38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto Taniredja, 2010: 16 penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengangkat masalah- masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan
pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional
Taniredja, 2010: 16-17. Kegiatan pembelajaran yang direncanakan, disusun, dilaksanakan dan direfleksikan guru dengan memberi tindakan
untuk memperbaiki kinerja guru dalam kelas supaya terjadi peningkatan kualitas di dalam kelas tersebut.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika melalui
PMRI Pendekatan Matematika Realistik Indonesia, hal ini dilakukan agar siswa dapat memperoleh prestasi minimal sama dengan KKM.
Peneliti melakukan suatu tindakan yang secara khusus diamati terus
menerus, kemudian diadakan perubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat Arikunto, 2008: 2.
Salah satu model Penelitian Tindakan Kelas adalah model Kemmis dan Mc. Taggart. Pola yang digunakan peneliti dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah pola kolaboratif. Pola ini melibatkan kerja sama antara guru dan peneliti. Pada pola kolaboratif, guru tidak memiliki kesempatan
yang luas untuk melakukan tindakan, sebab baik perencanaan maupun bagaimana mengimplementasikan tindakan tidak ditentukan oleh guru
sendiri, melainkan oleh tim peneliti Sanjaya, 2006: 161. Berikut ini bagan siklus PTK model Kemmis dan Mc. Taggart:
Gambar 3.1. Siklus PTK menurut model Kemmis dan Mc. Taggart
Perencanaan
Siklus 1
Observasi
Perencanaan Pelaksanaan
Hasil Observasi
Pelaksanaan Siklus 2
Refleksi Refleksi
Gambar 3.1 menggambarkan aktivitas dalam PTK yang diawali dengan perencanaan
tindakan planning,
penerapan tindakan
action, mengobservasi dan mengevaluai proses dan hasil tindakan observation
and evaluation , melakukan refleksi reflection, dan seterusnya sampai
dicapai kualitas pembelajaran yang diinginkan. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah sebagai berikut:
3.1.1 Perencanaan
Kegiatan perencanaan mencakup: 1 Identifikasi masalah, dalam hal ini harus dikenali masalah yang ada pada kelas yang akan diteliti, 2
menganalisis penyebab adanya permasalahan, dan 3 pengembangan bentuk tindakanaksi sebagai pemecahan masalah, dalam hal ini
pengembangan metode pembelajaran yang akan digunakan sebagai solusi atau pemecahan masalah. Perencanaan tindakan harus berorientasi ke
depan. Perencana harus sejak awal menyadari bahwa tidndakan sosial pada kondisi tertentu tidak dapat diprediksi dan memiliki resiko tertentu pula.
3.1.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan yang telah dibuat pada proses pembelajaran di kelas. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan
diharapkan dapat memberikan perubahan baik ke arah yang diharapkan. Guru harus memperhatikan kesesuaian pembelajaran dengan perencanaan,
kelancaran proses pembelajaran, ketepatan dalam penanaman konsep pada siswa dan ketercapaian tujuan pembelajaran.
3.1.3 ObservasiPengamatan
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui informasi tentang perkembangan proses pembelajaran. Hal yang perlu diamati adalah proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas serta kegiatan yang dilakukan guru dan siswa. Pengamatanobservasi ini digunakkan untuk mengetahui
tingkat keaktifan siswa selama proses kegiatan belajar menganjar berlangsung.
3.1.4 Refleksi
Refleksi adalah mengkaji kembali secara menyeluruh tindakan yang dilakukan oleh guru berdasarkan data yang terkumpul. Refleksi dilakukan
untuk menentukan keputusan siklus lanjutan atau berhenti karena masalah sudah terselesaikan. Hasil refleksi sangat penting untuk melakukan
kemungkinan-kemungkinan terhadap suatu subjek penelitian, yaitu akan diberhentikan, dimodifikasi atau dilajutkan ketingkatan selanjutnya.
Dalam penelitian ini, peneliti membuat refleksi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Refleksi ini berfungsi untuk mengetahui hal-hal yang
masih perlu diperbaiki.
3.2 Setting penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian