Uji Homogenitas Metode analisis untuk mengetahui perbedaan kualitas dodol labu
S
1 2
: varian masing-masing B : koefisien Barlett
N
i
: banyaknya anggota kelas i Dengan taraf nyata 5 tolak ho jika
, dimana didapat dari tabel chi kuadrat dengan peluang
dan dk: dengan k adalah kelompok sampel Sudjana, 2002 : 263.
Uji homogenitas pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mempersingkat waktu dan
agar data yang didapat akurat. Jika hasil uji menunjukkan tidak ada perbedaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi p lebih besar dari 0,05
p0,05, maka dapat dikatakan distribusi tersebut adalah data homogen. Pada penelitian ini mutu inderawi yang diuji adalah warna bagian luar, warna
bagian dalam, tekstur bagian luar, tekstur bagian dalam, aroma khas labu kuning, rasa manis. Berikut rumus yang digunakan untuk perhitungan analisis varian
klasifikasi tunggal.
Tabel 3.10 Rumus ANAVA adalah sebagai berikut : Sumber Varian
SV Derajat Bebas
db Jumlah Kuadrat
JK Rerata JK
MK Sampel a
db
a
= a – 1
JK
a
=
N X
b X
2 2
MK
a
=
a a
db JK
Panelis b db
b
= b – 1
JK
b
=
N Xt
a Xt
2 2
MK
b
=
b b
db JK
Error c db
c
= db
a
-db
b
JK
C
= JK
t
– JK
a
- JK
b
MK
c
=
c c
db JK
Total a x b
– 1 JK
t
=
N Xt
X
2 2
Sumber : Kartika 1988
Keterangan : N
= Jumlah subyek keseluruhan a
= Banyaknya sampel b
= Jumlah panelis ∑ X
2
= Jumlah nilai total panelis ∑ ∑Xt
2
= Jumlah total nilai sampel ∑ Xt
2
= Jumlah total nilai
N Xt
2
= Faktor koreksi Harga F hitung dicari dengan membagi jumlah kuadrat MK
a
dengan K error MK
c
dengan ketentuan berikut : Apabila diperoleh harga dari F hitung Fo dari F tabel F1 pada taraf
tingkat signifikan 5 , maka hipotesis nol H ditolak dan hipotesis H
a
diterima dan jika F hitung Fo
≤ F tabel F1 maka H diterima dan H
a
ditolak. Apabila F
hitung Fo F tabel F1 maka dapat dikatakan bahwa diantara sampel terdapat perbedaan yang nyata. Setelah selesai perhitungan ANAVA, apabila harga Fo
yang diperoleh sangat signifikan atau signifikan, maka perhitungan dilanjutkan pengujian lain yaitu dengan uji duncan untuk mengetahui nilai terunggul diantara
semua sampel. Uji duncan digunakan apabila dari perhitungan Analisis Varian Klasifikasi
Tunggal menyebutkan adanya perbedaan. Jika Analisis Varian Klasifikasi Tunggal menunjukkan tidak adanya perbedaan, maka tidak perlu dilakukan uji
lanjutan atau uji Ducan. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antar sampel dodol, dilakukan uji Duncan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan : S
= nilai galat baku standar error dari nilai tengah perlakuan S
2
= nilai kuadrat tengah galat R
= jumlah ulangan KTG = kuadrat tengah galat
Sumber : Gaspersz 1995 : 123 Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih rerata Np nilai pembanding,
berarti terdapat perbedaan yang nyata. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan S = S
2
r
12
= KTGr
12
bantuan program SPSS dalam perhitungan analisis uji Duncan dengan tujuan hasil data analisis lebih akurat.