Sejarah Umum Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan

32

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Umum Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan

Sejarah perkembangan daerah Polonia Medan tercatat sejak tahun 1872 dimana area tersebut dimiliki oleh seorang berkebangsaan Polandia bernama Michalsky. Area rawa tak bertuan tersebut dibeli dan diolah oleh Michalsky menjadi area perkebunan tembakau yang cukup luas dan produktif. Dikarenakan wilayah tersebut masih merupakan wilayah tak bertuan maka Michalsky menamakan daerah tersebut Polonia, bahasa latinmenyebut Polandia, dengan harapan daerah tersebut dapat dikembangkan sebagai perkampungan Polandia yang bekerja di daerah Sumatera Timur. Seiring dengan rencana kedatangan penerbangan perintis Fokker dari Belanda oleh Van der Hoop, VP Poleman, dan Van der Broeke menuju Medan, maka ada inisiatif dari pemerintah Gemeente Kota Medan untuk membangun sebuah lapang terbang sederhana, meski kemudian keinginan tersebut gagal terpenuhi akibat waktu persiapan yang kurang matang. Perdaratan Van der Hoop beserta kawan – kawan kemudian dialihkan ke pacuan kuda Deli Renverening. Pembangunan Lapangan terbang yang gagal tersebut kemudian kemudian dimunculkan kembali oleh Gubernur Sumatera Timur pada saat itu, CS van Kempen pda tahun 1910, dan berhasil diimplementasikan dengan terbangunnya sebuah lapangan terbang sederhana pada tahun 1928. Kedatangan 6 enam pesawat KNILM milik pemerintah kolonial menandai pembangunan tersebut, sekalian peresmiannya. Nama polonia kembali Universitas Sumatera Utara 33 dicantumkan sebagai nama lapangan tersebut. Pada tahun 1936 landasan pacu lapangan udara tersebut direnovasi sejauh 600 meter. Seiring kemerdekaan Republik Indonesia, keberadaan lapangan udara Polonia menjadi vital, sehingga diakuisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia. Keberadaan lapangan udara yang mengatur perjalanan kedirgantaraan arus lalu lintas udara Indoneisa di bagian Sumatera tersebut menjadi tidak tergantikan, bahkan menjadi Kota Medan sebagai kota terpadat ketiga di Indonesia di samping Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1975 Departemen Pertahanan dan Keamanan RI meresmikan status pengelolaan bersama lapangan udara. Polonia menjadi Pangkalan Udara AURI dan Pelabuhan Udara Sipil. Pada tahun 1985 pengelolaan tersebut beralih kepada PT. Angkasa Pura II Persero. Kantor Imigrasi Kelas I Polonia sebagai salah satu unit Pelaksana Teknis UPT dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI pada mulanya berkedudukan di tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Polonia dengan memanfaatkan gedung Kantor Angkasa Pura II cabang Medan dengan status pinjam pakai. Pelaksanaan kegiatan dan fungsi keimigrasian dilaksanakan di dua tempat, yakni Kantor Imigrasi Polonia serta Bandara Polonia serta Bandara Polonia yang terletak di Kecamatan Medan Polonia. Universitas Sumatera Utara 34

4.2 Visi, Misi, Motto dan Janji Layanan Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan Visi