mempertahankan kasusnya, tidak menjadi halangan bagi pemeriksaan tersebut.
f. Keputusan berdasarkan suara terbanyak.
Keputusan Mahkamah
97
2. Mahkamah Internasional
diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota- anggota Mahkamah yang hadir, dengan ketentuan bahwa Ketua
Mahkamah dapat memberikan suara penentu dalam hal terdapat suara sama banyak. Keputusan menyebutkan alasan-alasan yang menjadi dasar
keputusan tersebut dan setiap anggota berhak memebrikan pendapat tersendiri. Mahkamah dapat memutus atas permohonan dari negara peserta
UNCLOS 1982 lainnya, untuk diizinkan sebagai pihak tambahan dalam kasus tersebut, di mana negara tersebut mempunyai kepentingan hukum.
Dalam hal ini keputusan Mahkamah akan mengikat negara tersebut mengenai masalah dimana negar tersebut turut sebagai pihak yang
bersangkutan. Setiap negara peserta UNCLOS 1982 atau perjanjian internasional mempunyai hak untuk turut sebagai pihak yang
berkepentingan, dalam hal Mahkamah mengadakan suatu interpretasi atau penerapan dari UNCLOS 1982 atau suatu perjanjian dan dalam hal
tersebut, interpretasi dari Mahkamah akan mengikat terhadap negara tersebut. Keputusan Mahkamah merupakan keputusan yang final dan
semua pihak yang berselisih seyogianya mentaatinya. Keputusan hanya mengikat pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan tersebut.
97
Ibid
Pengajuan sengketa laut internasional ke Mahkamah Internasional tidak ada diatur secara khusus di dalam UNCLOS 1982. Untuk pengajuan sengketa laut
ke Mahkamah Internasional di dalam UNCLOS 1982 hanya disebutkan dalam Pasal 287 ayat 1. Dasar hukum pengajuan sengketa laut ke Mahkamah
Internasional yaitu Pasal 36 ayat 2 Statuta Mahkamah Internasional mengenai jenis sengeketa hukum yang dapat diajukan ke Mahkamah Internasional.
Mengenai pihak yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah Internasional, hanya terbatas kepada negara.
98
3. Arbitrase.
Arbitrase diatur oleh Annex VII dan VII dari UNCLOS 1982. Arbitrase menurut Annex VII dimulai dengan pengiriman nota tertulis oleh satu pihak
kepada pihak lainnya dengan menyebutkan klaim serta dasar-dasar hukum dari klaim tersebut.
99
Setiap negara mengajukan empat arbiter, dengan kualifikasi berpengalaman di dalam masalah kelautan, kompeten dan memiliki integritas.
Arbitrase untuk setiap kasus mempunyai lima orang anggota, masing-masing pihak bersengketa memilih satu orang anggota dan ketiga anggota lainnya adalah
warga negara dari negara ketiga kecuali ditentukan lain oleh pihak-pihak yang bersangkutan dipilih dengan persetujuan pihak-pihak. Pihak-pihak bersengketa
akan menunjuk Ketua Arbitrase dari ketiga orang tersebut. Dalam hal tidak tercapai permufakatan, Ketua atau Anggota Senior Mahkamah Hukum Laut akan
melakukan penunjukan. Kecuali kalau pihak-pihak bersengketa menyetujui hal
98
A.W.Koers, Op.cit. Hal.71.
99
Ibid.
lainnya, arbitrase akan menetapkan prosedurnya sendiri dan memberikan jaminan bahwa masing-masing pihak diberi kesempatan penuh untuk di dengar dan
mengemukakan kasusnya.
100
4. Arbitrase khusus.