Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal dari instrumen uji coba dapat diketahui hasilnya pada Tabel 3.9.berikut ini:
Tabel 3.9. Daya Pembeda Soal
No Kriteria
No soal Jumlah
1 Jelek
9,10,15,17,19,21,22,23,28,34, 10
2 Cukup
1,2,8,12,18,24,25,26,27,30,32, 11
3 Baik
5,6,7,20,29,35, 6
4 Baik Sekali
3,4,11,13,14,16,31,33, 8
Sumber: Data Soal Uji Coba Diolah Tahun 2015 Keterangan: Hasil selengkapnya disajikan pada Lampiran 23.
Berdasarkan pada Tabel 3.9. terdapat sebesar 28,57 soal berkategori jelek, 31,43 berkategori cukup, 17,14 berkategori baik,
dan 22,86 berkategori sangat baik. Berdasarkan hal tersebut di atas, soal bekategori jelek akan
diperbaiki untuk digunakan dalam tes hasil belajar selanjutnya. Sedangkan soal berkategori cukup, baik, dan baik sekali akan digunakan dalam tes hasil belajar
selanjutnya. Namun pada penerapannya pemilihan soal yang akan digunakan dalam tes hasil belajar yang akan datang harus mempertimbangkan semua uji
yaitu validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda soal.
3.7. Metode Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Aktivitas Belajar
3.7.1.1. Analisis Data Aktivitas Belajar Sebelum Perlakuan Pre-Test
3.7.1.1.1 Statistik Deskriptif Data Aktivitas Belajar Sebelum Perlakuan
Statistik deskriptif data aktivitas belajar sebelum perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean, simpangan baku,
minimum, maximum, dan range.
3.7.1.1.2 Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Sebelum Perlakuan
Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data aktivitas belajar keadaan awal sebelum diberi perlakuan atau treatment berdistribusi normal atau tidak.
Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Sehingga dapat ditentukan statistik yang digunakan dalam
mengolah data statistic parametric atau statistic non parametric. Dalam penelitian ini digunakan bantuan alat uji dengan bantuan software SPSS 20
dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih
besar dari 0,05.
3.7.1.1.3. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Sebelum Perlakuan
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data aktivitas belajar sebelum perlakuan pre-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian
yang homogen atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian adalah bahwa varian dari populasi adalah sama, sehingga pengambilan sampel dari
populasi yang ada dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pengundian. Uji homogenitas data populasi menggunakan uji levene Statistic dengan alat bantu
SPSS 20 dengan kriteria jika Sig 0,05, maka H
diterima dan jika Sig 0,05, maka H
ditolak.
3.7.1.1.4. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Aktivitas Belajar Sebelum Perlakuan
Pre-Test
Uji kesamaan dua rata-rata aktivitas belajar sebelum perlakuan bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata aktivitas belajar antara
dua kelompok sampel. Uji kesamaan dua rata-rata menggunakan rumus uji t. Uji t
dipengaruhi oleh hasil uji kesamaan dua varians homogen. Uji kesamaan dua rata-rata dapat dianalisis menggunakan program SPSS 20 uji independent
sampel t-test dan One Way ANOVA dengan hipotesis seperti di atas, dengan
kriteria hipotesis diterima jika sig. 2-tailed lebih dari 0,05, dan hipotesis tolak jika sig 2-tailed kurang dari 0,05.
3.7.1.2. Analisis Data Aktivitas Belajar Setelah Perlakuan Post Test