Kondisi Geografis dan Sumberdaya Alam

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Kondisi Geografis dan Sumberdaya Alam

Kota Bogor merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Barat karena potensi alamnya yang indah dan iklim kotanya yang nyaman. Kota Bogor terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor yang luasnya 21.56Km 2 . Dan berjarak ± 56 Km sebelah Selatan Ibukota Jakarta, dan ± 130 Km sebelah Barat Kota Bandung. Secara astronomis lokasi Kota Bogor berada pada posisi 106°43’30” - 106°51’00” Bujur Timur, dan 06°30’30” - 6°41’00” Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Kec. Cijeruk dan Kec. Caringin Kabupaten Bogor Sebelah Barat : Kec. Kemang dan Kec. Darmaga Kabupaten Bogor Sebelah Utara : Kec. Sukaraja, Bojong Gedhe dan Kemang Kab. Bogor Sebelah Timur : Kec. Sukaraja dan Kec. Ciawi Kabupaten Bogor Luas Wilayah Kota Bogor adalah 118.50 Km 2 dan terbagi dalam enam wilayah kecamatan, yaitu: Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Tengah dan Tanah Sareal; yang meliputi 68 wilayah kelurahan, 750 Rukun Warga RW dan 3.349 Rukun Tetangga RT. Wilayah kota Bogor mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter dan maksimal 350 meter di atas permukaan air laut.Suhu udaranya yang relatif nyaman karena posisinya dikelilingi oleh beberapa gunung, yaitu Gunung Salak, Pangrango dan Papandayan. Serta mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan tanah kota, yaitu Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, Sungai Cipakancilan, Sungai Cidepit, Sungai Ciparigi dan Sungai Cibalok. Kondisi inilah yang juga merupakan potensi kota sehingga wilayah Kota Bogor ini relatif aman dari banjir alami. Berdasarkan luasan kota dan persentasenya, maka wilayah Kecamatan Bogor Barat merupakan kecamatan dengan luasan terbesar yaitu 32,85Km 2 atau sebesar 27,72 dari luasan kota Bogor. Dan Kecamatan Bogor Tengah merupakan wilayah dengan luasan terkecil, yaitu 8,13Km 2 atau sebesar 6,86 dari luas Kota Bogor. Tabel 11 menyajikan data lengkap luasan masing-masing wilayah kota. Kondisi klimatologis Kota Bogor yang mendapat julukan kota hujan ini termasuk beriklim sejuk hingga sedang. Rata-rata suhu udara setiap bulannya masih berkisar antara 26°C-27°C, dengan suhu terendah 21,8°C, yang sering terjadi pada bulan Desember atau Januari, dan suhu tertinggi 34,4°C pada bulan April-Mei. Kelembaban udara rata-rata adalah 70. Angka curah hujan tergolong tinggi, dan hampir merata sepanjang tahun, dengan kisaran antara 1600 mm hingga 4.600 mm per tahun, dan rata-rata berkisar antara 4000- 4500mmtahun, sedangkan curah hujan bulanan berkisar antara 250-335mm. dengan curah hujan minimum pada bulan Agustus-September, sebesar rata-rata 128 mm, dan curah hujan maksimum terjadi pada bulan Desember-Februari, sebesar 346 mm. Tabel 11. Luas Wilayah Kecamatan dan Prosentase terhadap Luas Kota Kecamatan Luas wilayah Km 2 Prosentase terhadap Luas Kota Bogor Selatan 30.81 26.00 Bogor Timur 10.15 8.56 Bogor Utara 17.72 14.95 Bogor Tengah 8.13 6.86 Bogor Barat 32.85 27.72 Tanah Sareal 18.84 15.89 Kota Bogor 118.5 100.00 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2010 Pola curah hujan wilayah penelitian dicirikan dengan penyebaran angka curah hujan bulanan yang hampir merata sepanjang tahun. Antara bulan Januari hingga Maret merupakan periode bulan basah, dimana angka curah hujan bulanan rata-rata cenderung meningkat, dengan kisaran mencapai 225 mm hingga 668 mm. Antara bulan April hingga Agustus merupakan periode bulan kering, curah hujan rata-rata di bawah 200 mm, dengan angka terendah 149 mm hingga 169 mm. Data klimatologis secara lengkapnya disajikan pada Tabel 12. Di dalam analisis data, CITYGreen memerlukan data rainfall distribution type , yaitu klasifikasi data berdasarkan USDAInternational Resources Conservation Service, Technical Release 55, tahun 1986. Berdasarkan data di atas, maka untuk program CITYGreen 5.4, wilayah kota Bogor termasuk dalam klasifikasi rainfall distribution kategori III. Kategori III ini adalah salah satu kategori untuk wilayah dengan curah hujan cukup tinggi sebagaimana yang terjadi di daerah tropis, termasuk Kota Bogor. 4.1.1. Topografi dan Kemiringan Kondisi topografi Kota Bogor bervariasi dengan kemiringan antara 0-2 sampai dengan 40; dan sebagian kecil wilayahnya mempunyai kemiringan 15-30. Tabel 12. Data klimatologi Kota Bogor Periode Agustus 2007-2008 Bulan Suhu Udara Kelem- baban Pengu- apan mmhari Penyinaran Matahari MJm 2 hari KecAngin Kmhari Curah Hujan mmbln Maks °C Min °C Rata- 2 °C Agustus 2007 31,9 22,2 27,05 72,33 4,60 11,96 48,7 111 Sept 2007 32,5 22,5 27,50 71,33 5,60 12,95 64,6 113 Okt 2007 32,1 23,2 27,65 76,00 4,90 10,70 54,3 252 Novemb 2007 31,3 23,2 27,25 78,67 4,40 10,63 60,0 483 Des 2007 29,7 22,7 26,20 86,33 3,20 8,23 35,5 524 Jan 2008 30,7 23,1 26,90 80,67 4,20 9,07 48,6 339 Febr 2008 28,2 22,3 25,25 87,00 3,20 5,30 35,8 324 Maret 2008 30,4 22,4 26,40 83,67 4,20 9,31 43,3 653 Apr 2008 30,8 22,4 26,60 80,67 3,70 10,24 38,8 506 Mei 2008 31,7 22,4 27,05 75,30 4,30 10,55 41,9 222 Juni 2008 31,5 22,22 26,85 75,67 4,40 9,80 42,3 128 Juli. 2008 32,2 21,3 26,75 71,00 4,90 11,69 50,00 78 Agst. 2008 31,4 21,9 26,65 77,67 4,10 9,63 41,2 151 Rata- rata 31,1 22,45 26,77 78,18 4,28 10,00 46,54 298,77 Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah II, Stasiun Darmaga, Bogor Dengan posisi ketinggian 190-350 mdpl, dengan titik tertinggi berada di sebelah Selatan dengan ketinggian 350 mdpl, sedangkan titik terendah berada di sebelah utara dengan ketinggian 190 mdpl. Keadaan tanah di wilayah Kota Bogor dilihat dari morfologi tanahnya terbagi dalam dua hamparan, yaitu di sebelah Selatan relatif berbukit-bukit kecil dan di sebelah Utara merupakan dataran dengan kemiringan lereng berkisar antara 0-2 datar, seluas 1.763.94 Ha, kemiringan lereng 2-15 landai, seluas 8.091.27 Ha, kemiringan 15-25 agak curam seluas 1.109.89 Ha, kemiringan lereng 25-40 curam seluas 746.96 Ha, serta kemiringan 40 sangat curam dengan luas 119.94Ha. Data selengkapnya kemiringan lereng Kota Bogor disajikan pada Tabel 13. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah Latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm, dan sebagian besar mengandung tanah liat serta bahan-bahan yang berasal dari letusan gunung berapi, seperti batu-batuan dan pasir dengan tekstur tanahnya yang halus dan bersifat agak peka terhadap erosi. Kota Bogor secara umum ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari endapan batuan sedimen dari dua gunung berapi, yaitu Gunung Pangrango dan Gunung Salak. Letak lapisan batuan ini berada agak jauh dari permukaan tanah, dan juga jauh dari aliran sungai. Tabel 13. Data Kemiringan Lereng Kota Bogor Kecamatan Luas ha Kemiringan Lereng ha 0-2 datar 2-15 landai 15-25 agak curam 25-40 curam 40 sangat curam Bogor Selatan 3.081 169,10 1.418,40 1.053,89 350,37 89,24 Bogor Timur 1.015 182,30 722,70 56,00 44,00 10,00 Bogor Utara 1.772 137,85 1.565,50 68,00 0,50 Bogor Barat 3.285 618,40 2.502,14 153,81 10,65 Bogor Tengah 813 125,44 560,47 117,54 9,55 Tanah Sareal 1.884 530,85 1.321,91 31,24 - Total 11.850 1.755,94 8.091,12 1.109,89 764,96 119,94 Sumber: Achsan 2009 4.1.2. Kondisi Geologi Tanah dan Hidrologi Endapan permukaannya umumnya berupa alluvial yang tersusun oleh tanah, pasir, dan kerikil hasil pelapukan endapan, yang sangat baik untuk pertumbuhan vegetasi. Dari struktur geologi tersebut, maka Kota Bogor memiliki jenis aliran andesit seluas 2.719.61 ha, alluvial seluas 3.249,98 ha, endapan 1.372,68 ha, tupaan 3.395,75 ha dan lanau breksi tupaan dan capili seluas 1.112,56 ha.Dalam Master Plan Drainase Kota Bogor, berdasarkan peta geologi dan jenis tanah Kota Bogor maka wilayah Kota Bogor Barat dan Bogor Utara mempunyai kondisi geologis dengan tingkat penyerapan sangat baik, sedangkan wilayah Bogor Timur dan Bogor Tengah mempunyai kondisi geologi tanah dengan tingkat penyerapan sedang.Ketahanan tanah ini mencapai 2 hingga 5Kgcm 2 , dan pada bagian wilayah yang tidak berbatu sebesar 1,50Kgcm 2. Tanah yang ada di seluruh Kota Bogor pada umumnya memiliki sifat agak peka terhadap erosi, dan sebagian besar mengandung tanah liat clay, dengan tekstur tanah yang umumnya halus hingga agak kasar, terkecuali di Kecamatan Bogor Barat, Tanah Sareal dan Bogor Tengah masih terdapat sebagian tanah yang bertekstur kasar. Kota Bogor dilintasi oleh sungai-sungai besar, yaitu sungai Ciliwung, Cisadane, Cipakancilan dan tiga buah sungai kecil yaitu sungai Cidepit, sungai Cibalok dan sungai Ciater yang keberadaannya besar pengaruhnya terhadap kondisi hidrologi dan drainase. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan keberadaan sungai-sungai tersebut sebagai sarana mandi-cuci-kakus MCK dan budidaya perikanan dengan keramba jarring apung KJA, disamping itu juga sebagai sumber air baku bagi PDAM Tirta Pakuan Bogor. 4.1.3. Sumberdaya Alam Sumberdaya alam berupa flora dan fauna berupa sejumlah tanaman tropis merupakan kekayaan sumberdaya alam kota yang terhimpun di Kebun Raya Bogor, yang dikenal memiliki koleksi tanaman tropis terlengkap di dunia, juga merupakan potensi wisata yang menjadi daya tarik utama Kota Bogor. Berbagai jenis tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman hias serta tanaman obat masih banyak dibudidayakan di kalangan masyarakat terutama di wilayah kecamatan Bogor Barat dan Bogor Selatan. Sumber air untuk kebutuhan penduduk dapat diperoleh dari sungai,air tanah sumur dan mata air pegunungan. Kedalaman air tanah bervariasi mulai dari 3m hingga 12m; sedangkan kedalaman muka air tanah dalam keadaan normal berkisar 3-6 meter pada musim hujan, dan pada musim kemarau mencapai 10-12 meter. Kualitas air tanah di Kota Bogor tergolong dalam kategori cukup baik. Sebagian kecil dari wilayah Kota Bogor termasuk kawasan rawan bencana, dengan ancaman bahaya longsor dan juga kawasan rawan banjir. Daerah yang rawan longsor pada umumnya berada di sekitar tebing sungai, sedangkan daerah rawan banjir dengan keadaan berupa titik genangan tersebar pada beberapa kecamatan.

4.2. Kependudukan dan Sosial Ekonomi Masyarakat