c Nada dan Suasana
Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek,
menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair kepada pembaca ini disebut nada puisis. Adapun
suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Suasana adalah akibat yang ditimbulkan puisi itu terhadap jiwa pembaca.
Nada dan suasana saling berhubungan. Nada puisi menimbulkan suasana tertentu terhadap pembacanya Kosasih, 2014: 109.
d Amanat
Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Tujuan atau amanat
merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada di balik
tema yang diungkapkan Kosasih, 2014: 109 Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa di
dalam puisi mengandung unsur-unsur yang membangun puisi. Unsur batin puisi dan unsur fisik puisi dapat menjadi acuan dalam proses cipta puisi ataupun proses
menulis puisi. Untuk bisa menulis puisi, perlu memahami unsur-unsur puisi agar menulis puisi lebih mudah.
2.1.5.3 Jenis-Jenis Puisi
Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak disampaikan, puisi terbagi ke dalam jenis-jenis berikut Kosasih, 2014: 109.
1 Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi
yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Sedangkan romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa
romantik berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. 2
Puisi Lirik Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan
serenada. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata “serenada” berarti
nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Sedangkan ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu
keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi.
3 Puisi Deskriptif
Dalam puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
Puisi yang termasuk dalam jenis puisi tersebut misalnya: satire, puisi yang bersifat kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik. Satire adalah puisi yang
mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. Puisi kritik
sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan
kepincangan atau ketidakberesan keadaan atau orang tersebut.
4 Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer menonjolkan bentuk-bentuk grafis. Pada puisi kontemporer bentuk-bentuk juga dipentingkan, misalnya adayang berbentuk
pot, zig-zag, dan gunung. Tentu saja bentuk-bentuk tersebut memiliki arti tersendiri yang juga membantu pembaca dalam memaknai puisinya. Puisi
kontemporer juga mengutamakan kekuatan bunyi daripada makna. Berdasarkan uraian yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa jenis puisi menurut isinya. Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang puisi deskriptif dengan tema lingkungan alam yang dibuat oleh siswa SD
Gugus Nyi Ageng Serang Juwana Pati.
2.1.6 Menulis Puisi