DokumentasiKepustakaan Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERCERAIAN

A. Pengertian dan Dasar Hukum Perceraian

Perceraian dari segi bahasa berasal dari kata “cerai”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “cerai” berarti pisah, putus hubungan sebagai suami istri. 1 Dalam Islam cerai sering disebut dengan istilah “talak”, kata talak sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya lepas dari ikatan, berpisah,bercerai, pembebasan. 2 Secara terminologi talak dirumuskan oleh Al-Mahalli dalam Kitabnya Syarh Minhaj al-Thalibin yaitu: 3 هﻮﺤﻧو ﻖﻠﻃ ﻆﻔﻠﺑ ح ﺎﻜﻨﻟا ﺪﯿﻗ ﻞﺣ Artinya: melepaskan hubungan pernikahan dengan menggunakan lafal talak dan sejenisnya. Dari yang dirumuskan oleh Al-Mahalli diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kitab-kitab fikih memberi tiga kata kunci yang menunjukkan arti hakikat perceraian yang bernama talak yaitu: 4 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari http:kbbi.web.id , pada hari Senin, 11 November 2013, pukul 21:24 WIB. 2 Ahmad Warson Munawwir, Al-munawwir Kamus Besar Arab-Indonesia Surabaya: Pustaka Progresif, 1997, cet. Ke-14, h. 861. 3 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fiqih Munakahat dan Undang-Undang Pekawinan Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-3, h. 198. 4 Ibid, h.199. Pertama: Kata “melepaskan” atau membuka atau meninggalkan mengandung arti bahwa talak itu melepaskan sesuatu yang selama ini telah terikat, yaitu perkawinan. Kedua: ”ikatan perkawinan”, yang mengandung arti bahwa talak itu mengakhiri hubungan perkawinan yang terjadi selama ini, bila ikatan perkawinan itu memperbolehkan hubungan antara suami dan istri, maka dengan telah dibuka ikatan itu status suami dan istri kembali kepada keadaan semula, yaitu haram. Ketiga: kata “dengan lafal tha-la-qa dan sama maksudnya dengan itu” mengandung arti bahwa putusnya perkawinan itu melalui suatu ucapan dan ucapan yang digunakan itu adalah kata-kata talak tidak disebut dengan: putus perkawinan bila tidak dengan cara pengucapan ucapan tersebut, seperti putus karena kematian. Pasal 117 Kompilasi Hukum Islam KHI mendefinisikan ceraitalak adalah: “Ikrar suami di hadapan sidang Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan dengan cara sebagaimana dimaksud dalam pasal 129, 130, 131”. 5 Prof. Subekti, S.H dalam bukunya Pokok-Pokok Hukum Perdata mendefinisikan bahwa perceraian adalah “penghapusan perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu”. 6 5 Kompilasi Hukum Islam,Surabaya: Rona Publishing, h. 138 6 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa, 2003, cet. Ke-31, h. 42.