Dalam buku yang lain Waluyo 2003: 40 menambahkan bahwa amanat, atau pesan merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi.
Jadi, amanat dapat dirumuskan sendiri oleh pembaca. Ketiga pendapat di atas, pada hakikatnya tidak ada perbedaan yang
signifikan mengenai pengertian amanat. Pada intinya mereka mengatakan bahwa amanat adalah suatu pesan tersirat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
amanat tujuan merupakan makna tersirat yang disampaikan penyair dalam puisi.
2.2.1.3 Jenis-Jenis Puisi
Menurut Suharianto 2005: 49 karya sastra puisi dilihat dari bentuknya terdiri dari empat macam, yaitu puisi diaphan atau transparan, puisi prismatis,
puisi kontemporer, dan puisi mbeling. Pertama,
puisi diaphan atau transparan. Transparan berarti jernih atau bening. Puisi transparan adalah puisi yang mudah dilihat artinya dan mudah
dipahami isinya, karena hampir semua katanya sangat terbuka, tidak banyak memanfaatkan lambang-lambang atau kiasan-kiasan.
Kedua, puisi prismatis. Jenis puisi ini sangat mengandalkan pemakaian
kata-kata dalam bentuk perlambangan atau kiasan. Kata-kata dalam puisi jenis ini sering mempunyai kemungkinan makna lebih dari satu, bahkan menunjuk
pengertian yang agak lain atau bersifat konotatif. Jenis puisi ini tidak mudah dipahami.
Ketiga, puisi kontemporer. Jenis puisi ini masih tergolong puisi prismatis,
hanya bedanya jika puisi prismatis masih bertolak dan mengandalkan kata-kata sebagai penyampai maksud penyairnya. Puisi kontemporer lebih mengandalkan
adanya permainan bunyi. Jenis puisi ini lebih mengutamakan kesan yang ditimbulkan oleh puisi bukan arti yang ingin disampaikan oleh penyair.
Keempat , puisi mbeling. Puisi mbeling adalah bentuk-bentuk puisi yang
tidak mengikuti aturan, yaitu ketentuan-ketentuan yang umumnya berlaku dalam penciptaan suatu puisi.
2.2.2 Keterampilan Menulis
Dalam subbab ini peneliti menguraikan tentang keterampilan menulis puisi dimulai dari pengertian menulis, keterampilan menulis puisi, tujuan menulis puisi,
dan proses menulis puisi.
2.2.2.1 Pengertian Menulis
Menurut Akhadiah 1988: 2, menulis dapat didefinisikan sebagai: 1 merupakan suatu bentuk komunikasi, 2 merupakan proses pemikiran yang
dimulai dengan pemikiran tentang gagasan yang akan disampaikan, 3 merupakan bentuk komunikasi yang berbeda dengan bercakap-cakap; dalam
tulisan tidak terdapat intonasi, ekspresi wajah, gerakan fisik, serta situasi yang menyertai percakapan, 4 merupakan suatu ragam komunikasi yang perlu
dilengkapi dengan alat-alat penjelas serta ejaan dan tanda baca, 5 merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan penulis kepada khalayak
pembaca yang dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.