48 Keterangan :
V
r
= Varians responden db
r
= derajat bebas responden V
b
= Varians asosiasi db
b
= derajat bebas asosiasi V
s
= Varians sisa db
s
= derajat bebas sisa 6.
Memasukkan nilai varians yang diperoleh ke rumus :
r s
V V
r −
=1
11
Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai dari tabel r product moment. Jika
r r
11
product moment dapat
disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan tidak andal. Sebaliknya jika r
r
11
product moment dapat disimpulkan bahwa instrumen yang
digunakan andal dan penelitian dengan menggunakan instrumen yang sama dapat digunakan.
4.4.3. Cochran Test
Menurut Durianto et al 2004, uji cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua,
misalnya informasi ‘ya’ atau ‘tidak’. Penggunaan uji ini adalah untuk mengetahui keberadaan hubungan antara beberapa variabel.
Uji cochran digunakan untuk mengetahui signifikasi hubungan setiap asosiasi merek yang ada dalam suatu produk dimulai dengan pengujian semua
asosiasi. Asosiasi yang saling berhubungan akan membentuk brand image dari merek tersebut dengan cara membandingkan dengan Chi Square Table. Brand
image yang terbentuk adalah dengan ketentuan nilai cochran kurang dari nilai Chi
49 Square Table
Durianto et a,l 2004. Test cochran menggunakan langkah sebagai berikut :
Hipotesis pengujian : Ho : Kemungkinan jawaban ‘ya’ adalah sama untuk semua atributvariabel
lampiran 2 Kuesioner Susu Kalsium Ha : Kemungkinan jawaban ‘ya’ adalah berbeda untuk semua atributvariabel
lampiran 2 Kuesioner Susu Kalsium Kemudian hitung statistik Q dengan rumus :
∑ ∑
− −
− −
=
2 2
2
1 1
i
R CN
N C
Cj C
C Q
Keterangan : C
: banyaknya variabel asosiasi R
i
: jumlah baris jawaban ‘ya’ C
j
: jumlah kolom jawaban ‘ya’ N
: total responden Dasar pengambilan keputusan :
Ho ditolak, jika Cochran hitung x
2
Chi Square tabel Ho diterima, jika Cochran hitung x
2
Chi Square tabel Dalam kasus ini :
df atau derajat kebebasan adalah jumlah variabel atribut-1 α atau tingkat signifikasi adalah 5
4.4.4. Importance Performance Analysis IPA
Analisis ini berfungsi sebagai salah satu alat ukur dari elemen perceived quality. Untuk analisis perbandingan performance yang menunjukkan kinerja
suatu merek produk dengan importance yang menunjukkan harapan responden
50 yang terkait dengan atribut yang diteliti digunakan diagram Cartesius yang
terbagi atas empat kuadran. Setiap kuadran menggambarkan terjadinya suatu kondisi yang berbeda
dengan kuadran lainnya. Kuadran pertama bercirikan, performance rendah tetapi importance tinggi, yang disebut underact. Kuadran kedua bercirikan performance
tinggi dan importance yang tinggi pula, sehingga keadaan ini harus terus dipeliharamaintain. Kuadran ketiga menggambarkan tingkat performance rendah
dan importance yang juga rendah, sehingga disebut daerah low priority. Kuadran yang keempat, tingkat performance tinggi tetapi importance rendah, yang disebut
overact. Cara mencari nilainya adalah dengan menggunakan perhitungan rata-rata yang hasilnya akan dipetakan dalam bentuk diagram cartesius, berupa grafik
importance performance yang dapat dilihat pada Gambar 4 Durianto et al, 2004. Adapun rumus rata-rata yang digunakan :
n f
x x
rata Rata
i i
∑
= −
.
Keterangan : x
i
= nilai pengukuran ke – i f
i
= frekuensi kelas ke – i n
= banyaknya responden
51
Gambar 4. Grafik Importance Performance Sumber : Durianto et al, 2004
Kelemahan alat analisis ini yaitu tidak mengutamakan atribut-atribut mana yang paling diprioritaskan dari atribut lainnya yang berada pada satu
kuadran yang sama. Dengan demikian hanya bisa diketahui keberadaan posisi atribut tersebut pada kuadran tertentu untuk selanjutnya bisa diketahui strategi apa
yang dapat dilakukan perusahaan, apakah harus diperbaiki, dipertahankan, diabaikan, ataupun dikurangi karena terlalu berlebihan.
4.4.5. Brand Switching Pattern Matrix