Susu Kalsium TINJAUAN PUSTAKA

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Susu Kalsium

Kalsium memang erat kaitannya dengan kesehatan tulang sebab mineral inilah yang membentuk tulang. Selain itu, peranannya terhadap gigi juga tak bisa diabaikan. Sembilan puluh sembilan persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam tulang dan gigi. Sisanya tersebar di darah dan jaringan lunak, yang memiliki peran sangat penting. Tanpa adanya kalsium, otot tidak dapat berkontraksi dengan benar, darah tidak bisa membeku, dan saraf tidak dapat membawa pesan. Kalsium akan bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi ultraviolet-B. Paparan sinar matahari memang merangsang produksi vitamin D. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk ke dalam aliran darah, sampai akhirnya menyatu di dalam tulang. 13 Susu merupakan sumber kalsium dan fosfor yang sangat penting untuk pembentukan tulang. Itulah sebabnya sumber nutrisi dari susu tak hanya baik bagi terpeliharanya kebugaran tubuh, tapi juga kesehatan tulang. Tulang manusia mengalami turning over, yaitu peluruhan dan pembentukan secara berkesinambungan. Pada saat usia muda pembentukan tulang berlangsung lebih intensif dibandingkan resorpsinya. Sementara pada usia tua, resorpsi berlangsung lebih cepat dibandingkan formasinya. Itulah sebabnya pada usia tua terjadi proses yang disebut gradual lose of bone proses kehilangan massa tulang, yang nantinya dapat berlanjut ke keadaan keropos tulang osteoporosis. Demi mencegah keropos tulang, dibutuhkan keteraturan konsumsi susu sejak dini 13 Penuhi Kasium Dari Berbagai Sumber, Oleh Agus Surono, 2005. Jakarta. Http:www.intisari.net 11 hingga usia lanjut lansia. Konsumsi itu juga mesti sesuai dengan kebutuhan tubuh. 14 Angka kecukupan gizi kalsium adalah 800 - 1.200 mg per orang per hari. Ini setara dengan tiga sampai empat gelas susu. Di Indonesia, sumbangan susu terhadap kecukupan kalsium cuma 20 mg karena kalau dirata-rata kita hanya minum susu 15 tetes sehari. Dengan kondisi seperti itu risiko osteoporosis akan semakin besar bila disertai perilaku makan dan gaya hidup tidak sehat. Mereka yang sering minum kopi, mengonsumsi gula dan garam tinggi, akan menyebabkan kalsium tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembentukan tulang. Begitu pula dengan mereka yang kurang terpapar matahari pagi. Para perokok berat pun harus lebih waspada terhadap osteoporosis, demikian pula perempuan yang telah memasuki masa menopause. 15

2.2. Industri Susu Kalsium