Kondisi Permukiman Kampung Naga

15 ini melalui metode in-depth interview kepada 4 orang narasumber, yaitu kepala adat kuncen, tokoh masyarakat adat pemandu adat, ahli bangunan adat punduh dan ahli arsitektur hijau. Pengambilan data dilakukan pada skala makro komunal yaitu area permukiman inti Kampung Naga seluas 1,5 Ha yang dibatasi oleh pagar bambu kandang jaga, dan skala mikro bangunan adat per masing-masing kavling bangunan. Penilaian mengenai kondisi rumah tinggal dalam area permukiman inti Kampung Naga dilakukan pada jenis bangunan adat Kampung Naga yang memiliki bentuk fisik berbeda. Fisik itu didasarkan pada fungsi bangunan. Bangunan yang dinilai berjumlah 4 bangunan yang mewakili masing-masing jenis bangunan Gambar 4. Pemilihan 4 jenis bangunan ini karena memiliki bentuk fisik dan ruangan dalam yang berbeda dengan penjelasan berikut: - masjid : Ruhang netepan ruang shalat dan ruhang salasar salasar - balé patémon: Ruhang patémon dan gudang - rumah pintu 2: Tepas ruang tamu, pangkéng kamar tidur, tengah imah ruang keluarga, pawon dapur dan goah lumbung padi - rumah pintu 1: Tepas dan tengah imah tidak disekat, pangkéng kamar tidur, pawon dapur dan goah lumbung padi Gambar 4 Jenis bangunan dan letak bangunan yang dilakukan penilaian 16 Tabel 1 Jenis, Bentuk dan Sumber Data Jenis Data Bentuk Data Cara Pengambilan Sumber Aspek tepat guna lahan Peta, foto, teks Survei, studi pustaka, wawancara Lapang, kepala adat, tokoh adat, literatur Kebijakan manajemen tapak, kebijakan mereduksi kendaraan bermotor, aksesibilitas komunitas, dan ketetanggaan Aspek efesiensi energi dan konservasi energi Foto, teks Survei, studi pustaka, wawancara Lapang,kepala adat, tokoh adat, literatur Kebijakan dan perencanaan manajemen energi, penghematan energi, pengendalian energi, pemeliharaan, energi terbarukan pada tapak Aspek konservasi air Foto, teks Survei, studi pustaka, wawancara Lapang, kepala adat, tokoh adat, literatur Kebijakan pengelolaan air, pengendalian air bersih, efisiensi air bersih, kualitas air, daur ulang air bersih, filtrasi air minum, reduksi sumur dalam, efisiensi air public Aspek sumber daya material dan siklusnya Foto, teks Survei, studi pustaka, wawancara Lapang, kepala adat, tokoh adat, literatur Refrigran mendasar, kebijakan pembelian material, kebijakan manajemen sampah, praktek pembelian material, praktek pengelolaan sampah, pengelolaan limbah berbahaya, pengelolaan barang bekas Aspek kualitas udara dan kenyamanan udara Foto, teks Survei, studi pustaka, wawancara Lapang, kepala adat, tokoh adat, literatur Peringatan asap berbahaya, optimalisasi udara luar bangunan, kontrol karbon, polusi fisik dan kimia, polusi biologis Kenyamanan visual dan pengguna Peta, foto, teks Survei, wawancara Lapang, masyarakat Level kebisingan Peta, teks Survei Lapang Aspek pengelolaan lingkungan bangunan Foto, teks Survei, wawancara Lapang, kepala adat, tokoh adat, literatur Kebijakan pemeliharaan, inovasi, kelompok pemelihara kehijauan, hunian hijau, pelatihan pemeliharaan lingkungan Aspek Fisik Pola pemukiman dan sirkulasi Peta, foto, teks Peta, foto, teks Survei, wawancara, studi pustaka Lapang,kepala adat,tokoh adat, ahli arsitektur, literatur Rancangan ruang luar Karakter lanskap dan arsitektur bangunan, dan ruang terbuka Materialhardscape Keberadaan lahan-lahan pertanian 17 Jenis Data Bentuk Data Cara Pengambilan Sumber Aspek Biofisik Habitat satwa setempat Foto, teks Survei, wawancara Lapang, kepala adat, tokoh adat Vegetasi lokal Pemanfaatan vegetasi lokal Aspek Sosial Budaya Bangunan cagar budaya Foto, Teks Survei, wawancara Tokoh adat, masyarakat Adat dan budaya masyarakat Kearifan lokal 3. Analisis dan Penilaian arsitektur hijau dilakukan terhadap arsitektur bangunan. Penilaian dimensi arsitektur bangunan menggunakan standar GREENSHIP dari Green Building Council Indonesia GBC Indonesia. Pada standar ini dilakukan penilaian terhadap 6 parameter yang telah ditentukan GBC Indonesia sebagai karakteristik bangunan hijau. Parameter-parameter tersebut yaitu 1 tepat guna lahan appropriate site developmentASD, 2 efisiensi energi dan refrigeran Energy Efficiency and refrigerantEER, 3 konservasi air water conservationWAC, 4 sumber dan siklus material material resources and cycleMRC, 5 kualitas udara dan kenyamanan udara indoor air health and comfortIHC, dan 6 manajemen lingkungan bangunan building and environment management. Selain itu, pada tahap analisis dikaji pula kearifan lokal yang berlaku di Kampung Naga sebagai dasar pertimbangan dalam penilaian arsitektur hijau. Kriteria-kriteria yang digunakan sebagai dasar dari parameter tersebut tercantum pada Tabel Ringkasan Greenship Home Checklist Assessment Tabel 2 dengan rumus- rumus sesuai ketentuan GREENSHIP lampiran 1. Greenship Home Checklist Assessment merupakan penilaian tingkat hijau pada skala lingkungan rumah tinggal. Implementasi dari Greenship Home Checklist Assessment ini mempunyai konsep self assessment yang dengan mudah dapat diakses secara on-line, dan dapat dijangkau masyarakat Indonesia secara luas. Konsep tersebut juga untuk meningkatkan kesadaran kepada penghuni rumah untuk menciptakan rumah yang sehat dan ramah lingkungan. Tabel 2 GREENSHIP Home Checklist Assessment

1. KATEGORI TEPAT GUNA LAHAN APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT ASD

KODE TUJUAN NO TOLOK UKUR NILAI ASD 1 Area Hijau Green Area 4 Memiliki lahan vegetasi untuk meningkatkan fungsi alamiah tanaman dan meningkatkan kenyamanan dan kesehatan fisik serta psikis penghuni 1A Memiliki vegetasi minimum 30 dari luas tanah 1 Atau 1B Memiliki vegetasi minimum 50 dari luas tanah 2 2 Penggunaan 100 tanaman yang berasal dari nursery lokal dengan jarak maksimum 500 km. 1 3 Adanya penanaman pohon pelindung pada pekarangan rumah lebih banyak dari standar minimum. lampiran ASD 1 1