Perseroan bergantung pada jasa tim manajemen senior dan jika Perseroan tidak dapat menarik dan

36 PMI juga dapat memberikan pengaruh di area lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan, seperti dalam perjanjian distribusi dimana Perseroan adalah distributor tunggal rokok Marlboro di Indonesia, pengadaan global, pembelian pasokan dari PMI dan pinjaman antar-perusahaan. Selanjutnya, hal tersebut dapat menghalangi pihak ketiga dalam melakukan penawaran tender atau tawaran untuk mengakuisisi Perseroan karena besarnya kepemilikan PMI. 27. Perseroan melakukan beberapa transaksi dengan pihak terafiliasi dan penerapan peraturan- peraturan OJK terkait dengan benturan kepentingan dapat menyebabkan Perseroan untuk tidak jadi melakukan transaksi-transaksi yang sedianya adalah demi kepentingan terbaik Perseroan Perseroan telah ikut serta dalam berbagai transaksi yang wajar dengan terafiliasinya. Transaksi ini termasuk jual beli tembakau dan bahan baku, pelayanan teknis dan manajemen dengan PMI dan afiliasinya. Transaksi ini juga dapat mengandung benturan kepentingan yang dapat merugikan Perseroan. Selain itu, beberapa Komisaris dan Direktur Perseroan juga merupakan pejabat dan direktur pihak terafiliasi Perseroan dan, sehubungan dengan transaksi dengan pihak terafiliasi, dapat, secara sendiri-sendiri atau secara gabungan, mengandung benturan kepentingan. Hubungan dengan pihak terafiliasi dapat memburuk atau kontrak dengan pihak lawan dapat terganggu atau pihak lawan dalam suatu perjanjian tidak lagi menjadi pihak terafiliasi Perseroan. Faktor-faktor ini dapat memberi dampak yang signifikan pada kegiatan usaha, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan dan prospek Perseroan. Transaksi antara Perseroan dan pihak lainnya dapat dianggap sebagai transaksi afiliasi atau benturan kepentingan di bawah peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP- 412 BL 2009 tanggal 25 Nopember 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1. Jika transaksi tersebut tunduk pada peraturan transaksi benturan kepentingan, kecuali jika transaksi tersebut dikecualikan, persetujuan mayoritas pemegang saham independen harus diperoleh sebelum dilakukannya transaksi tersebut. Persyaratan untuk memperoleh persetujuan pemegang saham independen dapat merugikan Perseroan dari segi waktu dan biaya, dan dapat menyebabkan Perseroan melepaskan kesempatan melakukan transaksi tersebut meskipun transaksi tersebut dipertimbangkan oleh Perseroan sebagai transaksi yang baik bagi kepentingan Perseroan. Selain itu, tidak ada jaminan persetujuan dari pemegang saham independen dapat diperoleh.

28. Perseroan bergantung pada jasa tim manajemen senior dan jika Perseroan tidak dapat menarik dan

mempertahankan tenaga ahli, atau menarik, merekrut, melatih dan mempertahankan pengganti yang sesuai; maka hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan. Perseroan percaya bahwa pertumbuhan dan keberhasilan usaha bergantung pada kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan tenaga ahli yang berkualitas, terampil dan berpengalaman di industri rokok. Perseroan bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan personel tersebut, dan memberikan jaminan pada investor untuk dapat mempertahankan atau mempekerjakan tenaga kerja yang berkualitas. Perseroan sangat bergantung pada tim manajemen senior sehubungan dengan keahlian mereka dalam industri rokok, dan personel penting tersebut sulit digantikan. Kepergian anggota tim manajemen senior Perseroan atau ketidakmampuan untuk menarik, merekrut, melatih dan mempertahankan personel penting yang berkualitas, seperti manajer, asisten lapangan, insinyur dan teknisi ahli lainnya dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan dan operasional Perseroan. 29. Kegagalan berfungsinya sistem informasi Perseroan dan masuknya pihak ketiga dengan tujuan merusak sistem informasi dapat mengakibatkan gangguan terhadap usaha, litigasi dan tindakan hukum, serta kehilangan pendapatan, aset atau data pribadi atau data sensitif lainnya. Perseroan menggunakan sistem informasi dalam mengelola proses bisnisnya, mengumpulkan dan mengolah data bisnis dan berkomunikasi secara internal dan eksternal dengan karyawan, pemasok, pelanggan dan pihak lainnya. Beberapa sistem informasi ini dikelola oleh penyedia jasa pihak ketiga. Perseroan memiliki sistem cadangan dan rencana kesinambungan bisnis untuk melindungi sistem dan data dari akses yang tidak sah. Namun, kegagalan sistem untuk berfungsi sebagaimana yang dimaksudkan, atau penetrasi sistem yang dilakukan oleh pihak luar dengan tujuan menggali informasi atau mengganggu proses bisnis dapat mengakibatkan kehilangan pendapatan, aset atau data sensitif lainnya, litigasi dan tindakan hukum, dapat merusak reputasi Perseroan atau merek Perseroan dan mengakibatkan pembetulan yang signifikan dan biaya lainnya untuk Perseroan. 37

30. Risiko fluktuasi kurs mata uang asing dan potensi devaluasi Rupiah.