Penjualan Tatap Muka Personal Selling

Muhammad Zaki : Pengaruh Promosi Dan Mutu Produk Terhadap Positioning Produk Studi Kasus Pada Produk Gsm Simpati PT. Telekomunikasi Selular Medan, 2009. USU Repository © 2009 Konsumen akan terbiasa dengan promosi penjualan sehingga respon terhadap kegiatan promosi penjualan akan cenderung sama dengan respon terhadap kegiatan yang bukan promosi penjualan. Tingkat ambang batas treshold level merupakan batas konsumen akan mempunyai respon terhadap suatu aktivitas tertentu. Treshold level yang dibutuhkan untuk bisa menarik perhatian konsumen yang semakin tinggi jika promosi penjualan dilakukan secara terus menerus. Secara umum terdapat tiga tujuan dari promosi penjualan menurut Tjiptono 1997:229, yaitu : 1. Merangsang permintaan oleh pengguna industri atau konsumen rumah tangga. 2. Memperbaiki kinerja pemasaran dari penjual kembali. 3. Sebagai suplemen periklanan, penjualan tatap muka, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.

3. Penjualan Tatap Muka Personal Selling

Penjualan tatap muka adalah satu-satunya alat promosi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensial secara langsung. Artinya, penjualan tatap muka merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga potensial yang melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung dengan konsumen. Muhammad Zaki : Pengaruh Promosi Dan Mutu Produk Terhadap Positioning Produk Studi Kasus Pada Produk Gsm Simpati PT. Telekomunikasi Selular Medan, 2009. USU Repository © 2009 Keunggulan Penjualan Tatap Muka Penggunaan penjualan tatap muka sebagai alat promosi, tidak hanya bertujuan untuk komunikasi saja sehingga menghasilkan tingkat awarness dari konsumen, tetapi yang paling penting, penjualan tatap muka adalah untuk menciptakan penjualan. Penjualan tatap muka mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan alat promosi lainnya. Perbedaan karakteristik menyebabkan penjualan tatap muka mempunyai keunggulan- keunggulan tertentu dibandingkan dengan alat promosi lainnya. Keunggulan lain yang menonjol adalah penjualan tatap muka melibatkan komunikasi langsung dengan konsumen potensial. Pesan penjualan tatap muka sering lebih bisa membujuk daripada periklanan atau publisitas di media massa. Dalam penjualan tatap muka, proses alur komunikasi terjadi dua arah, sehingga konsumen secara langsung bisa bertanya mengenai produk kepada tenaga penjualan. Oleh karena itu, tenaga penjualan juga bisa menerima umpan balik secara langsung dari konsumen potensial. Menurut Tjiptono 1997:224, agar penjualan tatap muka berhasil maka harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Prospecting for consumers Muhammad Zaki : Pengaruh Promosi Dan Mutu Produk Terhadap Positioning Produk Studi Kasus Pada Produk Gsm Simpati PT. Telekomunikasi Selular Medan, 2009. USU Repository © 2009 Usaha melakukan prospek terhadap calon konsumen sering mengalami hambatan berupa penolakan. Dengan identifikasi pasar sasaran yang sempit, berarti tenaga penjualan telah melakukan bidikan, sehingga kemungkinan kesalahan atau kegagalan dalam proses penjualan akan semakin kecil. 2. Opening the relationship Dalam pendekatan awal terhadap konsumen prospektif, tenaga penjualan seharusnya mencoba untuk menekankan pada dua hal : a menentukan siapa dalam organisasi yang akan didatangi yang mempunyai pengaruh dan otoritas untuk melakukan pembelian produk, dan b memperoleh cukup perhatian dalam perusahaan untuk memperoleh informasi yang diperlukan pada kualifikasi prospek. Artinya, apakah calon konsumen yang akan didatangi memenuhi kualifikasi sebagai calon konsumen yang benar-benar diperkirakan akan membeli. Ini perlu dilakukan karena dalam sebuah organisasi, sering dibedakan siapa yang melakukan eksekusi pembelian dan yang memutuskan untuk melakukan pembelian. Pendekatan dua pihak ini sangat penting. 3. Qualifying the prospect Muhammad Zaki : Pengaruh Promosi Dan Mutu Produk Terhadap Positioning Produk Studi Kasus Pada Produk Gsm Simpati PT. Telekomunikasi Selular Medan, 2009. USU Repository © 2009 Sebelum tenaga penjualan berusaha membuat janji untuk presentasi penjualan, seharusnya dia menentukan apakah kualifikasi konsumen prospektef bernilai sebagai konsumen potensial atau tidak. Qualifying the prospect meliputi proses penemuan jawaban atas tiga pertanyaan yaitu : a. apakah konsumen prospektif mempunyai kebutuhan atas produk dan jasa yang saya tawarkan? b. dapatkah saya membuat orang yang bertanggung jawab pada pembelian peduli pada kebutuhan, sehingga saya membuat penjualan? c. apakah penjualan yang saya lakukan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan? Untuk itu tenaga penjualan harus mengumpulkan informasi mengenai keputusan prospektif. Informasi lain yang juga perlu dikumpulkan seperti siapa penyalur yang melayani konsumen prospektif dan apakah hubungan khusus dengan perusahaan yang menjadi penyalur tersebut sehingga sulit bagi konsumen prospektif untuk mengganti penyalur. Akhirnya, kesehatan keuangan perusahaan dan penilaian perusahaan yang menjadi konsumen prospektif juga perlu dicek. Muhammad Zaki : Pengaruh Promosi Dan Mutu Produk Terhadap Positioning Produk Studi Kasus Pada Produk Gsm Simpati PT. Telekomunikasi Selular Medan, 2009. USU Repository © 2009 4. Presenting the sales message Presentasi adalah inti dari proses penjualan. Membuat presentasi yang baik secara nyata menjadi aspek kritis pekerjaan penjualan. 5. Closing the sales Closing merupakan perolehan kesepakatan akhir untuk pembelian. 6. Servicing the account Tugas tenaga penjualan belum selesai ketika keputusan pembelian dilakukan oleh konsumen. Banyak jenis pelayanan dan bantuan yang harus diberikan agar konsumen puas dan melakukan tindakan pembelian ulang.

4. Hubungan Masyarakat Publicity