Siklus I Tindakan Setiap Siklus

Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru diharapkan dapat memacu siswa untuk menciptakan interaksi positif dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti beberapa orang siswa merespon pertanyaan dengan jawaban yang mereka berikan. Setelah penjelasan tentang konsep dasar cahaya yang disisipi muatan nilai dirasa cukup guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kooperatif sesuai dengan tingkat kemampuannya. Siswa merespon guru dengan membentuk kelompok kerja sesuai dengan yang disebutkan saat pembagian kelompok. Usai mengatur pembentukan kooperatif guru menjelaskan cara kerja model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai kepada siswa sambil membagikan tugas kepada masing-masing kelompok. Siswa kemudian mempraktekkan langkah kerja model pembelajaran yang dijelaskan guru untuk membahas tugas yang diberikan. Masing-masing kelompok membahas dan bertukar informasi dengan kelompok lain. Selesai mengerjakan tugas yang diberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokkan tugas yang telah dikerjakan bersama-sama dalam kelompok kooperatif pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas individu kepada siswa sebagai bahan latihan. b Pertemuan 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Motivasi yang diberikan pada hari itu berupa pertanyaan pembelajaran untuk mereview materi pada pertemuan sebelumnya. Pertanyaan dilakukan secara random yang dimaksudkan untuk menstimulus konsentrasi siswa sebelum apersepsi diberikan. Beberapa menit kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi pembelajaran. Apersepsi berupa deskripsi singkat dari pertemuan sebelumnya dan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan percobaan sederhana yang akan dilakukan pada pertemuan tersebut. Percobaan ini dapat melatih nilai praktis dan intelektual siswa. Siswa dan guru saling berinteraksi dengan pembentukan kelompok kooperatif yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Beberapa orang siswa masih terlihat bingung dengan kelompoknya tetapi berusaha dikondisikan oleh guru. Setelah setelah kelompok kooperatif siap guru mulai membagikan lembar percobaan kepada masing-masing kelompok. Tak lupa guru mengingatkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai. Siswa merespon guru dengan melakukan dan mendiskusikan percobaan dalam kelompok kooperatif dengan teknik tersebut. Beberapa waktu membahas dalam kelompok kooperatif siswa melanjutkan bertukar informasi untuk menjawab pertanyaan dalam lembar percobaan. Selesai melakukan pembahasan dan diskusi, guru dan siswa melakukan refleksi untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Refleksi dilakukan dengan menyimpulkan hasil percobaan yang dilakukan pada pertemuan tersebut. c Pertemuan 3 Kegiatan pembelajaran seperti biasa diawali penyampaian tujuan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Motivasi yang diberikan oleh guru terhadap siswa berupa pertanyaan pembelajaran tentang materi pada pertemuan selanjutnya. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi berupa review materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi ajar yang akan dibahas. Di dalam kelas guru dan siswa berusaha menciptakan pola interaksi untuk membuat atmosfer belajar yang nyaman. Guru secara aktif menjelaskan materi tentang cermin dengan menyisipkan nilai praktis dan nilai intelektual dalam penjelasannya. Siswa merespon kegiatan ini dengan mendengarkan penjelasan yang diberikan dengan sesekali mengajukan pertanyaan kepada guru. Selesai mendeskripsikan materi guru meminta siswa untuk kembali belajar dalam kelompok kooperatif yang sudah ada dilanjutkan dengan membagikan lembar latihan kepada masing- masing kelompok. Siswa sesegera mungkin bergabung dengan kelompoknya dan berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan. Kegiatan diskusi terlihat begitu menarik, meski kegiatan berkunjung menuju kelompok lain terkadang membuat siswa agak bingung karena masih ada beberapa kelompok yang didatangi beberapa kali. Guru sesekali mengingatkan kembali langkah-langkah bertukar kelompok. Beberapa waktu kemudian, semua kelompok kooperatif selesai membahas soal yang diberikan, sehingga kegiatan dilanjutkan dengan merefleksikan kegiatan pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan dengan mencocokkan jawaban dan pemberian tugas latihan pada siswa. d Pertemuan 4 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai denga skenario pembelajaran. agar konsentrasi siswa dapat terstimulus, guru memberikan motivasi dengan pertanyaan pembelajaran tentang materi sebelumnya yang berkaitan dengan pembelajaran hari itu kemudian dirangkai dengan mereview materi pembelajaran. Interaksi kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang materi yang harus disampaikan dengan sesekali diselingi dengan pertanyaan dari beberapa orang siswa. Tak lupa guru menyisipkan nilai praktis dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran. beberapa waktu kemudian kegiatan dilanjutkan dengan instruksi guru pada siswa untuk kembali belajar dalam kelompok kooperatif. Hal ini direspon siswa dengan kembali dalam kelompok kooperatifnya. Guru membagikan lembaran soal kepada masing-masing kelompok kooperatif untuk dibahas bersama-sama. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatifnya dengan sesekali terlihat bertamu dan menerima tamu dalam kelompok kooperatifnya. Guru tetap memantau dan sesekali mengingatkan pada siswa tentang teknik ynag digunakan. Selesai dengan kegiatan kelompok kooperatif guru dan siswa melakukan refleksi dengan mencocokkan latihan yang telah diberikan. Guru tak lupa memberikan tugas pada siswa sebagai bahan latihan di rumah. e Pertemuan 5 Pelajaran dibuka dengan berdoa dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudia guru melanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan skenario. Apersepsi dan motivasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan pembelajaran dan merangkainya dengan mengulang materi pada pertemuan sebelumnya yang dikaitkan dengan materi yang akan dibahas hari itu. guru tak lupa menyisipkan nilai praktis dan nilai intelektual yang terdapat dalam materi yang disampaikan. Siswa menyimakdengan seksama sambil sesekali mengajukan pertanyaan kepada guru. Beberapa waktu kemudian pembelajaran dalam kelompok kooperatif segera dilakukan untuk membahas latihan yang diberikan. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk belajar dalam kelompok kooperatifnya. Siswa merespon dengan sesegera mungkin kembali dalam kelompok kooperatif yang dilanjutkan dengan pembagian soal latihan oleh guru kepada setiap kelompok kooperatif. Setiap kelompok kooperatif berusaha maksimal untuk menjalankan teknik belajar two stay two stray, meski ada beberapa anggota kelmpok yang masih terlihat kurang berkonsentrasi. Guru tetap dalam kapasitasnya untuk memantau dan sesekali memberikan arahan kepada beberapa kelompok kooperatif. Setelah semua kelompok berhasil menyelesaikan tugas mereka sesegera mungkin dilakukan evaluasi dengan mencocokkan jawaban latihan bersama-sama. Pada akhir pelajaran tak lupa guru memberikan tugas sebagai bahan latihan di rumah. f Pertemuan 6 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar pelajaran hari itu berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran. tak lupa guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Apersepsi dan motivasi yang diberikan berupa deskripsi singkat tentang hukum snellius dan pertanyaan pembelajaran tentang konsep dasar pembiasan. Setelah dirasa siap untuk menerima pelajaran kegiatan dirangkai dengan menjelaskan materi yang berkaitan dengan eksperimen yang akan dilakukan dengan tak lupa menyisipkan nilai praktis dan nilai intelektual dalam pembelajaran. siswa merespon kegiatan ini engan memperhatikan dengan seksama dan sesekali melontarkan pertanyaan kepada guru. Selesai menjelaskan guru mengarahkan siswa untuk belajar dalam kelompok kooperatif untuk membahas eksperimen sederhana yang akan dilakukan. Siswa sesegera mungkin membentuk kelompok kooperatif dan membahas eksperimen sederhana berdasarkan langkah kerja yang terdapat dalam lembar kerja. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi dengan menyimpulkan hasil eksperimen sederhana yang telah dilakukan. Hasil eksperimen dikaitkan dengan konsep dasar hukum snellius. Tak lupa guru memberikan tugas untuk membaca sub bab sebagai bahan persiapan untuk pertemuan selanjutnya. g Pertemuan 7 Pembelajaran dibuka dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa berupa review materi belajar pada pertemuan sebelumnya yang dikaitkan dengan materi yang akan dijelaskan yang dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan pembelajaran. Setelah dirasa siswa telah memperoleh stimulus yang cukup guru melanjutkan kegiatan dengan menjelaskan materi pada hari tersebut tentang lensa cembung. Guru tak lupa menyisipkan nilai intelektual dan nilai praktis dalam penjelasannya kepada siswa. Siswa merespon kegiatan ini dengan memperhatikan penjelasan guru yang diikuti dengan melontarkan beberapa pertanyaan kepada guru. Kegiatan inti yang dilakukan adalah belajar dalam kelompok kooperatif untuk membahas soal-soal yang diberikan oleh guru. Guru memberikan arahan sambil membagikan soal latihan kepada masing-masing kelompok kooperatif yang telah dibentuk oleh siswa. Ketika siswa bekerja dan bertukar informasi dengan kelompok kooperatifnya, guru semaksimal mungkin memantau dan memberikan pengarahan kepada siswa. Setelah semua kelompok kooperatif siap dengan jawaban soal, guru dan siswa segera melakukan refleksi. Refleksi dilakukan dengan mencocokkan jawaban soal dan menyimpulkan pembelajaran hari tersebut. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas latihan dan membaca untuk mempersiapkan pertemuan selanjutnya. h Pertemuan 8 Pertemuan delapan dibuka dengan menyampaikan tujuan pembelajaran oleh guru agar pembelajaran lebih terarah. Guru memberikan apersepsi berupa review materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi ajar yang akan dibahas. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian motivasi kepada siswa berupa pertanyaan pembelajaran tentang konsep yang akan dibahas. Aktifitas selanjutnya guru melanjutkan penjelasan mengenai konsep lensa cekung dan mengarahkan siswa untuk belajar dalam kelompok kooperatif mereka. Beberapa waktu kemudian kelompok kooperatif yang telah terbentuk menerima soal latihan dari guru untuk dibahas bersama. Guru sesekali memberikan arahan tentang kegiatan kelompok kooperatif dan memantau dengan seksama. Selesai dengan soal yang dikerjakan guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi. Refleksi diisi dengan membahas dan mencocokkan jawaban latihan yang diberikan. Pada akhir pembelajaran guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi tes hasil belajar posttest pada pertemuan selanjutnya. i Pertemuan 9 Pada pertemuan kesembilan guru memberikan tes hasil belajar posttest pada akhir siklus I kepada siswa. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa berdasarkan tindakan yang telah diberikan. Materi tes meliputi seluruh subbab dalam konsep cahaya yang terdiri atas pengertian cahaya, pemantulan, cermin, pembiasan dan lensa. 3 Tahap PengamatanObservasi Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang terpantau oleh peneliti dan observer antara lain: a. Terdengar suara ribut dari masing-masing kelompok kooperatif. Hal ini dikarenakan mereka masih bingung harus memposisikan diri dalam kelompok dan bagaimana menjalankan langkah-langkah teknik two stay two stray dengan baik. b. Banyak siswa yang masih belum dapat bekerjasama dengan kelompoknya. Siswa yang memiliki kemampuan lebih cenderung mendominasi kegiatan diskusi, sementara itu siswa yang merasa memiliki kemampuan kurang cenderung menjadi pasif. c. Beberapa orang siswa masih terlihat asyik bercanda saat guru menerangkan dan mengerjakan tugas. d. Adapula siswa yang bertanya berulang-ulang kepada peneliti mengenai soal yang sulit dipecahkan khususnya pada sub bab pemantulan dan pembiasan. e. Alokasi waktu untuk pengerjaan tugas, pembahasan dan penarikan kesimpulan belum optimal. f. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus I, diperoleh rata-rata 63,4. Kondisi tersebut belum mencapai indikator batas penelitian. Selain analisis perolehan nilai dari tes tersebut juga dapat diketahui kurangnya pemahaman siswa dalam subbab pemantulan dan pembiasan pada lensa. Hal ini terlihat dari rendahnya kemampuan siswa untuk menjawab soal tersebut. 4 Tahap refleksi Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis besar kekurangan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai. Beberapa hal yang masih harus diperbaiki, antara lain: a. Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan saat siswa mengerjakan tugas agar tidak menimbulkan kegaduhan di kelas. b. Perlu diberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan kelompok kooperatif, sehingga tidak hanya siswa berkemampuan lebih saja yang dominan dalam kegiatan diskusi. c. Peningkatan pengawasan dari peneliti, dengan memantau dari dekat setiap kelompok kooperatif saat kegiatan diskusi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir siswa yang mengobrol dan bercanda saat kegiatan diskusi berlangsung. d. Perlu dibuat aturan yang jelas dan tegas, seperti ketika siswa bertanya kepada guru harus dengan tertib. e. Perlu diatur secara proporsional pembagian waktu dalam pengerjaan tugas, diskusi, dan kesimpulan hasil diskusi. f. Mempersiapkan latihan-latihan tentang pemantulan cermin dan pembiasan pada lensa.

b. Siklus II

Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap tindakan yang dilakukan pda siklus I. Tindakan pada siklus II diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep pemantulan pada cermin dan pembiasan pada lensa. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil belajar siswa pada siklus I. Siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 7 Mei-14 Mei 2009. 1 Tahap perencanaan Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. Perencanaan yang dilakukan berupa penyusunan rencana pembelajaran untuk materi ajar yang akan dibahas yang bersifat pengayaan enrichment dan penyusunan soal-soal latihan. 2 Tahap pelaksanaan tindakan a. Pertemuan 1 Guru membuka kegiatan belajar memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang diberikan berupa deskripsi singkat tentang cermin dan motivasi berupa pertanyaan pembelajaran. Penjelasan materi dilanjutkan pada konsep yang dirasa kurang mengerti oleh siswa. Kegiatan ini direspon siswa dengan memberikan pertanyaan tentang konsep pemantulan pada cermin. Beberapa saat setelah itu guru mengarahkan siswa untuk belajar dalam kelompok kooperatif guna menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Siswa sesegera mungkin bergabung dengan kelompok dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Guru terlihat lebih meningkatkan pemantauan kegiatan pembelajaran dengan berkunjung ke masing-masing kelompok. Siswa juga terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan bertukar informasi. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi untuk mencocokkan latihan soal yang telah dikerjakan dan membuat kesimpulan. Setelah usai guru memberikan tugas pada siswa mempersiapkan diri untuk membaca materi bahasan untuk pertemuan selanjutnya mengenai lensa. b. Pertemuan 2 Pembelajaran dibuka dengan berdoa, mengabsen kehadiran siswa.dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dan motivasi sebelum masuk kedalam kegiatan inti. Guru merangkai kegiatan dengan memberikan penjelasan kepada siswa tentang pembentukan bayangan pada lensa. Siswa merespon dengan memperhatikan dan sesekali melontarkan pertanyaan kepada guru.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 16

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi.

0 1 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 BAJUR TAHUN AJARAN 20152016

0 0 20