dan variance inflation factor VIF. Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika
ɑ hitungɑ dan VIF hitungVIF dan sebaliknya. Hasil uji multikolinearitas secara ringkas disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 19. Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistics
Kesimpulan Tolerance
VIF X
1
0,377 2,651
Tidak terjadi Multikolinearitas
X
2
0,377 2,651
Sumber: Data Primer yang telah diolah Jika menggunakan alphatolerance = 10 atau 0,10, maka VIF = 10. Tabel
di atas menunjukkan bahwa besar VIF hitung VIF X
1
= 2,651 dan VIF X
2
= 2,651 VIF = 10 dan semua tolerance variabel bebas 0,377 = 37,7 di
atas 10, dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
4. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis
dalam penelitian
ini dilakukan
dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana untuk hipotesis pertama dan
kedua. Sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik analisis regresi ganda dengan dua prediktor. Pengujian hipotesis menggunakan bantuan
komputer program SPSS Statistics, penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yang akan diuji dalam penelitian ini adalah terdapat Pengaruh Positif Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016. Untuk menguji hipotesis tersebut
digunakan analisis regresi sederhana. Ringkasan hasil hipotesis pertama dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 20. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Model
Koef r
x1y
r
2 x1y
t
hitung
t
tabel
P Ket
Konstanta X
1
52,318 0,413
0,723 0,523
8,945 1,993
5 Positif
dan Signifikan
Variabel Terikat: Prestasi Belajar Akuntansi a.
Persamaan Garis Regresi Sederhana Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan regresi dapat dinyatakan
dalam persamaan regresi berikut: Y = 0,413X
1
+ 53,318 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi bernilai
positif sebesar 0,413 yang berarti jika nilai Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru X
1
naik satuan maka Prestasi Belajar Akuntansi Y naik sebesar 0,413.
b. Koefisien Korelasi r dan Koefisien Determinasi r
2
Hasil analisis regresi sederhana dengan satu prediktor menunjukkan koefisien korelasi r sebesar 0,723 dengan koefisien determinasi r
2
0,523, hal ini berarti bahwa Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru mampu mempengaruhi 52,3 perubahan pada Prestasi Belajar. Hal
ini menunjukkan masih ada 47,7 faktor atau variabel lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Akuntansi.
c. Pengujian Signifikan dengan Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru X
1
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Y. Hipotesis yang diuji terdapat pengaruh positif Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Yogyakarta. Pengujian signifikansi dengan uji t diperoleh dengan harga t
hitung
yang dihasilkan 8,945 sedangkan harga t
tabel
dengan taraf signifikansi 5 sebesar 1,993. Jika harga t
hitung
lebih besar atau sama dengan harga t
tabel
dengan taraf signifikansi 5, maka variabel tersebut berpengaruh positif dan dapat
diterima. Sebaliknya, jika harga t
hitung
lebih kecil dari harga t
tabel
maka variabel tersebut tidak berpengaruh dan hipotesis ditolak. Hasil pengujian
t
hitung
lebih besar dari t
tabel
8,9451,993 sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Persepsi Siswa tentang
Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Yogyakarta dapat diterima.
b. Uji Hipotesis Kedua