mudah dilihat dan diinterpretasikan. Biplot adalah teknik statistika deskriptif yang dapat disajikan secara visual guna menyajikan
secara simultan ‘n’ objek pengamatan dan ‘p’ peubah dalam ruang bidang datar, sehingga ciri-ciri peubah dan objek pengamatan serta
posisi relatif antar objek pengamatan dengan peubah dapat dianalisis Sartono, 2003. Informasi yang dapat diambil dari
Biplot yaitu : 1. Hubungan antar peubah
2. Kemiripan relatif antar objek pengamatan 3. Posisi relatif antar objek pengamatan dengan peubah
4. Nilai peubah pada suatu objek. Adapun tahapan dalam membuat grafik biplot adalah sebagai
berikut : 1. Mempersiapkan data
2. Penguraian nilai singular 3. Pembangkitan matriks dan kolom
4. Pembuatan biplot
2.10. Penelitian Terdahulu
Penelitian lain yang terkait dengan penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sumiati 2006 yang berjudul “Analisis
Positioning Minuman Serbuk Instan Marimas” yang dilakukan di daerah Jakarta dan Bogor. Atribut-atribut yang dianalisis dari produk tersebut
yaitu atribut tingkat kemanisan, aroma buah, citarasa, kemasan, harga, kemudahan mendapatkan produk, kandungan zat gizi, keterkenalan nama
merek, keragaman variasi rasa. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan metode Citra dan Biplot menunjukkan bahwa Marimas diposisikan
sebagai minuman serbuk instan dengan variasi rasa yang banyak dan tingkat kemanisan yang tinggi. Hal tersebut menjadi keunggulan yang
dimiliki oleh Marimas. Pradita 2006 melakukan analisis Positioning XL Bebas dan
Jempol pada PT Excelcomindo Pratama. Alat analisis yang digunakan adalah analisis Citra dan Biplot. Kedua merek tersebut dibandingkan
dengan merek saingannya, yaitu XL Bebas dengan Simpati dan Mentari. Sedangkan XL Jempol dengan IM3. Atribut yang digunakan dalam
analisis tersebut adalah harga kartu perdana, tarif percakapan, tarif sms, sinyal, jaringan, fitur, harga jual voucher, denominasi voucher, promosi,
kejernihan suara, kemudahan membeli dan mengisi ulang, layanan call centre, serta bonus pulsa dan hadiah. Dari hasil analisis data diperoleh
bahwa XL Bebas diposisikan sebagai produk dengan kualitas suara yang jernih, promosi yang menarik, serta kemudahan dalam membeli dan
mengisi ulang. Sedangkan XL Jempol diposisikan sebagai produk dengan tarif SMS yang murah, denominasi voucher yang menarik dan harga kartu
perdana yang murah Evlyn 2006 melakukan analisis posisi produk product
positioning sosis sapi merek Farmhouse. Alat analisis yang digunakan adalah analisis citra dan biplot. Adapun yang menjadi merek pesaing dari
sosis merek Farmhouse adalah Kimbo, Bernardi, dan merek Vigo. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa sosis Farmhouse diposisikan sebagai
produk yang unggul pada atribut rasa, tekstur, isi, kemasan dan aroma. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
analisis biplot dan citra dapat digunakan sebagai alat analisis untuk mengetahui positioning suatu produk. Dengan demikian, perusahaan dapat
mengetahui keunggulan dan kelemahan atribut produknya jika dibandingkan dengan merek pesaing.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis positioning TelkomGlobal 01017 pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Langkah
awal yang dilakukan adalah dengan melihat visi dan misi perusahaan yang bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan. Seiring dengan
perkembangan teknologi komunikasi berbasis VoIP di Indonesia, PT Telkom Tbk berusaha melakukan berbagai inovasi terhadap produk yang
dihasilkannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Semakin kompetitifnya tingkat persaingan dalam industri
telekomunikasi mendorong PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk meningkatkan daya saing terutama pada produk Sambungan Langsung
Internasional SLI. Melalui layanan TelkomGlobal 01017, PT Telkom berusaha bertahan dan merebut pangsa pasar yang ada untuk memenuhi
keinginan konsumen. Berdasarkan peningkatan layanan sambungan langsung internasional terhadap kebutuhan pelanggan, PT Telkom perlu
melihat perilaku konsumen terhadap layanan telekomunikasi tersebut. Analisis perilaku konsumen digunakan untuk mengidentifikasi
karakteristik responden, dan menganalisis proses keputusan konsumen dengan menggunakan analisis tabulasi deskriptif. Persepsi pelanggan
terhadap sambungan langsung internasional yang diekspresikan dalam bentuk atribut dianalisis dengan menggunakan analisis citra. Kemudian
dilakukan analisis biplot untuk mengetahui positioning TelkomGlobal 01017 terhadap merek-merek SLI pesaingnya. Berdasarkan hasil analisis
tersebut, maka dapat dirumuskan strategi bauran pemasaran yang tepat bagi TelkomGlobal 01017. Bagan alur kerangka pemikiran dapat dilihat
pada Gambar 1.