b Yurisdiksi, sebagaimana yang ditetapkan konvensi, pendirian dan
penggunaan pulau-pulau buatan, riset ilmiah kelautan serta perlindungan lingkungan laut.
c Hak-hak dan kewajiban lain sebagaimana yang ditetapkan dalam
konvensi. Zona ekonomi eksklusif bukan laut teritorial dilihat dari ketentuan
Pasal 58 yang menyatakan bahwa, di zona ekonomi eksklusif semua negara dapat menikmati kebebasan berlayar dan terbang di atasnya serta
kebebasan untuk meletakkan pipa dan kabel bawah laut, dan juga untuk penggunaan sah lainnya yang berkenaan dengan kebebasan tersebut.
Sesuai dengan ketentuan ini, aspek-aspek kebebasan di laut lepas berlaku juga di zona ekonomi eksklusif.
5 Landas Kontinen
Yang dimaksud dengan landas kontinen menurut Konvensi ini adalah, daerah dasar laut dan tanah di bawahnya yang berada di luar laut
teritorial yang merupakan kelanjutan alamiah dari daratan sampai ke batas terluar tepian kontinen continental margin, atau sampai jarak 200 mil
laut diukur dari garis pangkal yang digunakan untuk mengukur lebar laut teritorial apabila sisi terluar tepian kontinen tidak mencapai jarak tersebut
Pasal 76.
C. Klasifikasi Perbatasan Negara
Dalam perspektif geografi politik, batas wilayah suatu negara internasional boundary dapat dibedakan menjadi 2 dua, yaitu menurut
fungsinya klasifikasi fungsional dan menurut terjadinya klasifikasi morfologis.
52
Menurut Harshborne Klasifikasi fungsional adalah penggolongan perbatasan
internasional berdasarkan pada sifat-sifat relasi di antara garis-garis perbatasan dan perkembangan bentang lahan budaya cultural landscape dari negara-negara
lain.
53
1 Antesedent Boundaries
, klasifikasi perbatasan internasional secara fungsional dibedakan menjadi empat,yaitu:
Perbatasan ini terbentuk karena negara-negara baru yang saling mendahului untuk saling memasangmenetapakan batas terluarnya. Jadi,
terbentuknya perbatasan ini sebelum terjadinya bentang lahan budaya. 2
Subsequent Boundaries Perbatasan yang terbentuk setelah adanya bentang lahan budaya dan
pembuatannya setelah ada perundingan dan persetujuan bersama antara dua negara. Perbatasan ini mengikuti perbedaan etnik kultural khususnya
dalam hal bahasa dan agama. Jenis perbatasan seperti ini banyak dijumpai di negara-negara di wilayah Eropa Timur, sedangkan di Asia terdapat di
perbatasan antara India dengan Pakistan atau Bangladesh. 3
Superimposed Boundaries Superimposed Boundaries merupakan jenis perbatasan yang tidak
berhubungan dengan pembagian sosio kultural. Hal ini disebabkan karena
52
Suryo Sakti Hadiwijoyo,Perbatasan Negara dalam dimensi Hukum Internasional.Op.cit.Hal 69
53
Ibid.
diluar pihak yang berkepentingan mengadakan perundingan atau perjanjian terdapat pengaruh kekuatan-kekuatan dari luar yang
berkepentingan, kekuatan-kekuatan ini terutama yang menyangkut kekuatan dan kepentingan politik suatu negara.
4 Relic Boundaries
Perbatasan ini berupa garis yang telah kehilangan fungsi politisnya terutama di bentang budayanya. Tipe perbatasan seperti ini biasanya
terjadi pada suatu negara yang masuk ke dalam wilayah negara lain, baik secara sukarela maupun melalui proses imperialisme. Sebagai contoh,
batas antara Jerman Timur dan Jeman Barat. Selain Penggolongan berdasarkan klasifikasi fungsional, perbatasan antara
negara international boundaries dapat pula digolongkan berdasarkan pada morfologinya proses terbentuknya. Berdasarkan proses terbentuknya perbatasan
dibedakan menjadi 2 dua
54
1 Artificial Boundaries
, yaitu:
Perbatasan yang tanda batasnya merupakan buatan manusia. Pemasangan tanda ini biasanya dilakukan setelah adanya perundingan,
persetujuan maupun perjanjian antar negara. Batas buatan manusia ini biasanya dapat berupa patok, tugu, kanal, terusan dan lain-lain.
2 Natural Boundaries
Perbatasan yang batasnya terbentuk karena proses alamiah. Perbatasan alamiah dapat dibedakan dan dirinci menjadi 5 lima tipe,yaitu:
54
Ibid.
a Perbatasan berupa pegunungan
Perbatasan alamiah yang berupa pegunungan dianggap paling menguntungkan dan paling besar manfaatnya,khususnya dalam
bidang pertahanan. Perbatasan berupa pegunungan juga bersifat lebih stabil. Contoh negara yang memiliki batas pegunungan
seperti India yang memiliki batas wilayah Pegunungan Hilmalaya dengan Tibet.
b Perbatasan yang berupa sungai dan laut.
Perbatasan alamiah adapula yang berupa sungai, perairan pedalaman maupun laut. Lautan sebagai salah satu unsur fisik
geografis mempunyai peranan besar terhadap budaya maupun struktur politik suatu negara. Pengaruh ini terutama tampak dalam
bidang perekonomian maupun keamanan dan pertahanan wilayah. Perbatasan laut antar negara atau perbatasan laut merupakan hal
yang strategis, khususnya bagi negara yang memiliki wilayah laut luas dan memiliki banyak gugus pulau atau negara kepulauan.
Selain laut, wilayah antara dua negara atau lebih dapat pula dibatasi oleh sungai, ataupun lembah sungai. Seperti halnya laut,
bagi negara yang terdapat di wilayah pedalaman, sungai memegang peranan penting sebagai sarana transportasi yang
mendukung dalam pengembangan sektor perekonomian suatu negara. Selain itu ditinjau dari aspek pertahanan, sungai dapat
berperan sebagai pertahanan yang efektif dalam menghadapi ancaman dari negara yang berbatasan.
c Perbatasan yang berupa hutan, rawa-rawa, dan gurun.
Kenampakan alam ini dapat dijadikan perbatasan antara dua negara yang saling bertetangga. Sebagai contoh, perbatasan antara
Finlandia dan Rusia berupa rawa-rawa, perbatasan yang berupa hutan antara Pakistan dan India dan perbatasan yang berupa gurun
yakni, perbatasan antara Rusia dan Tiongkok yang dipisahkan oleh Gurun Gobi.
d Perbatasan geometris Geometric Boundaries
Perbatasan jenis ini mengikuti posisi garis lintang dan garis bujur. Perbatasan seperti ini berkaitan dengan dibukanya wilayah
baru sebagai wilayah jajahan di masa lampau, terutama bagi wilayah yang masih belum ada penduduknya. Pada masa lampau
banyak dijumpai penentuan perbatasan dengan menggunakan cara seperti ini terutama bagi negara-negara jajahan di Benua Afrika.
e Perbatasan Antrophogeografis
Perbatasan jenis ini dipakai untuk membatasi wilayah-wilayah yang berlainan bahasa, adat, agama dan lain sebagainya yang
termasuk dalam ethnic-cultural background yang sekaligus merupakan batas wilayah kebangsaan nasionalitas. Batas wilayah
yang berdasarkan bahasa banyak dijumpai di negara-negara Eropa
Timur sesudah Perang Dunia ke-I, seperti Polandia, Bulgaria, Hongaria, dan Rumania.
D. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Internasional menurut Hukum