hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan atau penelitian. Oleh sebab itu dalam setiap penelitian tidak dapat
dilepaskan dari literature-literatur ilmiah, sehingga kegiatan ini menjadi sangat penting. Dalam teknik ini peneliti berusaha
memperoleh data-data dokumentasi yang berkaitan dengan tahap pelaksanaan manajemen kasus terhadap permasalahan lansia di PSTW,
seperti berkas-berkas, profil lembaga, foto-foto serta arsip-arsip yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
8. Teknik Analisa Data
Maksud dari analisa data adalah proses pengumpulan data dan mengurutkannya kedalam pola dan pengelompokan data. Rencana analisa
data yang dipakai dalam menganalisa penelitian ini berdasarkan pada hasil temuan lapangan baik dari data primer maupun data sekunder serta hasil
pengamatan observasi yang dilakukan selama proses memasuki lapangan penelitian. Proses analisa data kualitatif terdiri dari beberapa tahapan
yaitu: 1. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, melalui hasil
wawancara, pengamatan catatan lapangan, dokumen, foto dan sebagainya.
2. Mereduksi data, dengan melakukan abstraksi atau merangkai inti, proses dan pernyataan-pernyataan penting.
3. Menyusun data yang ditemukan dan kemudian dikategorisasikan. 4. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data, dengan mengecek hasi
temuan lapangan dari berbagai sumber dengan kenyataan yang ada.
5. Penafsiran data, hal ini dilakukan dengan menginterprestasikan data dan dengan teori atau konsep yang telah ada.
14
Dari hasil analisis tersebut didapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian ini dan mampu memberikan rekomendasi-rekomendasi yang
bisa dijadikan alternatif dalam melakukan manajemen kasus.
9. Teknik Keabsahan Data
Keabsahan data dapat dicapai dengan jalan membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang lain dalam hal ini peneliti membandingkan antara hasil wawancara dengan pekerja sosial yang berperan sebagai manajer kasus
dan hasil wawancara dengan klien. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan keabsahan data yang dilakukan dengan cara triangulasi.
Triangulasi adalah pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data tersebut. Data lain yang dikumpulkan dibandingkan dengan data yang diperoleh dari studi literatur, wawancara,
pengamatan dan data-data sekunder lembaga.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum mengadakan penelitian lebih lanjut, peneliti kemukakan suatu tinjauan pustaka sebagai langkah awal dari penyusunan skripsi yang peneliti
buat agar terhindar dari kesamaan judul dan lain-lainnya dari skripi-skripsi sebelumnya. Setelah mengadakan suatu kajian kepustakaan, maka peneliti
menemukan skripsi yang hampir sama dengan peneliti buat, tetapi dari
14
Leky J Moleong, “Metodologi Penlitian Kualitatif”, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003. h. 190.
berbagai segi berbeda. Jelas perbedaan terletak pada subyek dan obyek penelitian. Tinjauan pustaka peneliti sebagai berikut:
1 Nama : Julia Salam
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Kesejahteraan Sosial, Tahun 2012
Judul Skripsi : MANAJEMEN KASUS TERHADAP PEREMPUAN
KORBAN TRAFIKING DI RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL WANITA RPSW PSKW “MULYA JAYA”
JAKARTA 2 Nama
: Muhammad Afrizal Universitas
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Kesejahteraan
Sosial, Tahun 2011 Judul Skripsi
: MANAJEMEN KASUS PEKERJA SOSIAL MEDIS INSTALASI REHABITITASI MEDIS IRM RSUP
FATMAWATI DALAM UPAYA RESTORASI FUNGSI PSIKOSOSIAL PASIEN
F. Sistematika Penulisan
Dalam hal sistematika penulisan ini peneliti menggunakan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan
CeQDA Center for Quality Development dan Assurance Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pedoman penulisan skripsi
ini.