f. Hasil Analisis Teknik ISM
Setelah dilakukan proses analisis melalui jalur teknik ISM. maka akan dihasilkan:
1. Struktur sistem dari setiap elemen Berbagai macam bentuk struktur model dapat dibangkitkan dengan ISM.
tergantung pada kehendak dari tim perekayasa model serta persyaratan dari perihal yang dikaji. Beberapa alternatif struktur dapat dilihat pada
tabel di bawah ini. Tabel 7. Tabel 7. Alternatif struktur yang direkayasa ISM
No Jenis
Penjelasan
1 Keinginan
Elemen Tujuan
Hubungan A dapat membantu mencapai B
2 Prioritas
Elemen Proyek. sasaran dan lain-lain
Hubungan A
adalah sama
atau lebih
diprioritaskan dari B hubungan bias timbale balik
3 Pengembangan Atribut
Elemen Permasalahan. peluang. sebab dan
lain-lain Hubungan
A dapat menyebabkan B 4
Struktur dari
suatu proses
Elemen Aktivitas. kejadian dan lain-lain
Hubungan A dapat mendahului B
5 Keterkaitan matematis
Elemen Parameter dan factor kuantitatif
Hubungan A adalah fungsi dari B
2. Ranking dan Hirarki dari sub elemen pada setiap elemen 3. Klasifikasi sub elemen pada empat kategori peubah
III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di wilayah administratif Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kota ini dipilih karena mewakili representasi kota besar dengan laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi sebagaimana kota-kota satelit bagi kota metropolitan Jakarta. Lokasi penelitian disajikan pada Gambar 11. Penelitian
dilakukan mulai Juni 2009 hingga Desember 2010.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas:Peta digital Citra Satelit Quickbird Kota Bogor tahun 2006, Citra landsat, Tahun
akuisisi 1972, 1978, 1989, 1996, 2001, 2006 dan 2011.dan peta spasial kawasan, dokumen RTRW, dan data sekunder penelitian RTH kota. Peralatan
laboratorium : Seperangkat Personal Computer dan Notebook, Software ArcView
3.2, Extension CITYgreen 5.4, Xtool, Image Analyst, Spatial Analyst, serta kamera digital dan alat tulis, untuk delineasi batas area sample penelitian,
pengolahan dan analisis data.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Pengumpulan data: data primer dan data sekunder. Data primer yang diperlukan dalam penyusunan model kelembagaan pengelolaan RTH dilakukan
dengan wawancara, diskusi, kuesioner, dan survey lapangan, dengan responden di wilayah studi yang terdiri dari masyarakat di sekitar lokasi RTH,
pengunjungpengguna taman, pengeloladeveloper perumahan, LSM dan pejabat setempat, serta wawancara dengan pakar dan stakeholder yang terkait dengan
keberadaan RTH. Data sekunder yang diperlukan sebagai data pelengkap untuk kebutuhan
pembentukan model meliputi: data curah hujan tahunan, kualitas udara perkotaan, partikel polutan utama, jumlah penduduk, letak geografis dan iklim,
luasan wilayah penelitian, struktur organisasi dan keadaan SDM, serta regulasi yang berkaitan dengan masalah pengelolaan RTH, data luas dan sebaran taman,
jenis tanah. RUTR Rencana Umum Tata Ruang Kota diperlukan untuk mengidentifikasi kebijakan pemanfaatan, penggunaan lahan dan pengembangan
RTH di Kota Bogor. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari beberapa