Informan 4
“kalau “pengukuran yang dilakukan secara satu persatu pekerja belum ada, belum”
Berdasarkan pernyataan informan dan dokumen perusahaan dapat disimpulkan bahwa pengukuran bising yang dilakukan masih sebatas
pengukuran bising lingkungan kerja, belum dilakukannya pengukuran bising individu pekerja.
d. Evaluasi Hasil Pengukuran Bising
Berdasarkan hasil wawancara dan telaah dokumen perusahaan dapat tergambarkan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan telah dilakukan dan
dapat dilihat pada tabel 5.1. berdasarkan identifikasi sumber bising dan pengukuran bising di area kerja bahwa perusahaan melakukan evaluasi
terhadap hasil yang didapatkan. Apabila hasil pengukuran yang dilakukan melebihi NAB maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kebisingan yang
ditimbulkan. Dalam hal ini perusahaan dalam surat keputusannya melakukan evaluasi terhadap kebisingan tersebut, evaluasi tersebut dapat
dilihat pada dokumen 6.1 yang terlampir. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut.
Informan 1
“kemudian pengukuran itu akan ada tindakan koreksi dari pihak k3lh dek”
Dari pernyataan penanggung jawab program pengendalian kebisingan didukung oleh pernyataan staff K3LH dan kepala operator bagian unit
tempa dan cor II sebagai berikut.
Informan 2 dari pengukuran yang kita lakukan selanjutnya akan kita
lakukan koreksi dari hasil bising tersebut” Informan 4
dari hasil tersebut kita akan melakukan koreksi apakah harus dilakukan tindak lanjut dari kebisingan itu dek”
Sejalan dengan pernyataan informan diatas, dokumen perusahaan yang menunjukkan bahwa hasil pengukuran bising yang dilakukan kemudian
dilakukan koreksi terhadap hasil kebisingan tersebut dan telah dikomunikasikan sebatas pada distribusi hasil pengukuran ke departemen,
akan tetapi belum adanya pembuatan safety sign dari hasil pengukuran bising kepada pekerja di area yang terpajan bising. Dari pernyataan-
pernyataan informan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan telah dikomunikasikan kepada pihak terkait,
namun masih sebatas pendistribusian hasil pengukuran kebisingan, akan tetapi belum adanya pembuatan safety sign dari hasil pengukuran bising
kepada pekerja di area yang terpajan bising.
Dari hasil telaah dokumen dan wawancara yang dilakukan terdapat indikator dengan menggunakan standar acuan yang dikeluarkan perusahaan
dalam elemen survei kebisingan yang dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 5.2 Indikator Survei Kebisingan
No Indikator
Survei Kebisingan
menurut NIOSH 1999
Implementasi Kesesuaian
1 Identifikasi kebisingan
Sudah dilakukan identifikasi bising, namun pelaksanannya surah semua area
kerja dilakukan identifikasi bising. sesuai
2 Melakukan
pengukuran bising
Pengukuran dilakukan dua kali dalam setahun,
namun sudah
terdapat dokumen
jadwal pelaksanaan
pengukuran bising akan tetapi belum pada pengkuran bising individu pekerja
Belum Sesuai
3 Hasil
pengukuran kebisingan
Sudah terdapat
hasil pengukuran
kebisingan lingkungan kerja, akan tetapi belum dilakukan pembuatan safety sign
mengenai kebisingan ditempat kerja. Belum
Sesuai
4 Evaluasi hasil pengukuran
bising Evaluasi
hasil pengukuran
bising dilakukan perusahaan yang dapat dilihat
dari lembar tindakan korektif pada lampiran 6. Akan tetapi akan tetapi
belum dilakukan pembuatan safety sign mengenai kebisingan ditempat kerja.
Belum Sesuai
Berdasarkan tabel indikator survei kebisingan beberapa indikator yang belum sesuai adalah identifikasi kebisingan, melakukan pengukuran bising dan
hasil pengukuran kebisingan, evaluasi hasil pengukuran bising,. 2.
Pengendalian Teknis Bising
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen dapat tergambarkan bahwa pengendalian kebisingan PT.Pindad Persero dilakukan
melalui tahapan eliminasi menghilangkan sumber bising, substitusi mengganti sumber bising dengan sesuatu yang tidak bising asal fungsinya sama, engineering
control pengendalian mesin dan pengendalian administratif. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan sebagai berikut.
a. Eliminasi Menghilangkan sumber bising