Pemasaran
1
juga satu unsur yang ikut mempengaruhi pasar sebagai sebuah institusi ekonomi. Pemasaran merupakan salah satu penerapan bentuk
jaringan kerja yang dilakukan aktor di pasar. Artinya, luas atau sangat bervariasinya jaringan kerja yang terbentuk akan semakin mempengaruhi atau
memperumit pemasaran suatu produk. Bila itu terjadi jelas akan berdampak pada pembentukan harga yang sekaligus juga berpengaruh terhadap
penerimaan di tingkat petani. Menurut Zusmelia 2000, faktor yang sangat mempengaruhi petani
dalam menghasilkan kualitas kayu manisnya adalah faktor harga. Maksudnya belum ada perbedaan harga yang objektif terhadap kualitas yang dihasilkan
petani masalah tingkah laku pedagang. Masalah pola dan saluran pemasaran yang ada, ternyata telah ikut mempengaruhi pendapatan petani. Bahkan
kelembagaan lokal terutama pasar nagari dan Pasar Lelang Lokal PLL yang ada sekarang ini ternyata tidak efisien dan tidak mampu meningkatkan
pendapatan di tingkat petani produsen. Faktanya petani kayu manis dalam posisi tawar-menawar tidak berdaya mempengaruhi pembentukan harga di
pasar.
1.2. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Dilatarbelakangi oleh semakin kuatnya semangat menyambut gerakan otonomi daerah di Sumatera Barat ternyata telah membangkitkan ego kultural
dengan gerakan “kembali ke pemerintahan nagari”. Artinya otonomi daerah dimaknai dengan keinginan untuk kembali dalam sistem pemerintahan nagari
yang dianggap sebagai “republik-republik kecil”, sehingga euforia kebebasan, dari sistem sentralistik dan kebutuhan akan kedaulatan daerah terpenuhi
seketika. Sejalan dengan kebutuhan tersebut, persoalan yang mendesak urgent untuk diselesaikan negara antara lain membangun kembali perekonomian
daerah, melalui pemberdayaan perekonomian masyarakat nagari. Hal ini hanya bisa diwujudkan dengan menggali kembali potensi ekonomi nagari yang menjadi
basis perekonomian masyarakat nagari. Potensi ekonomi yang menjadi pilar
1
Pemasaran merupakan suatu keragaman semua kegiatan bisnis yang mencakup pengaliran barang dan jasa yang bermula dari titik produksi sampai ke titik konsumen akhir. Jasa yang dimaksud disini adalah mencakup
semua fungsi yang merupakan suatu benda dalam bentuk waktu, tempat dan milik. Titik produksi adalah tempat atau waktu dimana biasanya terjadi suatu transaksi awal setelah barang di produksi atau suatu titik
dimana suatu hasil pertanian biasanya di jual produsen.Titik konsumsi adalah bilamana produksi itu dimakan atau dikonsumsi Kotler, 1998. Bila dilihat lebih jauh, titik konsumen ini berlapis-lapis, mulai dari
tingkatlapisan lokal, regional dan sampai pada lapisan internasional.
5
untuk membangun kembali perekonomian nagari adalah pasar nagari yang merupakan sub bagian dari kelembagaan ekonomi masyarakat nagari.
Keberadaan pasar nagari sebagai urat nadi perekonomian masyarakat nagari saat ini masih sangat dibutuhkan, sekalipun pasar nagari sekarang ini
tidak lagi sebagai satu-satunya “outlet” bagi pendistribusian produk pertanian masyarakat nagari. Faktanya, monetisasi yang telah sampai ke tingkat
rumahtangga petani, sebagai salah satu bias dari kekuatan ekonomi global tidak bisa kita pungkiri tentu akan membawa perubahan dalam pasar nagari itu sendiri,
baik dari segi aktor yang terlibat, regulasi yang tercipta ataupun jaringan kerja
sosial yang hidup dan terbina di dalamnya. Bagaimana pasar nagari--sebagai
sub bagian dari kelembagaan ekonomi masyarakat nagari--bisa bertahan dalam
proses perubahan yang terjadi, bagaimana proses perubahan itu terjadi, kenapa
demikian, dan bagaimana dampaknya terhadap kelangsungan pasar dan ekonomi masyarakat nagari di Minangkabau, disinilah kiranya posisi penelitian ini
ditempatkan. Artinya fokus dari penelitian ini adalah untuk mengkaji “ketahanan” persistence pasar nagari di Minangkabau dalam ekonomi dunia.
Dalam kaitannya dengan produksi kayu manis dengan terjadinya berbagai perubahan di pasar, jelas akan membawa perubahan kepada
pemasaran kayu manis di pasar nagari. Bagaimana pasar kayu manis bertahan menghadapi semua perubahan yang tengah berlansung, persoalan inipun perlu
untuk ditelusuri. Terutama dalam kaitannya dengan relasi-relasi pertukaran yang dibangun oleh aktor ekonomi di pasar, jaringan kerja sosial dan pola-pola
perilaku aktor ekonomi dalam melakukan tindakan ekonomi. Dilatarbelakangi oleh persoalan di atas, sejumlah pertanyaan akan
diajukan berkaitan dengan upaya pencapaian tujuan yang di maksud dalam studi ini:
1. Siapa saja aktor yang ikut bermain di Pasar Nagari khususnya pasar kayu manis dan bagaimana regulasi pasar dibentuk dan dimiliki
sebagai sebuah institusi ekonomi? Mengapa demikian? 2. Bagaimanakah pola-pola perilaku aktor dalam melakukan tindakan
ekonomi terutama bagaimana ekonomi moral dan rasional yang dianut dalam kaitannya dengan proses adaptasi dengan lingkungan
sosialnya? Mengapa demikian?
6
3. Bagaimanakah pemasaran kayu manis dan Pasar Nagari melekat embeddedness di dalam masyarakat secara keseluruhan, dan
bagaimana jaringan sosial personal terbentuk di dalamnya ? 4. Bagaimanakah proses pembentukan harga di pasar? Dan bagaimana
kaitannya dengan bentuk perjuangan dan kompetisi yang terjadi di pasar diantara para aktor yang terlibat dan kenapa demikian ?
5. Bagaimana interrelasi antara pasar di tingkat lokal dengan pasar di tingkat supra lokal, dan kaitannya dengan pembentukan harga dan
bagaimana kekuatan politik, kekuasaan bermain di dalamnya serta kenapa demikian?
1.3. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian adalah untuk melihat bagaimana pasar