oral 26 96,3 1 3,7 10 90,9 1 9,1 1 100 1 100 b. Pemeriksaan intra oral 27 100 11 100 1 100 1 100 c. Pemeriksaan model diagnostik 27 100 11 100 1 100 1 100 d. Pemeriksaan radiografik 6 22,2 21 77,8 1 9,1 10 90,.9 1 100 1 100 e. Pemeriksaan gigitiruan lama 25 92,6 2 7,4 10 90,9 1 9,1 1 100 1 100 2 Pencetakan anatomis 26 96,3 1 3.7 10 90,9 1 9,1 1 100 1 100 3 Border molding pada sendok cetak fisiologis 10 37 17 63 6 54,5 5 45,5 1 100 1 100 4 Pencetakan fisiologis 18 66,7 9 33,3 10 90,9 1 9,1 1 100 1 100 5 Penentuan vertikal dimensi 25 92,6 2 7,4 10 90,9 1 9,1 1 100 1 100 6 Penentuan relasi sentrik 24 88,9 3 11,1 10 90,9 1 9,1 1 100 1 100 7 Pemilihan warna anasir gigitiruan 27 100 11 100 1 100 1 100 8 Pasang percobaaan GTP 27 100 11 100 1 100 1 100 9 Pemasangan kembali GTP ke artikulator Remounting 16 59,3 11 40,7 5 45,5 6 54,5 1 100 1 100 10 Pemeriksaan pada saat pemasangan GTP a. Retensi 27 100 11 100 1 100 1 100 b. Stabilisasi 27 100 11 100 1 100 1 100 c. Oklusi 27 100 11 100 1 100 1 100 11 Pemeriksaan pasca pemasangan GTP a. Pemeriksaan I 21 77,8 6 22,2 9 81,8 2 18,2 1 100 1 100 b. Pemeriksaan II 18 66,7 9 33,3 6 54,5 5 45,5 1 100 1 100

4.2.1.4 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik