Hipotesis Defenisi Konsep Defenisi Operasional

Jakarta KPJ TOTAL 950 90 Sumber : Kantor Direksi PTPN III Persero Medan, diolah peneliti 2013

3.4 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan yang ada pada perumusan masalah penelitian. Dikatakan jawaban sementara oleh karena jawaban yang ada adalah jawaban yang berasal dari teori Juliandi, 2013:47.Hipotesis itu bisa ditolak H- dan bisa juga diterima H+, atau bisa juga tidak mempengaruhi sama sekali terhadap penelitian yang dilakukan. Hipotesa yang tidak diterima dan tidak pula ditolak dan biasa disebut sebagai hipotesa nol Ho. Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan, maka hipotesis yang diberikan peneliti adalah : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Budaya Organisasi denganKinerja Karyawan di PTPN III. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Budaya Organisasi denganKinerja Karyawan di PTPN III. Universitas Sumatera Utara

3.5 Defenisi Konsep

Menurut Suyanto dan Sutinah 2005:49 konsep adalah sarana merujuk ke dunia empiris yang digunakan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitiannya. Untuk memberikan batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep guna menghindari adanya salah pengertian, maka defenisi beberapa konsep yang dipakai dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka teoritis yang telah dikemukakan di atas. Adapun yang menjadi definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai- nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggota untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal Mangkunegara, 2005:113. 2. Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Mangkunegara, 2000:67.

3.6 Defenisi Operasional

Definisi operasional bukanlah definisipengertian teoritis seperti di bab teori, tetapi operasionalisasi dari variabel, berupa pengukuran, atau pengujian suatu variabel. Pengukuran atau pengujian tersebut bisa dilihat dari indikator, Universitas Sumatera Utara kriteria, tolak ukur, alat ukur, alat uji untuk menentukan kualitas atau kuantitas suatu variabel Juliandi, 2013:125. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas X dalam penelitian ini adalah Budaya Organisasi, dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: a. Inisiatif Individual Yang dimaksud inisiatif individual adalah tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang dipunyai setiap individu dalam mengemukakan pendapat. b. Toleransi terhadap Tindakan Berisiko Dalam budaya organisasi perlu ditekankan, sejauh mana para karyawan dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif, dan mengambil risiko. c. Pengarahan Pengarahan dimaksudkan sejauh mana suatu organisasiperusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. d. Integrasi Integrasi dimaksudkan sejauh mana suatu organisasiperusahaan dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.

e. Dukungan Manajemen

Universitas Sumatera Utara Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer dapat memberikan komunikasi atau arahan, bantuan, serta dukungan yang jelas terhadap bawahan. f. Kontrol Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma- norma yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan. g. Identitas Identitas dimaksudkan sejauh mana parakaryawan suatu perusahaan dapat mengidentifikasi dirinya sebagai suatu kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian profesional tertentu. h. Sistem Imbalan Sistem imbalan dimaksudkan sejauh mana alokasi imbalan seperti kenaikan gaji, promosi, dan sebagainya didasarkan atas prestasi kerja karyawan.

i. Toleransi terhadap Publik

Sejauh mana para karyawan didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. j. Pola Komunikasi Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki kewenangan yang formal. Kadang-kadang hirarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan, dapat diukur dengan Indikator sebagai berikut: a. Quality Kualitas, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan. b. Quantity Kuantitas, merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit, dan siklus kegiatan yang dilakukan. c. Timeliness Ketepatan Waktu, merupakan sejauh mana suatu kegiatan diselesikan pada waktu yang dikehendaki, dengan memerhatikan koordinasi output lain seta waktu yang tersedia untuk kegiatan orang lain. d. Cost Efectiveness Efektivitas Biaya, merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi manusia, keuangan, teknologi, dan material dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya. e. Need for Supervision Keperluan Pengawasan, merupakan tingkat sejauh mana seseorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan. f. Interpersonal Impact Dampak Interpersonal, merupakan tingkat sejauh mana karyawan memelihara harga diri, nama baik, dan kerja sama di antara rekan kerja dan bawahan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2: Definisi Operasional No. Variabel Definisi variabel Indikator Skala 1 Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai- nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggota untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal 1. Inisiatif Individual. 2. Toleransi terhadap tindakan berisiko. 3. Pengarahan 4. Integrasi 5. Dukungan Manajemen. 6. Kontrol 7. Identitas. 8. Sistem Imbalan. 9. Toleransi terhadap Publik. 10. Pola Komunikasi. Likert 2 Kinerja Karyawan Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seoarang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu 4. Efektivitas Biaya 5. Keperluan Pengawasan 6. Dampak Interpersonal Likert Sumber:Mangkunegara, 2005:115, Tika 2006:11, Sutrisno 2010:179. Universitas Sumatera Utara

3.7 Teknik Pengumpulan Data