Faktor-Faktor yang Dinilai dalam Produktivitas Kerja

bersifat nonmaterial atau berhubungan dengan aspek kualitas atau mutu. Aspek mutu sangat penting artinya untuk meningkatkan daya saing bagi organisasi kerja terutama yang bergerak dibidang pelayanan. Semakin baik pelayanan, berarti semakin tinggi mutu produktivitas kerja karyawannya, sehingga memungkinkan dapat lebih banyak menarik konsumen atau pelanggan.

1.5.2.2 Faktor-Faktor yang Dinilai dalam Produktivitas Kerja

Menurut Mulyono 1993:55 ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah: 1. Sistem upah untuk memperbaiki motivasi kerja dan pelaksanaan tugas Sistem upah ini akan difokuskan pada sistem upah yang dapat mendorong tingkah laku pegawai untuk bekerja dengan baik menumbuhkan motivasi kerja. Sistem upah didasarkan hasil kerja individu dan sistem upah yang didasarkan pada pertimbangan atas jasa-jasa individu. 2. Penetapan tujuan untuk menambah motivasi kerja dan meningkatkan performansi. Penentuan tujuan merupakan suatu strategi perbaikan performansi yang efektif. Performansi adalah suatu gambaran mengenai apa yang diharapkan para pegawai untuk melaksanakan tugas dengan efektif. Penentuan tujuan ini dapat meningkatkan tanggung jawab dan sekaligus menjelaskan arah dari usaha pegawai. 3. Rekrutmen dan seleksi untuk mencari kemungkinan-kemungkinan apakah menyewa individu-individu yang berbakat, yang berpengalaman dan berkemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas yang relevan dengan tujuan-tujuan organisasi. Universitas Sumatera Utara Menurut Wether 1985 dalam Mulyono, 1993:76 memberikan defenisi rekrutmen ini sebagai suatu proses mendapatkan dan penarikan pelamar-pelamar yang cakap unruk suatu pekerjaan tertentu. Proses ini dimulai apabila telah dibutuhkan rekutmen baru dan berakhir jika lamaran-lamaran mereka itu telah diterima. Seleksi ini merupakan prosedur dalam mana pemilihan dilakukan terhadap para calon yang memenuhi syarat yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu. Melalui seleksi pegawai dapat diperoleh data-data pribadi secara lebih lengkap terutama tentang potensi kemampuan yang dimiliki, untuk memperkirakan kapasitas para calon terhadap tugas atau pekerjaan yang tersedia serta untuk rencana training dimasa mendatang. Kegiatan rekrutmen dan seleksi memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap perbaikan produktivitas tetapi dari segi proses nilai tambah yang dilakukan para pegawai, kegiatan rekrutmen dan seleksi ini merupakan titik kunci yang tidak boleh tidak harus dilakukan secara obyektif selektif. Untuk tujuan peningkatan produktifitas organisasi, rekrutmen biasanya dilakukan terhadap calon baik dari lingkungan organisasi sendiri internal sources maupun dari luar lingkungan organisasi eksternal sources. 4. Program latihan dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill pegawai, sehingga mereka dapat berfungsi lebih efektif. Latihan dan pengembangan adalah proses belajar yang lebih mengutamakan aspek pelatihan dan pengalaman bekerja dilapangan. Melalui proses ini diharapkan dapat mengubah secara mendasar terhadap seseorang, sehingga dapat memperbaiki kemampuannya untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan lebih baik dan produktif. Ini berarti mengubah apa yang dilakukan seorang pegawai, bagaimana ia bekerja, sikapnya terhadap pekerjaan tersebut, dan hubungannya baik dengan atasan maupun Universitas Sumatera Utara dengan sesama pegawai. Oleh karena itu, latihan dan pengembangan bagi pegawai merupakan proses pemutusan yang terus-menerus berlangsung dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang relevan dengan usaha- usaha memperbaiki produktivitas kerja pegawai serta produktivitas organisasi secara keseluruhan. 5. Penilaian Prestasi kerja dan Menentukan Promosi Penilaian prestasi kerja selain digunakan untuk menilai prestasi kerja pegawai adalah juga untuk mengukur kemajuan dalam latihan dan kemungkinan pegawai untuk dipromosikan. Para manajer pada umumnya menginginkan agar para pegawainya dapat memilkul tanggungjawab yang lebih besar, tugas-tugas yang lebih banyak, dan pekerjaan-pekerjaan yang lebih sulit. Untuk itu adalah penting melakukan promosi atau kenaikan pangkat pada para pegawai yang memiliki kapasitas dan potensi yang sesuai untuk tugas-tugas yang diinginkan. Dengan adanya promosi atau kenaikan pangkat maka diharapkan para pegawai dapat bekerja lebih produktif. Menurut Gaspersz 2003:130 dalam Prasetyo 2009:2 produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan konsumen. Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara karyawan dan pelanggan yang mencakup a ketepatan waktu, berkaitan dengan kecepatan memberikan tanggapan terhadap keperluan-keperluan pelanggan; b penampilan karyawan, berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan dalam berpakaian; c kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan, berkaitan dengan bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Timpe, Dale A 1989 dalam Yuli 2005:206, ada beberapa faktor yang sekaligus sebagai faktor kunci untuk mencapai produktivitas dan kreativitas yang tinggi. 1. Keahlian dan manajemen yang bertanggung jawab Manajemen adalah faktor utama dalam setiap produktivitas perusahaan dan merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh semua perusahaan dalam mencapai puncak produktivitas. Untuk mencapai produktivitas tinggi, setiap anggorta manajemen harus diberi motivasi tinggi, positif, dan secara penuh ikut dalam melaksanakan pekerjaan tanggung jawab sesuai dengan keahlian yang dimiliki. 2. Kepemimpinan yang luar biasa Dari semua faktor, kepemimpinan manajerial memiliki pengaruh besar terhadap produktivitas. Pemimpin sejati menghasilkan orang-orang dan organisasi-organisasi terbaik karena pemimpin mengelurkan reaksi-reaksi emosional positif yang kuat, dan orang cenderung memenuhi kebutuhan mereka dan tumbuh dibawah kepemimpinan yang efektif. Oleh karena itu penting sekali bahwa manajemen bertindak sebagai katalis dalam meningkatkan potensi kepemimpinan yang sudah ada dalam organisasi. 3. Kesederhanaan organisasi dan operasional Susunan organisasi harus diusahakan agar sederhana, luwes, dan dapat disesuaikan dengan perubahan, selalu berusaha mengadakan jumlah tingkat minimum yang konsisten dengan operasi yang efektif. Semua kendala operasional harus dikurangi hanya pada yang benar-banar diperlukan. Peraturan, prosedur, dan birokrasi dibuat seminimal mungkin, sehingga memberikan kebebasan bekerja secara maksimal kepada karyawan. Universitas Sumatera Utara 4. Kepegawaian yang efektif Menambah lebih banyak karyawan belum tentu berati meningkatkan produktivitas. Dan sebelum memperkerjakan orang baru, seharusnya dipastikan dahulu bahwa karyawan yang ada sekarang sudah berkinerja menurut kemampuan. 5. Tugas yang menantang Tugas merupakan kunci untuk proses yang kreatif dan produktif yang tinggi. Yang perlu dipahami disini adalah jangan sekali-kali memberikan suatu tugas kepada orang yang mempunyai keterampilan dipersyaratkan, berikan tugas itu kepada orang yang menginginkannya dan senang melakukannya dan jangan sekali-kali memberikan tugas, yang dalam keadaan lain, anda sendiri tidak akan mau menerima. 6. Perencanaan dan pengendalian tujuan Perencanaan yang tidak efektif menyebabkan kebocoran besar dalam produktivitas, berhubungan dengan tugas lain, pelaksanaan di atas atau di bawah kinerja, operasi yang sebentar-sebentar berhenti dan mulai lagi. Sebaliknya perencanaan yang efektif akan meningkatkan produktivitas. Universitas Sumatera Utara

1.6 Hipotesis