49 Keluarga  adalah  organisasi  pembelian  konsumen  yang  paling  penting  dalam
masyarakat,  dan  anggota  keluarga  mempresentasikan  kelompok  referensi  utama yang  paling  berpengaruh.  Peran  dan  status  adalah  posisi  seseorang  dalam  tiap
kelompok dimana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Orang  memilih  produk  yang  mencerminkan  dan  mengkomunikasikan  peran
mereka  serta  status  aktual  atau  status  yang  diinginkan  dalam  masyarakat. Pemasar harus menyadari potensi simbol status dari produk dan merek.
c.  Faktor Pribadi
Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan  keadaan  ekonomi,  kepribadian  dan  konsep  diri,  serta  gaya  hidup  dan  nilai.
Usia  dan  tahap  siklus  hidup,  selera  kita  dalam  makanan,  pakaian,  perabot,  dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita.
Konsumsi  juga  dibentuk  oleh  siklus  hidup  keluarga  dan  jumlah,  usia,  serta jenis  kelamin  orang  dalam  rumah  tangga  pada  satu  waktu  tertentu.    Selain  itu
tahap  siklus  hidup  psikologis  bisa  menjadi  masalah.    Orang  dewasa  mengalami “perjalanan”  atau  “transformasi”  tertentu  sepanjang  hidupnya.  Tetapi  perilaku
yang  diperlihatkan  seseorang  ketika  mereka  melalui  perjalanan  ini,  misalnya menjadi orangtua, tidak selalu tetap dan berubah sepanjang waktu.
Pekerjaan  dan  ekonomi  mempengaruhi  pola  konsumsi.  Pekerja  kerah  biru akan membeli baju kerja, sepatu kerja, dan kotak makanan.  Pilihan produk sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, penghasilan yang dapat dibelanjakan tingkat, stabilitas, dan pola waktu, tabungan dan asset termasuk persentase asset likuid,
utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.
Universitas Sumatera Utara
50 Kepribadian dan konsep diri,  kepribadian adalah sekumpulan sifat  psikologis
manusia  yang  menyebabkan  respons  yang  relatif  konsisten  dan  tahan  lama terhadap rangsangan lingkungan termasuk perilaku pembelian. Konsumen sering
memilih  dan  menggunakan  merek  yang  mempunyai  kepribadian  merek  yang konsisten  dengan  konsep  diri  mereka  sendiri  cara  kita  memandang  diri  sendiri
atau bahkan berdasarkan konsep diri orang lain cara pandang orang lain terhadap kita.  Gaya  hidup  dan  nilai,  orang-orang  dari  subbudaya,  kelas  sosial,  dan
pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda.
2.8  Keputusan Pembelian 2.8.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan  pembelian  merupakan  kegiatan  individu  yang  secara  langsung terlibat  dalam  pengambilan  keputusan  untuk  melakukan  pembelian  terhadap
produk  yang  ditawarkan  oleh  penjual.  Kotler  2009:184  mendefinisikan keputusan  pembelian  konsumen  yaitu  keputusan  pembelian  konsumen  akhir
perorangan  dan  rumah  tangga  yang  membeli  barang  dan  jasa  untuk  konsumsi pribadi.
Keputusan  pembelian  sebagai  proses  penting  yang  mempengaruhi  perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami pasar. Menurut  Schiffman dan Kanuk
dalam  Suryani,  2008:  15  Keputusan  pembelian  dapat  dipandang  sebagai  suatu sistem  yang  terdiri  dari  input,  proses  dan  output.  Pengertian  lain  tentang
Keputusan  pembelian  menurut    Schiffman  dan  Kanuk  2007:485,  keputusan adalah  seleksi  terhadap  dua  pilihan  atau  lebih.  Dengan  perkatan  lain,  pilihan
alternatif  harus  tersedia  bagi  seseorang  ketika  pengambilan  keputusan.  Setiap
Universitas Sumatera Utara
51 konsumen  melakukan  berbagai  macam  keputusan  tentang  pencarian,  pembelian,
pengguanan beragam produk dan merek pada setiap periode tertentu. Dengan  demikian  pengambilan  keputusan  pembelian  konsumen  merupakan
suatu  proses  pemilihan  salah  satu  dari  beberapa  alternatif  penyelesaian    masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi
pilihan  dan  kemudian  dapat  menentukan  sikap  yang  akan  diambil    selanjutnya. Dalam  mempelajari  keputusan  pembelian  konsumen,  seorang    pemasar  harus
melihat  hal-hal  yang  berpengaruh  terhadap  keputusan  pembelian  dan  membuat suatu ketetapan bagaimana konsumen membuat keputusan pembeliannya.
2.8.2. Proses Keputusan Pembelian
Menurut  Kotler  2012:188  mengemukakan  bahwa  proses  keputusan pembelian  konsumen  terdiri  dari  lima  tahapan.  Proses  pembelian  konsumen
tersebut antara lain: 1.
Pengenalan Masalah Proses  pembelian  dimulai  ketika  pembeli  menyadari  suatu  masalah  atau
kebutuhan  yang  dipicu  oleh  rangsangan  internal  dan  eksternal.  Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang.
2. Pencarian Informasi
Pada  tingkat  ini  seseorang  hanya  menjadi  lebih  representative  terhadap informasi  tentang  sebuah  produk.  Pada  tingkat  berikutnya,  seseorang  dapat
memasuki  „pencarian  informasi  aktif‟,  seperti  mencari  bahan  bacaan, menelepon  teman,  melakukan  kegiatan  online  dan  mengunjungi  toko  untuk
Universitas Sumatera Utara
52 mempelajari  produk  tersebut.  Sumber  informasi  utama  dimana  konsumen
dibagi menjadi empat kelompok: a.
Pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga, rekan. b.
Komersial, yaitu iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. c.
Publik, yaitu media massa, organisasi pemeringkat konsumen. d.
Eksperimental, yaitu penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. 3.
Evaluasi Alternatif Beberapa  konsep  dasar  yang  akan  membantu  konsumen  dalam  memahami
proses evaluasi : pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. kedua,  konsumen  mencari  manfaat  tertentu  dari  produk  tersebut.  Ketiga,
konsumen  melihat  masing-masing  produk  sebagai  sekelompok  atribut  dengan berbagai kemampuan untuk memuaskan kebutuhan ini.
4. Keputusan Membeli
Dalam  tahap  evaluasi,  konsumen  membentuk  rujukan  antar  merek  dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk  maksud untuk membeli merek
yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk  lima  sub  keputusan;  merek,  penyalur,  kuantitas,  waktu,  dan
metode pembayaran. 5.
Perilaku Pasca Pembelian Secara  umum,  apabila  individu  merasakan  ketertarikan  dan  kepuasan  dalam
memenuhi  kebutuhan  setelah  melakukan  pembelian.  Kebutuhan,  biasanya mereka  akan  terus  mengingat  hal  tersebut.  Perilaku  pasca  pembelian  meliputi
Universitas Sumatera Utara
53 kepuasan  pasca  pembelian,  tindakan  pascapembelian,  dan  pemakaian  dan
pembuangan produk pasca pembelian. a.
Kepuasan Pasca Pembelian Kepuasan  membeli  merupakan  fungsi  dari  seberapa  dekat  harapan  membeli
atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika  kinerja  produk  lebih  rendah  daripada  harapan,  pelanggan  akan  kecewa,
jika  kinerja  ternyata  sesuai  harapan,  pelanggan  akan  puas,  jika  melebihi harapan,  pelanggan  akan  sangat  puas.  Perasaan  itu  akan  membedakan  apakah
pembeli  akan  membeli  produk  tersebut  dan  membicarakan  hal-hal  yang menguntungkan  atau  tidak  menguntungkan  tentang  produk  tersebut  kepada
orang  lain.  Konsumen  membentuk  harapan  mereka  berdasarkan  pesan  yang diterima  dari  penjual,  teman,  dan  informasi-informasi  lain.  Semakin  besar
kesenjangan  antara  harapan  dan  kinerja,  semakin  besar  ketidakpuasan konsumen.
b. Tindakan Pasca Pembelian Kepuasan  dan  ketidakpuasan  konsumen  terhadap  suatu  produk  akan
mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan  menunjukan kemungkinan  yang  lebih  tinggi  untuk  membeli  kembali  produk  tersebut.  Para
pelanggan yang tidak puas akan berperilaku sebaliknya. c.  Pemakaian dan Pembuangan Produk Pasca Pembelian
Jika konsumen menyimpan produk ke dalam lemari, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan, dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika
Universitas Sumatera Utara
54 konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan baru akan
menurun. Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima
dari  penjual,  lingkungan  social  dan  sumber-sumber  yang  lain.  Bila  penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan
hasilnya  ketidakpuasan.  Semakin  besar  antara  kesenjangan  antara  harapan  dan prestasi,  semakin  besar  ketidakpuasan  kosumen.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa
pembeli  harus  membuat  pernyataan  yang  jujur  mengenai  prestasi  produknya sehingga pembeli akan puas.
Kreativitas dalam konsep bisnis dapat menguatkan persepsi konsumen untuk melakukan  keputusan  pembelian.  Apabila  konsep  tersebut  dikemas  dengan
kreativitas dan inovasi yang menarik serta dukungan interior dan exterior display yang  tepat,  desain  bangunan  yang  menarik,  pemilihan  warna  dan    pencahayaan
yang tepat, maka akan  menciptakan suasana  yang tidak hanya  akan memberikan nilai  tambah  dari  produk  yang  dijual,  tetapi  juga  dapat  menarik  perhatian
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
2.8.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Suryani 2008:11 Ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang selanjutnya akan menentukan respon konsumen, yaitu:
1. Konsumen  itu  sendiri,  ada  dua  unsur  dari  konsumen  itu  sendiri  yang
berpengaruh  terhadap  pengambilan  keputusan  yaitu  pikiran  konsumen  yang meliputi kebutuhan atau motivasi, persepsi, sikap, dan karakteristik konsumen
yang meliputi demografi, gaya hidup dan kepribadian konsumen.
Universitas Sumatera Utara
55 2.
Pengaruh  lingkungan  yang  terdiri  atas  nilai  budaya,  pengaruh  sub  dan  lintas budaya, kelas sosial, face to face group dan situasi lain yang menentukan.
Dalam  keputusan  membeli  barang  konsumen  seringkali  ada  lebih  dari  dua pihak  yang  terlibat  dalam  proses  pertukaran  atau  pembeliannya  Tjiptono  2008:
20. Menurut Kotler, et al dalam Tjiptono 2008:20 ada lima peranan yang dapat dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yaitu:
a. Pemrakarsa  initiator,  yaitu  orang  yang  pertama  kali  menyadari  adanya
keinginan  atau  kebutuhan  yang  belum  terpenuhi  dan  mengusulkan  ide  untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
b. Pemberi  pengaruh  influencer  yaitu  orang  yang  pandangan,  nasihat,
pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian. c.
Pengambilan  keputusan  decider,  yaitu  orang  yang  menentukan  keputusan pembelian,  misalnya  apakah  jadi  pembeli,  apa  yang  dibeli,    bagaimana  cara
membeli, atau dimana membelinya. d.
Pembeli buyer, yaitu orang yang melakukan pembelian aktual nyata. e.
Pemakai  user,  yaitu  orang  yang  mengkonsumsi  dan  menggunakan  barang atau jasa yang dibeli.
Dengan  demikian  dalam  proses  pengambilan  keputusan  ada  dua  tahapan proses yang dilakukan, yakni:
1. Pengakuan adanya kebutuhan konsumen merasakan adanya kebutuhan
2. Usaha pencarian informasi sebelum membeli dan penilaian terhadap alternatif.
Proses tersebut dipengaruhi oleh usaha-usaha dari pemasaran perusahaan dan lingkungan sosio-kultural  serta kondisi  psikologis  konsumen Suryani  2008:  16.
Universitas Sumatera Utara
56 Faktor  eksternal  yang  dapat  menjadi  input  dan  berpengaruh  terhadap  proses
pengambilan keputusan adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh pemasar melalui strategi dan bauran pemasaran dan faktor eksternal yang berupa lingkungan sosial
budaya  seperti  keluarga,  kelas  sosial,  sumber-sumber  informal  dan  komersial, budaya sub budaya.
2.9 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Jurnal Penelitian Variabel
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1 Santosa,
Gilang, Immanuel
Adimas 2014
“Analisis  Pengaruh Store  Atmosphere  dan
Kualitas Layanan
Toko  Terhadap  Minat Beli  Konsumen  Pada
Toko Buku Toga Mas Bangkong Semarang
”. Store
Atmosphere X
1
, Kualitas
Layanan Toko  X
2
, Minat  Beli
Konsumen Y
Analisis Regresi
Linier Berganda
Hasil regresi
menunjukkan secara
simultan store
atmosphere dan
kualitas  layanan  toko memengaruhi
minat beli.
Besarnya koefisien
determinasi adjusted  R  square
adalah sebesar 0,493. 2
Aliyan, Muhamma
Ivan, Farida
Naili,  Sari Listyorini
2013
“Pengaruh Citra Toko dan
Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan  Pembelian
Ulang Melalui
Kepuasan  Pelanggan Studi
Pada Konsumen
Toko Buku  Gunung  Agung
Cirebon Mall
”
Citra  Toko X
1
, Kualitas
Pelayanan X
2
, Kepuasan
Pelanggan Y
1
, Keputusan
Pembelian Ulang Y
2
Analisis Regresi
Linear Berganda
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Citra  Toko  X
1
dan Kualitas
Pelayanan X
2
berpengaruh secara  simultan  dan
parsial  mempengaruhi kepuasan
pelanggan Y
1
, Keputusan
Pembelian Ulang Y
2
3 Darsono
2013 “Analisis
Pengaruh Citra  Toko,  Kualitas
Toko dan
Barang Sarana
Pendukung Terhadap  Keputusan
Pembelian  Pada  Toko Buku
Gramedia Semarang”.
Citra  Toko X
1
, Kualitas
Toko dan
Barang X
2
, Sarana
Pendukung X
3
, Keputusan
Pembelian Y.
Analisis Regeresi
Berganda Secara  parsial  Uji  T
variabel citra
toko 0,021,    kualitas  toko
dan  barang  0,000, sarana pendukung
0,034 berpengaruh
secara positif
dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Lanjutan
Sumber: Mardhikasari 2014, Noviawaty 2014, Santosa 2014, Soebagyo dan Subagio 2014, Darsono 2013, Muslim 2011.
No Peneliti
Jurnal Penelitian Variabel
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
4 Wibowo
Sarwo Eddy,
Ruswanti, Januarko
2013 “Pengaruh
Persepsi Kualitas
Pelayanan Terhadap
Niat Pembelian  Ulang  Pada
Toko  Buku  Gramedia Yogyakarta”.
Persepsi Kualitas
Pelayanan X
1
, Kepuasan
Pelanggan X
2
, Niat
Pembelian UlangY
Analisis Regresi
Linear Berganda
Hasil  uji  F  menunjukkan bahwa
dimensi kualitas
pelayanan  dan  kepuasan pelanggan  secara  bersama-
sama serentak
berpengaruh  terhadap  niat pembelian ulang.
5 Hayati,
Nur 2011
“Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap
Intensi Pembelian
Ulang  Di  Toko  Buku Gramedia
Merdeka
Bandung”.
Tangible  X
1
, Reliability
X
2
, Responsivenes
s X
3
, Assurance
X
4
,  Empathy X
5
, Intensi
Pembelian Ulang Y
Analisis Regresi
Linear Berganda
Hasil  uji  T  menunjukkan bahwa
dimensi kualitas
pelayanan berpengaruh
positif terhadap
intensi pembelian pada Toko Buku
Gramedia Merdeka
Bandung kecuali
pada dimensi
pelayanan Responsivess  berpengaruh
negatif dengan
tingkat probabilitas sig 0,0150,05.
6 Maretha,
Vitta, Kuncoro
Engkos Achmad
2011 “Pengaruh
Store Atmosphere  dan  Store
Image Terhadap
Keputusan  Pembelian Konsumen  Pada  Toko
Buku Gramedia
Pondok Indah”. Store
Atmosphere X
1
, Store
Image X
2
, Keputusan
Pembelian Y
Analisis Linear
Berganda Secara  parsial  uji  T  Store
Atmosphere dan
Store Image  memiliki  pengaruh
yang  signifikan  terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Toko Buku
Gramedia  Pondok  Indah. Secara  Simultan  uji  F
secara  bersama-sama  Store Atmosphere
dan Store
Image  berpengaruh  positif sebesar 78.6.
7 Muslim,
Muhamm ad
Ikhwanud din
2011 “Analisis
Pengaruh Merchandise,  Promosi,
Atmosfir  Dalam  Gerai, Pelayanan  Ritel  dan
Harga Terhadap
Keputusan  Pembelian pada
Toko Buku
Gramedia  Pandanaran Kota Semarang
”. Merchandise
X
1
,  Promosi X
2
,  Atmosfir dalam  Gerai
X
3
, Pelayanan Ritel
X
4
, Harga
X
5
, Keputusan
Pembelian Y Analisis
Regresi Linear
Berganda Secara  simultan  variabel
independen yaitu
merchandise  X1,  promosi X2,  atmosfir  dalam  gerai
X3, pelayanan  ritel  X4,  dan
harga  X5  berpengaruh positif terhadap variabel
dependen
keputusan pembelian Y.
Universitas Sumatera Utara
58
2.10 Kerangka Konseptual