Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

interaksi antara siswa dan guru yang kurang berjalan dengan baik saat kegiatan pembelajaran.

b. Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan kedua yang dilakukan untuk memperoleh data analisis kebutuhan adalah observasi kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan pada minggu kedua bulan Agustus 2008. Berdasarkan kegiatan observasi diperoleh deskripsi umum mengenai situasi dan kondisi pembelajaran siswa. Informasi lain yang diperoleh yaitu tentang kondisi lingkungan sekolah beserta fasilitas penunjang proses pembelajaran yang ada. Alokasi waktu untuk mata pelajaran fisika di sekolah untuk kelas VIII yaitu 4 jam pelajaran 2x pertemuan perminggunya. Sarana dan prasarana penunjang pembelajaran disekolah ini sudah cukup memadai. Sekolah ini memiliki banyak ruang kelas dan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran seperti: laboratorium kimia, fisika, biologi dan komputer. Selain itu tersedia pula perpustakaan yang menyediakan bahan bacaan bagi siswa.

2. Siklus I

a. Tahap perencanaan

Guru membuat acuan program pembelajaran berupa silabus dan Rencana Program Pembelajaran RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai.

b. Tahap PelaksanaanTindakan

Guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1 Guru memberikan penjelasan mengenai rencana dan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam acuan program pembelajaran. 2 Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai. 3 Guru menjelaskan konsep cahaya yang disisipi dengan muatan nilai dalam kegiatan pembelajaran. 4 Guru dan siswa menjalankan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai. 5 Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.. 6 Pada akhir siklus I guru memberikan tes kepada siswa.

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pada tahap pengamatan berupa pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran siklus I. Hasil pengamatan yang dikumpulkan berupa catatan setiap detail aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I. Hasil pengamatan dicatat pada lembar observasi dan catatan lapangan yang dapat dijadikan sebagai bahan refleksi. d. Tahap Refleksi Refleksi pada proses pembelajaran siklus I dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I sebagai tolak ukur untuk menyempurnakan siklus selanjutnya. Beberapa tahapan antara lain: 1 Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh pada siklus I 2 Menarik kesimpulan pada siklus I 3 Merefleksi kekurangan pada siklus I dengan merujuk pada IPH Indikator Pencapaian Hasil ≥75 dengan nilai ketuntasan belajar ≥65.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Guru membuat acuan program pembelajaran berupa silabus dan Rencana Program Pembelajaran RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai.

b. Tahap Tindakan

1 Guru dan siswa menjalankan pembelajaran mengaplikasikan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai yang telah disempurnakan sesuai dengan prosedur. 2 Guru menjelaskan konsep yang belum dimengerti siswa yang diketahui dari hasil refleksi siklus I 3 Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. 4 Pada akhir pelajaran guru memberikan kuesioner dan tes hasil belajar pada akhir siklus II

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada siklus II dilakukukan dengan mengamati kegiatan pembelajaran sebagai hasil refleksi dari siklus I. Hasil dari kegiatan pengamatan diperoleh data penelitian. Data yang dikumpulkan berupa catatan setiap detail aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran siklus II. d. Tahap refleksi Refleksi kegiatan pembelajaran pada siklus II yaitu dengan melihat perkembangan tes hasil belajar pada siklus I dan siklus II serta respon siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan. Apabila masih terdapat kekurangan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada konsep cahaya dengan pendekatan nilai diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mampu membuat siswa mengetahui serta memahami nilai-nilai sains yang terkandung di dalamnya.. Adapun keberhasilan hasil belajar yang diharapkan ditentukan berdasarkan IPH Indikator Pencapaian Hasil ≥ 75 dengan nilai ketuntasan belajar ≥ 65.

G. Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh berupa nilai hasil belajar siswa yang mencakup penguasaan konsep cahaya serta respon siswa terhadap model pembelajaran yang diberikan. Tabel 3.2 Data dan Sumber Data No Jenis data Instrumen yang digunakan Sumber Data 1 Analisis kebutuhan proses pembelajaran Lembar wawancara analisis kebutuhan Siswa dan guru 2 Proses pembelajaran Lembar observasi dan catatan lapangan Siswa dan guru 3 Penguasaan konsep Tes hasil belajar Siswa 4 Respon siswa Kuesioner Siswa

H. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen, yaitu: 1. Lembar wawancara analisis kebutuhan Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa. Pedoman wawancara kepada guru menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan guru dalam mengajarkan fisika khususnya konsep cahaya. Sedangkan wawancara pada siswa bertujuan untuk mengetahui pandangan siswa terhadap pelajaran fisika dan kesulitan dalam mempelajari fisika khususnya konsep cahaya. 2. Lembar observasi dan catatan lapangan Observasi adalah cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. 1 Pengamatan dan pencatatan dilakukan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 2 Lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajan dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada konsep cahaya dengan pendekatan nilai. Catatan lapangan juga digunakan dalam rangka melengkapi kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar observasi. 3. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada konsep cahaya dengan pendekatan nilai menggunakan skala likert yang telah dimodifikasi menjadi 5 alternatif jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, ragu-ragu R, tidak setuju TS dan sangat tidak setuju STS. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. 4. Tes. Tes adalah adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan- aturan yang sudah ditentukan. 3 Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan cahaya. Instrumen untuk setiap siklus posteshasil belajar masing-masing terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda. 1 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h.213 2 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, Jakarta : Rineka Cipta, 2004, h. 118 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 2006,h.53

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 16

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi.

0 1 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 BAJUR TAHUN AJARAN 20152016

0 0 20