a. Eliminasi Menghilangkan sumber bising
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat tergambarkan bahwa setiap unit dengan proses kerja menggunakan mesin yang bising, komperesi
mesin yang menyebabkan bising tinggi tidak bisa dihilangkan dikarenakan mesin tersebut adalah alat utama dalam proses kerja yang dilakukan, dan
kemudian melakukan proses kerja dilakukan dengan pukulan yang lebih rendah kebisingannya. Namum dalam proses setiap unit terdapat proses kerja
manual dengan pukulan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut.
Informan 1
“yah perlu adek tahu disini ada pekerjaan yang dilakukan mesin, nah disitu kebsiingan yang cukup tinggi, dengan
dentuman itu, ada juga yang pekerjaannya secara manual dek, nanti kita liat ya”
“...mesin-mesin yang digunakan disini bising dan mesin ini sudah lama jadi tidak ada penggantian mesin apalagi
menghilangkan mesin itu, ”
Dari pernyataan penanggung jawab program pengendalian kebisingan
didukung oleh pernyataan staff K3LH sebagai berikut. Informan 2
“…dalam proses produksi di setiap unit menggunakan mesin dan ada yang manual dengan pukulan, mesin yang bising
kami melakukan perawatan dan membuat peredam bising…”
Sejalan dengan pernyataan informan, dari dokumen perusahaan tidak terdapat dokumen terkait dengan upaya mengilangkan mesin yang berpotensi
bising tinggi tersebut, dikarenakan mesin tersebut merupakan alat utama dalam proses kerja yang dilakukan. berdasarkan proses produksi dari
komperesi tersebutlah dilakukan pekerjaan dengan pukulan, hal ini
dikarenakan pekerjaan diperusahaan tidak terlepas dari kompresi mesin yang potensi bising tinggi dan pukulan secara manual. Hasil observasi yang
dilakukan bahwa mesin yang bergerak menimbulkan bising tidak dapat di hilangkan, namun ada juga yang menggunakan manual seperti menggunakan
pukulan yang bisa dilihat dari lampiran gambar 5.6. Berdasarkan pernyataan informan, dokumen perusahaan dan observasi
penelitian diketahui bahwa proses kerja dari mesin yang bising tidak bisa dihilangkan dikarenakan komperesi mesin yang menyebabkan bising tinggi
tersebut merupakan alat utama dalam melakukan pekerjaan, namun demikian dalam proses pekerjaannya terdapat pekerjaan dengan pukulan yang lebih
rendah kebisingannya. b.
Substitusi penggantian mesin berpotensi bising tinggi
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen dapat tergambarkan bahwa mengganti mesin dengan potensi bising tinggi tidak
dapat dilakukan oleh perusahan. Namun diadakan upaya untuk meredam bising yang ditimbulkan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut.
Informan 1
“…mesin-mesin yang digunakan disini bising dan mesin ini sudah lama jadi tidak ada penggantian mesin, dari
perusahaan hanya mengadakan upaya membuat peredam
untuk mesin tersebut agar bising bisa terkendali…” Berdasarkan pernyataan penanggung jawab program pengendalian
kebisingan didukung oleh pernyataan kepala tempa dan cor II, sebagai berikut.
Informan 4
“mesin yang kita gunakan di sini selama saya bekerja disini belum ada penggantian mesin, terus mesin lama kan
biasanya bising, nah kita buat peredam mesin dek, seperti
ini” Hasil observasi yang dilakukan bahwa mesin-mesin yang digunakan
tidak membuat disain atau memproduksimengganti mesin baru dengan standar bising yang rendah, namun dilakukan pemeliharaan mesin
sebagaimana bisa dilihat pada lampiran gambar 5.5. Dari pernyataan informan, hasil observasi dan telaah dokumen perusahaan dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak ada penggantian mesin yang dilakukan perusahaan
c. Engineering control pengendalian mesin