Elemen Tolok Ukur Untuk Penilaian Tujuan Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut

terikatdependent terdapat kendala Rendahnya mutu SDM berketrampilan E6, Kewirausahaan E7 dan Hambatan kelembagaanbirokrasi E8, yang berarti kendala tersebut memiliki daya dorong yang cukup lemah dan dipengaruhi oleh sub elemen yang lain. Driver Power Dependence Gambar 44. Grafik Dependence – Driver Power kendala dalam pengembangan agroindustri perikanan laut

4. Elemen Tolok Ukur Untuk Penilaian Tujuan Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut

Berdasarkan hasil analisis ISM, elemen tolok ukur untuk penilaian tujuan pengembangan agroindustri perikanan laut terdiri dari 9 sub elemen yang terbagi dalam 5 level Gambar 45. Pada level 1 terdapat sub elemen Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran E1, Peningkatan volume produksi E2 dan Peningkatan pendapatan daerah yang merupakan elemen kunci sebagai tolok ukur dalam pencapaian tujuan pengembangan agroindustri perikanan laut. Hal ini sejalan dengan prioritas tujuan pengembangan agroindustri perikanan laut yang diidentifikasikan sebelumnya, secara berurut yaitu peningkatan lapangan kerja, perluasan kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan daerah. Keberhasilan pencapaian tujuan tersebut akan mendorong pemasaran produk, Keterangan : E1 : Keterbatasan Modal E2 : Keterbatasan Sarana dan Prasarana E3 : Kuantitas, mutu kontinuitas bh baku E4 : Kestabilan harga bh baku E5 : Akses informasi thd teknologi pascapanen E6 : Rendahnya mutu SDM terampil E7 : Kewirausahaan E8 : Hambatan kelembagaanbirokrasi baik yang merupakan Pasar produk domestik E3 maupun Pasar ekspor E4 untuk terus ditingkatkan level 2. Gambar 45. Hirarki elemen tolok ukur untuk pencapaian tujuan pengembangan agroindustri perikanan laut Jika dilihat dari hubungan Dependence-Driver Power yang diplot pada Gambar 46, maka sub elemen Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran E1, Peningkatan volume produksi E2 dan Peningkatan pendapat daerah E7 berada dalam sektor IV peubah bebasindependent. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sub-sub elemen tersebut mempunyai kekuatan pendorong yang besar dalam pengembangan agroindustri perikanan laut. Peningkatan pangsa pasar domestik E3 dan ekspor E4 memiliki daya dorong yang juga kuat, serta bersifat linkage sektor III yang berarti saling berpengaruh dengan sub elemen lain. Peningkatan keuntungan usaha E5, Peningkatan harga ikan E6, Peningkatan unit usaha E8 dan Peningkatan konsumsi ikan E9 merupakan sub elemen yang berada di sektor II peubah terikatdependent yang berarti tolok ukur tersebut berdaya dorong rendah dan dipengaruhi oleh sub elemen lain. Hal ini juga dapat diartikan apabila tolok ukur di sektor lain tercapai, maka akan mendorong tercapainya sub elemen di sektor II ini. E8 E3 E4 E1 E2 E7 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Tolok Ukur E9 E5 E6 Keterangan : E1 : Penurunan Angka Kemiskinan Pengangguran E2 : Peningkatan Volume Produksi E3 : Peningkatan Pangsa Pasar Domestik E4 :Peningkatan Pangsa Pasar Ekspor E5 : Peningkatan Keuntungan Usaha E6 :Peningkatan Harga Ikan E7 :Peningkatan Pendapatan Daerah E8 : Peningkatan Unit Usaha E9 : Peningkatan Konsumsi Ikan Driver Power Dependence Gambar 46. Grafik Dependence–Driver Power tolok ukur untuk pencapaian tujuan pengembangan agroindustri perikanan laut 5. Elemen Aktivitas Yang Dibutuhkan Guna Perencanaan Tindakan Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut Elemen aktivitas yang dibutuhkan dalam pengembangan agroindustri perikanan laut disusun dari 16 sub elemen dengan hirarki yang terbagi dalam 6 level Gambar 47. Hirarki pada Gambar 46 menempatkan aktivitas Identifikasi jenis-jenis produk agroindustri yang layak dikembangkan E1, Koordinasi antar sektor yang terlibat dalam pengembangan AIPL E2 dan Perumusan perda untuk mendukung pengembangan AIPL sesuai potensi di masing-masing wilayahkawasan E3 pada level 1, yang sekaligus menempatkan ketiga elemen tersebut sebagai elemen kunci pada struktur elemen aktivitas yang akan mendorong aktivitas lain. Kemudahan akses terhadap teknologi dan informasi E5, Pemenuhan sarana dan prasarana E6, Kemudahan akses terhadap lembaga permodalan E9 dan Kejelasan proses perijinan usaha agroindustri E11 merupakan sub elemen pada level 2 yang perlu mendapat perhatian karena aktivitas tersebut akan mendorong sub elemen aktivitas pada level berikutnya. Keterangan : E1 : Penurunan Angka Kemiskinan Pengangguran E2 : Peningkatan Volume Produksi E3 : Peningkatan Pangsa Pasar Domestik E4 :Peningkatan Pangsa Pasar Ekspor E5 : Peningkatan Keuntungan Usaha E6 :Peningkatan Harga Ikan E7 :Peningkatan Pendapatan Daerah E8 : Peningkatan Unit Usaha E9 : Peningkatan Konsumsi Ikan Gambar 47. Hirarki elemen aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan pengembangan agroindustri perikanan laut Berdasarkan plot grafik Dependence–Driver Power Gambar 48 menunjukkan sub elemen E1, E2 dan E7 serta E5, E6, E9 dan E11 berada pada sektor IV yang berarti merupakan peubah bebas independent dan memiliki kekuatan penggerak lebih besar dari sub elemen lain. Aktivitas Pembinaan untuk penerapan cara penanganan dan pengolahan yang baik dan hiegenis E7, Pembinaan dalam pengelolaan usaha agroindustri E8, Minimalisasi Illegal, Unregulated and Unreported IUU Fishing E13, Penerapan sistem kapal carrier E14 dan Mendorong terciptanya harga yang wajar bagi bahan baku dan produk E16 berada di E15 E10 E4 E1 E2 E12 E5 E6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 E3 E9 E11 E7 E8 E13 E14 E16 Aktivitas Level 6 Keterangan : E1 : Identifikasi jenis-jenis produk agroindustri yang layak dikembangkan E2 : Koordinasi antar sektor yang terlibat dalam pengembangan AIPL E3 : Perumusan Perda untuk mendukung pengembangan potensial pada masing-masing wilayahkawasan E4 : Pengembangan sistem insentif seperti perpajakan dan perkreditan untuk investasi E5 : Kemudahan akses terhadap akses teknologi dan informasi E6 : Pemenuhan sarana dan prasarana E7 :Pembinaan untuk penerapan cara penerapan dan pengolahan yang baik dan higienis E8 : Pembinaan dalam pengelolaan usaha agroindustri E9 : Kemudahan akses terhadap lembaga permodalan E10 : Pendidikan dan pelatiha SDM yang terlibat dalam agroindustri E11 : Kejelasan dalam proses perijinan usaha agroindustri E12 : Menciptakan iklim kondusif untuk dunia usaha keamanan, politik dan moneter E13 : Minimalisasi Illegal, Unregulated and Unreported IUU Fishing E14 : Penerapan sistem kapal carrier E15 : Promosi produk agroindustri E16 : Mendorong terciptanya harga yang wajar bagi bahan baku dan produk sektor III, yang berarti sub-sub elemen tersebut mempunyai kekuatan penggerak yang cukup besar dan merupakan sub elemen yang saling terikat dengan sub elemen lain linkage dalam pengembangan agroindustri perikanan laut. Sub elemen E7 dan E8 terkait dengan aktivitas dalam pengelolaan kegiatan untuk menghasilkan produk yang bermutu baik dan aman dikonsumsi, sesuai standar pengolahan seperti Good Manufacturing Practice GMP, Good Higienis Practices GHP, Hazard Analytical Critical Control Point HACCP. Driver Power Dependence Gambar 48. Grafik Dependence–Driver Power aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan dalam pengembangan agroindustri perikanan laut Aktivitas E13, E14 dan E16 merupakan aktivitas yang akan menjaga kesinambungan hasil tangkapan yang merupakan bahan baku agroindustri perikanan laut, baik melalui upaya pencegahan pencurian ikan di wilayah Keterangan : E1 : Identifikasi jenis-jenis produk agroindustri yang layak dikembangkan E2 : Koordinasi antar sektor yang terlibat dalam pengembangan AIPL E3 : Perumusan Perda untuk mendukung pengembangan potensial pada masing-masing wilayahkawasan E4 : Pengembangan sistem insentif seperti perpajakan dan perkreditan untuk investasi E5 : Kemudahan akses terhadap akses teknologi dan informasi E6 : Pemenuhan sarana dan prasarana E7 :Pembinaan untuk penerapan cara penerapan dan pengolahan yang baik dan higienis E8 : Pembinaan dalam pengelolaan usaha agroindustri E9 : Kemudahan akses terhadap lembaga permodalan E10 : Pendidikan dan pelatiha SDM yang terlibat dalam agroindustri E11 : Kejelasan dalam proses perijinan usaha agroindustri E12 : Menciptakan iklim kondusif untuk dunia usaha keamanan, politik dan moneter E13 : Minimalisasi Illegal, Unregulated and Unreported IUU Fishing E14 : Penerapan sistem kapal carrier E15 : Promosi produk agroindustri E16 : Mendorong terciptanya harga yang wajar bagi bahan baku dan produk perairan Indonesia E13, maupun dalam upaya menjaga mutu komoditas hasil tangkapan melalui penerapan sistem kapal carrier, sehingga komoditas perikanan laut tidak perlu terlalu lama berada di dalam kapal. Tercapainya harga ikan yang wajar bagi nelayan dan pengusaha agroindustri dapat menjaga stabilitas kegiatan penangkapan, tingkat keuntungan yang wajar bagi usaha agroindustri dan harga produk yang tidak memberatkan konsumen. Pada sektor II, terdapat sub elemen Pengembangan sistem insentif seperti perpajakan dan investasi E4, Menciptakan iklim kondusif untuk dunia usaha E12, Pendidikan dan pelatihan SDM yang terlibat dalam kegiatan agroindustri E10 dan Promosi produk agroindustri E15 menunjukkan bahwa sub elemen tersebut mempunyai daya dorong yang lebih rendah dari sub elemen lain, serta aktivitas tersebut bersifat dependent atau bergantung pada aktivitas lainnya.

F. Implementasi Pengembangan Sistem Agroindustri Perikanan Laut