Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

sehingga siswa cenderung tidak tertarik pada pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini mendorong peneliti untuk memodifikasi penggunaan model pembelajaran yang digunakan di kelas. 3 DIAGNOSIS Nilai-nilai dalam pembelajaran sains nilai praktis dan nilai intelektual dapat disisipkan dan di latih dalam pembelajaran. Siswa menemukan sendiri nilai dan prinsip konsep cahaya dengan pendekatan nilai melalui model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai yang diterapkan dalam pembelajaran. 4 PERENCANAAN Guru membuat acuan program pembelajaran berupa silabus dan Rencana Program Pembelajaran RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai. 5 TINDAKAN • Guru memberikan penjelasan mengenai rencana dan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam acuan program pembelajaran. • Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai. Langkah awal yang dilakukan yaitu pembagian kelompok kecil yang dipilih berdasarkan tingkat kemampuannya. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang. • Guru menjelaskan konsep cahaya dengan penyisipan muatan nilai dalam kegiatan pembelajaran. • Guru dan siswa menjalankan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai. Setiap kelompok kooperatif yang telah dibentuk membahas dan bertukar informasi dengan kelompok lain. • Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama- sama menyimpulkan materi pelajaran. • Pada akhir pembelajaran siklus I guru memberikan tes hasil belajar. 6 PENGAMATAN Mengumpulkan data penelitian. Data yang dikumpulkan berupa catatan setiap detail aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran siklus I. 7 REFLEKSI • Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh pada siklus I • Menarik kesimpulan pada siklus I • Merefleksi kekurangan pada siklus I dengan merujuk pada IPH Indikator Pencapaian Hasil ≥ 75 dengan nilai ketuntasan belajar ≥65. Siklus II dan seterusnya Penulisan Laporan Penelitian

C. Subjek yang Terlibat

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-D MTs Pembangunan UIN-Jakarta yang berjumlah 32 orang.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Pada penelitian ini peneliti berperan langsung dalam proses pembelajaran sebagai guru bidang studi fisika. Untuk observasi pada saat proses pembelajaran dilakukan oleh satu orang observer, yaitu guru bidang studi fisika kemudian evaluasi dan refleksi dilakukan secara bersama antara peneliti dan observer.

E. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus pada pokok bahasan cahaya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus setelah diberi tindakan. Bila pada siklus I terdapat perkembangan, maka kegiatan penelitian pada siklus II diarahkan pada kegiatan perbaikan dan penyempurnaan terhadap hal-hal yang dianggap kurang pada siklus I.

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data analisis kebutuhan penelitian. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperoleh deskripsi umum, mengenai situasi dan kondisi belajar di tempat penelitian.

a. Wawancara dengan Guru dan Siswa

Wawancara dengan objek guru dan siswa dilakukan pada awal bulan Agustus 2008 di MTs Pembangunan UIN jakarta. Pertanyaan yang diajukan saat wawancara berkisar tentang kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh khususnya dalam pelajaran fisika. Informasi tentang hasil belajar yang dapat diketahui adalah informasi hasil belajar fisika siswa pada konsep cahaya untuk kelas VIII tahun lalu. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa model pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah cukup bervariasi. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah diselingi dengan tanya jawab dan kegiatan eksperimen yang sesekali dilakukan oleh guru. Tetapi pada kenyataannya sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran fisika khususnya konsep cahaya. Kondisi seperti ini salah satunya disebabkan oleh

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 16

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi.

0 1 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 BAJUR TAHUN AJARAN 20152016

0 0 20