Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif
commit to user
9
Menurut Johnson, dalam Isjoni, 2008 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai
tujuan bersama. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.
Anita Lie 2000 menyebut pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong-royong yaitu kelompok pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif hanya berjalan kalau
sudah terbentuk suatu kelompok yang didalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota
kelompok pada umumnya terdiri dari 4 5 orang saja.
Terdapat banyak alasan mengapa pembelajaran kooperatif mampu memasuki praktek pendidikan. Selain bukti-bukti nyata tentang keberhasilan
pendekatan, pada masa sekarang masyarakat pendidikan semakin menyadari betapa pentingnya para siswa berlatih berfikir, memecahkan masalah, serta
menggabungkan kemampuan dan keahlian. Pendekatan ini sangat cocok diterapkan didalam kelas yang siswanya mempunyai kemampuan bervariasi
karena dapat mencampurkan kemampuan setiap siswa, sehingga diharapkan tercipta suatu kerja sama dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
Pembelajaran kooperatif mengelompokkan siswa dengan tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil dan mengintegrasikan keterampilan
sosial yang bermuatan akademik. Menurut Isjoni 2009: 27 beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif
adalah: 1
Setiap anggota memiliki peran. 2
Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa. 3
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya.
4 Guru membantu mengembangkan keterampilan interpersonal kelompok
5 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.