Latar Belakang Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

3 Bagi para praktisi pendidikan dan pendidikan pada umumnya, diharapkan dapat memberikan pemahaman ilmu pendidikan, pemecahan masalah dalam mastery learning serta dapat memberikan konstribusi penilaian bagi dunia pendidikan pada umumnya. 4 Bagi para siswa yaitu dengan model pembelajaran tuntas mastery learning ini diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, kondusif dan efektif. Siswa juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran IPS. 5 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Hasil Belajar

1 Pengertian Belajar Dalam hidup manusia dituntut unuk selalu menuntut ilmu dengan banyak belajar. Jangan pernah ada kata lelah dalam belajar. Belajar adalah proses yang terus-menerus, yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. Hal ini berdasarkan pada asumsi bahwa sepanjang kehidupan manusia akan terus belajar. Dalam sebuah hadits nabi yang artinya: “tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”. Dan dalam hadits lain yang Artinya: “Tuntutlah ilmu walaupun di neger i Cina”, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang rela dengan yang ia tuntut. H.R. Ibnu Abdil Bar. Banyak sekali pendapat-pendapat para ahli tentang belajar. Salah satunya adalah pendapat dari Hilgard. Menurut Hilgard, belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktifitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari. 3 Sedangkan menurut aliran behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pencaindra dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara Stimulus dan Respons S- R. Oleh karena itulah teori ini juga dinamakan teori Stimulus-Respons. Belajar adalah upaya untuk membentuk hubungan Stimulus dan Respons sebanyak- banyaknya. Salah seorang tokoh behaviorist, yaitu Therndike dengan teori 3 Ibid., h. 89 belajarnya koneksionisme mengemukakan bahwa agar terjadi hubungan Stimulus- Respons perlu memperhatikan hukum-hukum belajar sebagai berikut: a hukum kesiapan b hukum latihan c hukum akibat. 4 2 Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu proses belajar dan mengajar dengan segala interaksi di dalamnya. Kata “pembelajaran” adalah terjemah dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi Kognitif-Wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak, program televise, gambar, audio, dan lain sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar. Hal ini seperti yang diungkapkan Gagne, yang menyatakan bahwa: “instruction is a set of event that effect learners in such a waythat learning is facilitated” Oleh karena itu menurut Gagne, mengajar atau “teaching” merupakan bgian dari pembelajaran instruction, di mana peran guru lebih ditekankan kepada bagaimana merancang atau mengarasemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu. Lebih lengkap Gagne mnyatakan: why do we speak of instruction rather than teaching? It is because we wish to describe all of the events that may have a direct effect on the learning of a human being, not just those set in motion by individual who is a teacher. Instruction may include events that are generated by a page of print, by picture, by a television program, or by combination of physical objects, among other things. Of course, a teacher may plan an essential role in the arrangement of any of these events Dalam istilah “pembelajaran” yang lebih dipengaruhi oleh perkembangan hasil-hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan belajar, siswa diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan yang utama, sehingga 4 Ibid., h. 91