Anak akan berpikir saat diberikan materi baru yang menarik. Dengan melakukan eksplorasi kegiatan yang didasrkan pada
pilihan sendiri maka anak akan lebih mudah memahami berbagai konsep.
2.1.7 Perkembangan Kognitif Anak Menurut Piaget
Anak tidak dilihat sebagai orang dewasa muda, tetapi harus dilihat dari struktur kognitif pada setiap proses yang berbeda. Pengembangan
melalui tahapan berdasarkan pada karakteristik urutan perkembangan. Setiap tahap memberikan kemajuan dalam urutan yang sama. Tidak ada
tahap yang terlewatkan, dan saling berhubungan dengan periode usia nyata Kuswono, 2011: 155. Piaget juga meyakini bahwa pemikiran seorang
anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa Desmita, 2009: 101
2.1.7.1 Tahapan Sensorimotor Sejak lahir sampai usia 2 tahun, bayi bergerak dari tindakan reflex
instinktif sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengoordinasian
pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik. 2.1.7.2 Tahapan Praoperasional
Pada usia 2 sampai 7 tahun, anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-
gambar ini menunjukkan adanya peningkatanpemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik
2.1.7.3 Tahapan Operasional Konkret Memasuki usia 7 sampai 11 tahun anak akan dapat berpikir secara
logis mengenai
peristiwa-peristiwa yang
konkret dan
mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Pada usia ini anak-anak mulai memasuki jenjang sekolah
dasar. Anak-anak pada usia ini cenderung aktif bergerak dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
2.1.7.4 Tahapan Operasional Formal Mulai usia 11 tahun, individu akan berpikir dengan cara yang lebih
abstrak, logis dan lebih idealistik.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian oleh Sugiro 2012 dengan judul “Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran matematika materi pokok perkalian dan pembagian
menggunakan model pembelajaran cooperative teknik mencari pasangan kelas III s
emester I SD Kanisius Kintelan I tahun pelajaran 20112012” menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya hasil
belajar siswa yang diakibatkan oleh kurang aktifnya siswa dalam