Tersedianya APT pekerja dengan bising ≥ 85 dBA. Penggunaan APT pada bising ≥85 dBA.

Informan 1 “semua pekerja telah kita berikan earplug untuk bekerja di kebisingan ≥85 dBA” Dari pernyataan penanggung jawab program pengendalian kebisingan didukung oleh pernyataan staff K3LH dan kepala operator tempa dan cor II sebagai berikut. Informan 2 “kita sih pakai earplug sama earmuff, ya kalau pekerja dengan bising tinggi kita kasih earmuff yang ketutup semua telinga, kalau yang biasa kebisingannya earplug cukup dek” Informan 4 “…earplug dan earmuff sudah disediakan oleh perusahaan bagi semua pekerja…” Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan bahwa APT sudah tersedia bagi pekerja namun masih belum dipakai oleh pekerja itu sendiri yang bisa dilihat pada lampiran gambar 5.12. Sejalan dengan itu, dokumen dalam penyediaan APT masih belum ada. Berdasarkan pernyataan, observasi dan dokumen perusahaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa tersedianya APT sudah dilakukan perusahaan, namun tidak di indahkan oleh pekerja dengan memakai APT tersebut.

4. Tersedianya APT pekerja dengan bising ≥ 85 dBA.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tergambarkan bahwa tersedia APT untuk semua pekerja de ngan kebisingan ≥85 dBA. Berikut kutipan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada informan penelitian. Informan 1 “…semua pekerja telah kita berikan earplug untuk bekerja di kebisingan ≥85 dBA...” Dari pernyataan penanggung jawab program pengendalian kebisingan didukung oleh pernyataan staff K3LH dan kepala operator tempa dan cor II sebagai berikut. Informan 2 “bagi pekerja kita sudah kasih dan kalau mereka apalagi yang bising area kerjanya” Informan 4 “earplug dan earmuff sudah disediakan oleh perusahaan bagi semua pekerja” Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa APT yang tersedia pada pekerja belum secara keseluruhan ada dan dipakai oleh pekerja. Berdasarkan pernyataan informan dapat ditarik kesimpulan bahwa APT sudah disediakan oleh perusahaan, namun dalam hal ini pekerja masih saja ada yang tidak memakai APT dengan kebisingan ≥85 dBA.

5. Penggunaan APT pada bising ≥85 dBA.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tergambarkan bahwa APT yang disediakan perusahaan masih belum dipakai pada saat proses kerja dengan bi sing ≥85 dBA. Berikut kutipan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada informan penelitian. Informan 1 “kalau ada pekerja yang tidak memakai nanti akan kena saat safety patrol dan audit” Dari pernyataan penanggung jawab program pengendalian kebisingan didukung oleh pernyataan staff K3LH dan kepala operator tempa dan cor II sebagai berikut. Informan 2 “ya memang kadang susah memberikan pengertian sama pekerja buat memakai APT, ya paling tidak disaat audit kita akan suruh lagi buat pemakaian APD lengkap. Informan 4 “memakai earplug atau earmuff saya merasa terganggu dan tidak nyaman, saya sudah terbiasa tidak menggunakannya, kalau menggunakan sedang ada audit internal atau eksternal perusahaan” Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pemakaian APT belum secara keseluruhan dipakai oleh pekerja yang dapat dilihat pada lampiran gambar 5.11. Berdasarkan pernyataan informan dan observasi yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa APT yang disediakan belum digunakan oleh pekerja yang beke rja dengan bising ≥85 dBA.

B. Penggantian APT

Indikator perlindungan telinga berikut yaitu penggantian APT sebagai berikut. 1 Pemeriksaan periodik APT. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tergambarkan bahwa pemeriksaan APT secara priodik dalam hal pemakaian, kerusakan dan penggantian bila diperlukan masih belum dilakukan. Berikut kutipan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada informan penelitian. Informan 1 “kalau penggantian itu setiap tahun kita ganti APT nya, terus kalau ada permintaan dari kepala departemen minta penggantian ya kita ganti”